Setelah memarkirkan mobilnya di dalam garasi, pria yang menjabat sebagai suami Lisa itu melangkahkan kakinya menuju kamar bercat putih.Nampaklah sang istri yang terbaring dengan posisi miring seperti sedang memikirkan sesuatu. Seraya melepas dasi yang melekat pada lehernya, Jungkook mendekat dan menghampiri Lisa membuat wanita itu membalikkan badannya.
"Udah pulang? Bagaimana pekerjaannya? Apa bisa kamu ambil cuti lagi minggu ini?" tanya Lisa ketika wajahnya sudah berhadapan langsung dengan wajah suaminya.
Jungkook berdeham pelan, "Hmm.. Bisa, tapi mungkin hanya beberapa hari saja. Tidak apa kan?"
Meskipun sedikit kecewa dengan jawaban yang terlontar dari mulut Jungkook namun pada akhirnya Lisa menjawab, "Tidak apa, setidaknya Jongsan bisa menghabiskan waktunya bersama mu selama kamu cuti nanti."
Jungkook tersenyum sambil memposisikan tangan kanannya yang membentuk sudut lancip sebagai penopang kepalanya, "Mau kemana selama cuti?"
"Umm, jalan-jalan atau mungkin pergi ke mall? Sudah lama kita tidak mengajak Jongsan jalan-jalan ke mall,"
"Baiklah.. Kalau begitu sekarang tidur, jangan sampai melewatkan waktu cutiku besok." Jungkook mencubit pelan hidung Lisa dengan gemas.
"Tapi, kamu tidak mandi dulu? Bau tau," cebiknya.
"Ini bau pekerja keras seorang suami, nikmatilah." dengan gemasnya, Jungkook memeluk tubuh Lisa dengan erat sampai wajah istrinya benar-benar tenggelam pada dada bidangnya.
"Jeon Jungkook bau! Yak, lepaskan!"
Jungkook tertawa menjadi-jadi, "Diamlah, sekarang tidur. Jangan membangunkan Jongsan,"
"Iya tapi lepaskan dulu bodoh! Aku tidak bisa bernafas, Jungkook." Lisa memukul lengan pria berkemeja putih itu dengan pelan.
"One kiss, baru aku lepaskan."
"Tidak mau! Cepat lepaskan dulu," tidak ingin kalah, Lisa mencubit pelan pinggang suaminya membuat Jungkook meringis seketika.
"Kenapa dicubit? Sakit," Jungkook melepaskan pelukannya dan mengusap bekas cubitan Lisa yang mulai memerah di kulitnya.
"Salah siapa memelukku, mandi dulu baru boleh peluk."
"Aku lelah, langsung tidur saja ya. Night, my beautiful wife." Jungkook mengacak pelan rambut Lisa tak lupa mencium puncak kepalanya lalu memejamkan mata membuat Lisa mengulum senyumannya.
"Night too my handsome husband," ucapnya lirih tak lupa senyumannya yang menghiasi bibir mungilnya.
-------------
Sinar matahari pagi mulai bersinar seiring bertambahnya waktu. Wanita berpiyama abu-abu itu mulai bangkit dari tidurnya. Tangannya mencari sebuah benda untuk mengikat rambut panjangnya. Terlihat Jungkook----sang suami masih terlelap dengan posisi yang sama, tidak berubah. Tak berniat membangunkannya, Lisa justru segera pergi ke dapur untuk memasak sarapan pagi.
Jangan melupakan satu hal, hari ini adalah hari dimana Jungkook mendapatkan cutinya. Lisa berniat untuk menghabiskan waktu cuti suaminya dengan pergi bersama Jongsan, mengingat anak pertamanya itu jarang memiliki waktu sendiri dengan Jungkook.
Ia buka kulkasnya lalu ia mengambil beberapa sayuran untuk segera diolah menjadi masakan siap santap. Suara percikan sayuran yang mulai menyentuh lapisan wajan penggorengan mulai bergema di sekeliling dapur. Aroma gurih bumbu olahan Lisa juga mulai menyentuh hidung siapapun yang berada di sekitar dapur.
Saat tangannya disibukkan membolak-balikkan sayuran agar cepat matang, tiba-tiba saja sebuah tangan melingkari pinggang Lisa membuat wanita itu sedikit terkejut. Siapa lagi pemilik tangan itu jika bukan Jungkook? Pria tampan yang selalu menjadi orang pertama yang menyambut paginya dengan hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE ICE PRINCE✔
Fiksyen PeminatJungkook, namja dingin dan misterius berhasil membuatku terus berkorban demi mendapatkannya. - Lalisa. ° Bahasa baku! Annyeong! ini ff gw tentang lizkook yang pertama kali gw buat. Dan saranku, liat storynya jangan cuma di chapter 1 doang, sampe u...