*****
Keesokan harinya..
Hari ini aku berkumpul dengan Ten, Rose, Chanyeol, dan JaeHyun di kantin. Ya., kantin memang selalu menjadi saksi kami berkumpul dan bergosip :v. Kami saat itu tengah membicarakan soal pertandingan basket antara Ten dengan namja 'itu'. Tentu semua orang bahkan teman-teman nya pun tidak percaya jika Ten berhasil dikalahkan oleh namja 'itu'.
Pembicaraan kami berubah menjadi lebih serius ketika JaeHyun memotong pembicaraan Ten lalu memulai pembicaraan baru dengan membahas namja 'itu'. Aku sedikit terkejut ketika JaeHyun berkata bahwa namja itu sering tidak mengikuti pelajaran, sering berkelahi, dan selalu melanggar peraturan."Setauku begitu, katanya lagi dia sedingin itu karna ayah nya yang sering pulang malam semenjak kepergian ibu nya." terang JaeHyun.
"Mungkin saja ayah nya sering pulang malam karna banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan. Jadi ayah nya lembur sampai malam." jawabku.
"Lisa-yaa! kau ini kenapa polos sekali uh? bukan itu maksudnya. Jadi, orang-orang berfikir ayah nya sering pulang malam karna pergi dan menginap bersama para wanita hingga larut malam. Kau paham maksudku?" kata JaeHyun berusaha menjelaskan maksudnya.
"Ah.. aku paham maksudmu. Jadi ayah nya pergi lembur dengan teman kerja wanitanya kan? Lalu apa yang dipermasalahkan? memang seharusnya jika melembur, harus mengajak teman agar tidak kesepian, bukan?"
"Ahh.. terserah kau saja lah.-_-" jawab JaeHyun setelah menepuk jidatnya.
"Kau benar-benar menggemaskan." sahut Ten lalu mencubit hidung Lisa.
"Ten.. sakit." ucapku mengerucutkan bibirku sambil mengusap hidungku yang memerah.
"Tunggu, aku juga kerap melihat orang-orang sedikit ketakutan bila dekat dengan namja 'itu'. Kenapa ya? Apa dia semenakutkan itu?" tanya Rose.
"Iya. Memang orang-orang takut jika berdekatan dengannya. Mereka takut jika nantinya namja 'itu' akan melukai mereka." jawab JaeHyun.
"Sebenarnya siapa yang sedang kalian bicarakan? Aku tidak mengerti apa yang sedang kalian bahas sedari tadi." sahut Chanyeol.
"Chagiya, sepertinya sifat lolamu kambuh lagi." ucap Rose sambil menempelkan punggung tangannya. didahi Chanyeol.
"Chagiya.. aku butuh asupan makanan untuk menjalankan otak ku. Apa kau mau menemaniku sarapan di cafe depan kampus?" tanya Chanyeol pada Rose.
"Aishh.. Baiklah. Lisa-yaa, aku pergi sebentar menemani dia sarapan. Kau dengan Ten tidak apa kan? ah pasti tidak apa lah. Aku yakin dia bisa menjagamu. Aku pergi ne!"
"Iya.. hati-hati." ucapku sambil tersenyum.
"Kami pergi dulu." pamit Chanyeol sambil menggandeng tangan yeojachingu nya itu lalu pergi.
Setelah Rose dan Chanyeol pergi, tersisa Aku, Ten, dan JaeHyun. Tak berapa lama JaeHyun mengajak Ten untuk masuk ke kelas karena kelas akan segera dimulai. Ten mencium keningku lalu meninggalkanku sendirian ditempat itu.
Sekarang aku sendirian. Apa yang aku lakukan sekarang? disini sendirian. Huh.. membosakan sekali. Apa aku pergi ke rumah namja 'itu' saja ya? mencoba mencari tau mengenai namja 'itu' mungkin seru.
*****
Sampai didepan kos-kosan milik namja 'itu', keadaan sekitar masih sepi dan sunyi. Aku pun mencoba mendekat ke depan pintu kamarnya. Mencoba memastikan apa dia berada didalam atau tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE ICE PRINCE✔
ФанфикJungkook, namja dingin dan misterius berhasil membuatku terus berkorban demi mendapatkannya. - Lalisa. ° Bahasa baku! Annyeong! ini ff gw tentang lizkook yang pertama kali gw buat. Dan saranku, liat storynya jangan cuma di chapter 1 doang, sampe u...