*Lisa Pov*
Namaku Lisa, seorang mahasiswi disebuah perguruan tinggi di Korea. Aku masuk di perguruan tinggi ini, hasil dari pertukaran pelajar 2 tahun lalu. Dan di Korea, aku tinggal bersama eomma ku. 1 tahun yang lalu eomma ku memutuskan untuk pindah ke Korea karna khawatir dengan keadaanku yang memang tinggal seorang diri. Rambut panjang, tinggi, berkulit putih, dan berkebangsaan Thailand. Itulah aku. Aku mempunyai satu teman yang mau menghabiskan waktu susah dan senang bersama ku. Kami sudah berteman hampir 2 tahun. Dia bernama Rose, dia teman ku yang cerewet tapi pemalu. Rose mempunyai namjachingu bernama Chanyeol, namja populer berhobbi bermain basket sekaligus teman namjachingu ku. Ten Chittaphon Leechaiyapormkul atau Ten, itulah nama namjachingu ku. Aku sudah 2 tahun berpacaran bersama Ten. Ten juga berkebangsaan Thailand, mungkin ini yang menjadikan ku sedikit nyaman dengan nya karna kami berasal dari negeri yang sama.
Satu alasan kenapa aku masih mempertahankan Ten karna dia sudah merawat eomma ku selama di rumah sakit kurang lebih 6 Bulan sampai sembuh total. Aku merasa berhutang budi dengannya karna Ten, eomma sembuh dari penyakitnya. Rasa hutang budi itulah yang membuat ku mau menerima Ten menjadi namjachinguku. Mencoba belajar mencintai Ten, ya itu yang sampai sekarang sedang aku coba. Aku tidak tau sampai kapan aku harus terus berpura-pura untuk mencintai Ten.*****
Hari ini, aku sibuk mengerjakan skripsi. Aku menargetkan skripsi ku minggu ini harus selesai. Aku mengerjakan ditemani Rose, dia juga sedang sibuk mengerjakan skripsi nya. Saat mengerjakan tiba-tiba sebuah tangan menutup mata ku.
Hm., aku yakin ini pasti tangan Ten.
"Ten.. Lepaskan tanganmu. Aku sedang mengerjakan tugas." ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Ten yang menutupi mataku.
Ten pun melepaskan tangannya dan duduk disamping ku. Dia menatapku dan melontarkan senyuman. Aku sedikit terganggu dengan tatapan tajam nya itu. Ten memang namja yang romantis, humoris, dan pengertian.
"Ada yang bisa ku bantu? " tanya nya.
"Tidak ada. Tugas ku sudah hampir selesai. Lebih baik kau masuk, setelah ini kan kau ada kelas tambahan." ujar ku padanya.
"Baiklah.. Aku tinggal, okay?. Sepulang tambahan, aku tunggu di parkiran. Aku akan mengantarmu pulang." katanya sambil mengacak-acak rambutku lalu pergi.
Aku pun melanjutkan lagi mengerjakan skripsi. Saat aku sedang mengerjakan, aku merasa Rose terus menatapku.
Apa yang sedang dia lihat? Apa ada yang salah denganku?
Aku pun menanyakan kenapa dia terus menatapku seperti itu.
"Kau beruntung sekali mempunyai namjachingu seperti Ten. Kapan Chanyeol seperti itu." ucap nya sambil memanyunkan bibir mungilnya.
"Memang Chanyeol tidak pernah seperti itu padamu? aku lihat, dia namja yang romantis." kataku.
"Kau tidak tau bagaimana Chanyeol sebenarnya. Dia namja yang sangat dingin." jawabnya lalu mengerjakan skripsi nya lagi.
Ternyata menjadi kekasih Ten tidak seburuk yang ku duga. Seharusnya aku merasa beruntung menjadi yeoja pilihan Ten sampai saat ini. Aku tidak tau kenapa Cinta tidak dapat tumbuh untuk seorang Ten.
Selesai mengerjakan skripsi, aku pergi menuju parkiran. Mungkin Ten sudah menungguku disana. Ponsel ku bergetar, aku masih tetap berjalan sambil mencari ponsel ku didalam tas. Setelah menemukan ponsel ku lalu mengangkat telfon dari Ten.
Brukkkk!!
Tidak sengaja aku bertabrakan dengan seseorang dan ponsel ku terjatuh ditanah. Seorang namja berambut hitam kecoklatan, bertindik, berhidung mancung, dan mempunyai tatapan mata yang sangat tajam telah menabrakku dan membuat ponsel ku jatuh ditanah.
Namja itu melepas earphone yang menempel ditelinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ICE PRINCE✔
FanfictionJungkook, namja dingin dan misterius berhasil membuatku terus berkorban demi mendapatkannya. - Lalisa. ° Bahasa baku! Annyeong! ini ff gw tentang lizkook yang pertama kali gw buat. Dan saranku, liat storynya jangan cuma di chapter 1 doang, sampe u...