.
.
.
Jungkook meletakkan bukunya diatas meja, berdiri dan melepas earphone yang menempel ditelinganya. Melangkahkan kaki menuju Lisa dengan kedua tangan yang bersembunyi dibalik kantong celananya. Mencondongkan sedikit badannya dan menatap wajah Lisa dengan sangat dekat, sangat dekat hingga mereka bisa merasakan hembusan nafas mereka masing-masing.
"Jungkook, apa yang kau lakukan?" Lisa merasa jantungnya mulai berdegup tidak karuan sekarang akibat ulah Jungkook yang menatapnya sedekat ini.
"Bahkan, seperti ini saja kau tidak memberontak. Aku tau jantungmu sedang tidak karuan sekarang. Itu karna aku, kan?" Jungkook menaikkan satu alisnya dan tersenyum evil. Lisa menelan ludahnya dalam-dalam. Mencoba untuk menyembunyikan kegugupannya sekarang. Jungkook mengubah sikapnya menjadi berdiri tegap dan menengok sekitar menangkap dua orang yang tengah duduk disatu meja yang sama. Rose dan Daniel, mereka melotot ketika Jungkook menangkap mereka tengah melihatinya dengan Lisa. Rose pun mengajak Daniel untuk pergi dari tempat itu, karna Rose tau apa arti tatapan Jungkook tadi. Jungkook kembali menatap Lisa, tapi kali ini dia memberikan tatapan penuh kehangatan. Tatapan yang bahkan semua yeoja akan terluluhkan hatinya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"
Lisa menyeritkan dahinya. Jungkook mengambil sebuah kursi lalu duduk dihadapan Lisa membuat Lisa semakin bingung dengan sikapnya."Kau--. Menyukaiku?"
"Apa?! Kau sudah gila, ya? Pertanyaan macam apa itu." Lisa berdecak tak paham namun Lisa merasakan jantungnya kembali berdetak tak karuan. Jungkook memainkan jari-jarinya diatas meja menimbulkan suara-suara yang membuat suasana semakin panas.
"Kau berbohong." Jungkook menatap Lisa dengan wajah datar.
"Hei, kau pikir aku yeoja macam apa, uh?! Setelah putus dari Ten lalu menyukai namja sepertimu?! Sudah terlalu tersiksa aku bersama Ten, sekarang kau mengira aku menyukaimu yang sudah jelas kau lebih dingin dan tidak perdulian?! Aku harus memikirkannya dua kali untuk hal semacam itu." Lisa berdecak memalingkan pandangannya dari Jungkook.
"Jika--. Aku menyukaimu, apa itu salah?" Lisa terbelak dan seketika jantungnya terasa ingin segera lepas. Entah kenapa, Lisa sangat senang Jungkook mengatakan hal itu padanya. Serasa ingin terbang melayang. Lisa juga tidak tau harus berkata apa sekarang, merasa pipinya mulai memerah. Setelah berakhirnya hubungan Lisa dengan Ten 2 hari yang lalu masih membekas persis rasa sakit yang dialaminya karena Cinta. Jika memang Lisa diijinkan untuk menerima cinta Jungkook, Lisa akan menjadi wanita paling beruntung karna dia bisa memiliki pria yang selama ini memang sangat ingin ia miliki. Namun jika sebaliknya, Lisa akan menjadi wanita terbodoh didunia karna telah mencintainya dalam diam.
"Yya Jeon Jungkook, dengar baik-baik. Aku sama sekali tidak mempunyai rasa apapun denganmu, a-aku masih tidak bisa melupakan Ten. Kami baru saja putus jadi tidak mudah untuk aku melupakan semua kenangan itu. Lagipula, aku juga harus berfikir dua kali untuk menyukai namja sepertimu, Jeon Jungkook."
"Bolehkah aku membantumu untuk melupakan Ten?" Jungkook menatap Lisa.
"H-hei, k-kau sedang menginterogasiku sekarang? Pertanyaan macam apa itu, sudah., aku tidak ada waktu untuk menjawab pertanyaan bodohmu itu." Lisa berdiri namun Jungkook menahan tangannya. "Aku akan menunggu jawabanmu." Jungkook melepaskan tangan Lisa, mengambil buku dan tasnya kemudian pergi meninggalkan Lisa.
Apa-apaan dia?! Apa dia masih bisa disebut manusia? Species jenis apa dia ini? Kurasa jenis manusia dingin seperti ice. Aku heran., bisa-bisanya dia bersifat sedingin itu. Dia benar-benar namja yang misterius. Bahkan aku pun tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya. Aku jadi penasaran dengan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ICE PRINCE✔
FanfictionJungkook, namja dingin dan misterius berhasil membuatku terus berkorban demi mendapatkannya. - Lalisa. ° Bahasa baku! Annyeong! ini ff gw tentang lizkook yang pertama kali gw buat. Dan saranku, liat storynya jangan cuma di chapter 1 doang, sampe u...