Part 37

1.9K 228 40
                                    

1 Juni 2019

Aira Fanda Warema:Tadi Papa ke rumah, Yon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aira Fanda Warema:
Tadi Papa ke rumah, Yon. Makan malem bareng Mama. Gue berasa punya keluarga yang utuh, tapi itu nggak bertahan lama.

Setelah mengetik itu, aku langsung menutup layar ponselku. Menatap pada langit-langit kamar dan merenungi apa yang terjadi malam ini. Mama. Papa. Dan kami.

Kejadian barusan tak akan mungkin terulang lagi. Aku juga tak tahu apa tujuan mereka makan malam bersama. Merayakan suatu hal pun kurasa bukan menjadi alasannya. Dan apabila itu spontanitas, rasanya terlalu sempurna.

Sayangnya, Syakira tidak bersamaku. Aku langsung teringat dengan chat yang kukirimkan padanya ketika Papa di sini.

Kembali aku melihat ponsel dan membuka aplikasi chat. Tidak ada balasan dari Syakira--maupun Deon. Mungkin mereka sudah tidur. Mengingat ini sudah lebih dari tengah malam.

Yasudah, ponsel kupindahkan menjauh ke nakas. Menarik selimut dan berharap malam ini memang hanya mimpi.

Baru beberapa detik terpejam, ponselku berdering. Akupun berdecak dan mengambil ponsel di nakas. Melihat nama Deon di sana, aku langsung duduk dan menempelkan ponsel pada telinga.

"Ai?" sapanya dari kejauhan.

"Hmmm."

"Belum tidur kan?"

"Hampir."

Kudengar sedikit helaan napas darinya. "Tadi Papa ke rumah?"

"Iya, tapi sekarang udah pulang."

Deon menggumam. "Ada acara apa emang?"

"Nggak ada apa-apa. Makanya, agak aneh, tapi gue senang, Yon!"

Tak ada balasan dari Deon, aku menggigit kuku jempol dan melanjutkan bercerita. Menceritakan semuanya pada Deon, kegiatan yang kami lakukan selama Papa di sini, percakapan-percakapan serta candaan yang Papa dan Mama lontarkan.

"Seru banget ya Ai, malam ini?" tanyanya tanpa perlu sahutan dariku. "Gue jadi ikutan senang dengernya. Gue pengin lihat ekspresi lo sekarang. Kebayang sama gue gimana antusias dan bahagianya lo sekarang."

Aku diam. Bingung mau balas apa. Ini maksudnya Deon ngomong gini apa sih? Dia kode buat di video call?

"Simpen baik-baik dalem memori lo, ya. Sekarang udah jam 2, kita harus tidur."

Yah, dikirain mau ngajak video call. Kan gue udah siap banget ngeliat bare face-nya Deon tengah malem gini. Aku hanya bisa ngedumel dalam hati. Alhasil aku hanya menggumam sebagai balasan.

"Gue tutup ya, Ai? Besok kita cerita lagi. Gue mau liat ekspresi lo, disimpen baik-baik, okay?"

"OKAY!" sahutku semangat.

Sehitam Brownies Seputih SusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang