Lisaa: Hey Jungkook, kau tidak pergi ke kampus? wae? kau masih sakit?Read.
Lisaa: Aku didepan rumahmu Jungkookkk!! cepat buka pintunya! jika tidak, aku akan---
Jungkook: Apa kau tidak punya kaki untuk berjalan? atau jangan-jangan selama ini kau berjalan menggunakan kepalamu?
Lisaa: Baiklah, tuan Jungkook manusia ice prince. Aku bisa masuk sendiri-,
Masuklah Lisa kedalam rumah Jungkook. Lisa tampak mematung menatap seisi rumah berisi buku-buku, koleksi sepatu mahal, alat DJ, dan lainnya. Lisa masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Jungkook memang benar dari keluarga berada. Namun entah siapa orang tua Jungkook yang sebenarnya. Pertanyaan itu masih sering membayang dipikiran Lisa seakan menyuruh Lisa untuk mencari jawabannya. Sofa mahal, kolam renang, AC, berlantai 2, semua fasilitas Jungkook memang diluar dugaan Lisa. Tangan Lisa tak segan-segan menyentuh barang-barang koleksi Jungkook yang dipajang jelas disebuah almari mewah. Namun pandangan Lisa terkunci oleh sebuah benda berbentuk persegi panjang mirip bingkai foto yang tengah dipajang didalam almari tersebut tetapi tertutup sebuah kain putih. Lisa yakin benda itu pasti foto keluarga Jungkook. Lisa memeriksa keadaan sekitar sebelum Lisa akan melihat benda yang diyakini foto keluarga Jungkook. Lisa mulai membuka pintu almari itu, pelan-pelan menyentuh bingkai foto itu dan berusaha membuka kain putih yang menyelimuti bingkai itu.
"Sedang apa, non?"
"Eh, iya nggak jadi liat! Aduh, bibi ngangetin saya aja." Lisa menutup pintu almari secara perlahan agar pembantu Jungkook tidak curiga.
"Maaf, non abis nona seperti pencuri. Bibi pikir nona pencuri, ternyata teman tuan Jungkook." Bibi meringis menatap Lisa dengan kemoceng yang dibawa ditangan nya.
"Iya, saya yang kemarin. Bibi masih ingat, kan?"
"Ya masih lah non, baru kemarin mah bibi masih inget."
"Yaudah, saya mau ke kamar Jungkook dulu, bi."
Lisa menaiki tangga dan menuju kamar Jungkook.
"Jeon Jungkook!" Lisa menyembulkan kepalanya dipintu membuat Jungkook terkejut.
"Kau sedang apa? Kenapa kamarmu berantakan sekali, kookie? Ish ish ish, memalukan." Lisa menggeleng pelan.
Kertas dimana-mana, pakaian kotor, buku berserakan, bungkus makanan menghiasi kamar Jungkook.
"Kenapa ke rumahku?" tanya Jungkook sambil sibuk membolak-balik buku yang dibawanya.
"Aku ingin melihat keadaanmu, kau sudah membaik?"
"Sekarang kau sudah lihat, kan? Kau bisa pulang."
"Mwo?" Lisa membulatkan matanya.
"Tidak lupa dimana letak pintunya, kan?" Jungkook masih sibuk membaca buku.
"Hei Jungkook! Kau mengusirku? Apa kau tidak tau aku sudah meluangkan waktuku hanya untuk menjengukmu. Tapi seperti ini kah balasan darimu?!"
"Aku tidak menyuruhmu untuk menjengukku kan? Jadi apa salahku?"
Lisa menghela nafas.
"Aku menyesal sudah peduli dengan orang sepertimu! Dan aku tidak akan mengganggumu lagi mulai sekarang!"Lisa menaruh sebuah makanan yang dibawanya lalu pergi dari rumah Jungkook. Lisa kali ini benar-benar sakit hati dengan perkataan Jungkook. Memang perkataan Jungkook selalu membuat Lisa sakit hati, tapi perkataan barusan lebih mendalam dari semua perkataan Jungkook lainnya.
Tuhan kenapa kau bisa menciptakan manusia seperti Jungkook? pantas jika semua orang menjauhinya. Pantas dia dijuluki manusia 'menyeramkan' tak heran. Siapa juga yang akan tahan dengan sikapnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/122997417-288-k987691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ICE PRINCE✔
FanfictionJungkook, namja dingin dan misterius berhasil membuatku terus berkorban demi mendapatkannya. - Lalisa. ° Bahasa baku! Annyeong! ini ff gw tentang lizkook yang pertama kali gw buat. Dan saranku, liat storynya jangan cuma di chapter 1 doang, sampe u...