.
.
Pagi-pagi sekali, Lisa terlihat berjalan melewati koridor kampus bersama Jungkook. Mereka berjalan dengan santainya menghiraukan beberapa pasang mata yang sedang menatap mereka dengan aneh. Bagaimana tidak aneh, Lisa tengah berteman dengan namja yang terkenal 'menyeramkan' di kampus. Lisa tidak memperdulikan perkataan orang-orang, toh juga Lisa tidak pernah merasakan ketakutan atau merasa tersakiti karna Jungkook. Malahan, Lisa merasa telah dilindungi oleh Jungkook. Hanya saja, orang-orang tidak tau kebenaran mengenai Jungkook, mereka hanya memandang Jungkook sebelah mata.
"Hei, kau sudah membaik? Ah, kurasa sudah. Kulihat wajahmu sudah cerah pagi ini. Tapi kenapa kau masih kusut?" Lisa terus bertanya ketika mereka tengah berjalan.
"Tidak apa-apa." Jungkook menjawabnya singkat tanpa menatap Lisa .
"Tidak usah berbohong, wajahmu jelek jika berbohong. Katakan yang sebenarnya, Jungkook."
"Aku tidak berbohong." Jungkook tetap menjawab dengan nada datar dan tanpa melirik Lisa sedikitpun.
"Kenapa kau dingin sekali pagi ini? Kemarin kau tidak sedingin ini padaku, ada apa?" Lisa mencoba membuat Jungkook menatapnya.
Dan Jungkook tidak merespon pertanyaanya. Dia masih terdiam sambil terus berjalan. Merasa Jungkook mengabaikannya, Lisa menghalangi Jungkook dan membuat Jungkook menatapnya."Jungkook--." Lisa menatap Jungkook.
"Hm?" Jungkook menatap Lisa dengan wajah datar dan tanpa ekspresi.
"Kenapa kau sedingin ini padaku? Apa salahku padamu? Kau bisa katakan padaku dan aku bisa memperbaikinya."
"Tidak ada."
"Benarkah? Jungkook, jangan berbohong. Aku tidak suka dibohongi." Lisa menggerutu kesal.
"Oke, sekarang aku jujur. Aku sedang tidak ingin diganggu. Sebaiknya kau pergi dan jangan muncul didepan ku." Deg! Lisa membulatkan matanya.
Anak ini, memang jarang melontarkan kata-kata. Dan sekali ku minta dia untuk berkata jujur, perkataannya pedas sekali.-Lisa
"A-apa?" Lisa terkekeh. Lisa mengerjapkan matanya. "Tidak bisakah kau tidak terlalu jujur, Jeon Jungkook? Sangat menyakitkan." Lisa menepuk dadanya beberapa kali. Merasakan dadanya yang semakin sesak akibat perkataan Jungkook tadi.
Jungkook menatap Lisa sekejap lalu meninggalkan Lisa begitu saja.Apa maksudnya? Anak itu benar-benar sudah gila apa? Kemarin dia mencium keningku dan menggandeng tanganku dan aku tidak mempermasalahkan hal itu. Seharusnya sekarang aku yang menghindarinya karna dia sudah kurang ajar padaku kemarin, menggandeng tanganku dan mencium kening tanpa seizinku pula. Kenapa sekarang dia yang marah padaku?
Dasar namja berkebripadian ganda-_.Lisa berjalan menuju kelas dengan wajah yang tertekuk. Lisa masih kesal dengan sikap Jungkook padanya tadi.
Lisa terus menggerutu sepanjang jalan, tidak peduli orang-orang menganggapnya gila atau semacamnya. Tiba-tiba Ten datang dan menarik tangan Lisa membawanya ke depan kampus.
Untuk apa Ten mengganggu Lisa lagi? Apakah Ten merasa menyesal telah menduakan Lisa? Apa justru Ten ingin meminta maaf pada Lisa?
Mau Ten memohon-mohon bahkan merengek untuk dapat kembali dengan Lisa, tetap saja Lisa masih membenci Ten. Lisa tidak akan memaafkan namja yang sudah menyakiti perasaannya.
Lisa melepaskan tangan Ten yang menggandeng pergelangan tangannya. Semua orang yang tengah berada ditempat itu merasa penasaran dengan pasangan yang dulu terkenal romantis di kampus."Kenapa membawaku kesini?!" Lisa menatap Ten kesal.
"Ada yang ingin aku bicarakan padamu." Ten menyentuh tangan Lisa dengan satu tangan dan tangan lainya memegangi tali tas dipundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ICE PRINCE✔
FanficJungkook, namja dingin dan misterius berhasil membuatku terus berkorban demi mendapatkannya. - Lalisa. ° Bahasa baku! Annyeong! ini ff gw tentang lizkook yang pertama kali gw buat. Dan saranku, liat storynya jangan cuma di chapter 1 doang, sampe u...