[22]. De-Javu

6.6K 947 75
                                    

Jungkook membantu lisa dan rose mengeluarkan barang-barang bawaan dari haeundae. Setelah semua barang dikeluarkan dari dalam taksi__ lisa mengajak rose masuk kedalam rumah.

Mereka meninggalkan jungkook yang mengurus biaya transportasi dan juga keempat koper milik rose.

"Seharusnya kita membantu jungkook.."ucap rose yang lengannya terus diapit oleh lisa.

Gadis berambut jingga itu sesekali menengok kearah gerbang, menatap jungkook dengan perasaan tak enak.

"Tidak perlu, jungkook itu laki-laki."

"Aku merasa tidak enak karena sudah merepotkan kalian"

Fyi, mereka (lisa, jungkook & rose) sudah sampai di seoul, tepatnya dirumah lisa.

Hoseok selaku kakak angkat rose sudah mengizinkan adik angkatnya pergi ke busan untuk melanjutkan pendidikan disekolah yang sama dengan jungkook dan juga lisa. Ia berjanji akan berkunjung setiap minggu. Ia percaya dua remaja yang baru ditemuinya bisa menjaga rose dan menjadi teman yang baik untuk rose.

"Jangan merasa tidak enak atau merepoti kami rose, mulai sekarang kita teman. Kau bebas meminta tolong pada kami dan kami juga akan seperti itu"tutur lisa-- masih dengan wajah antusiasnya.

Rose menghembuskan nafas samar sebelum mengangukkan kepala dan tersenyum simpul.

Lisa melepaskan apitannya pada lengan rose begitu mereka sampai diruang tengah, ruang keluarga tepatnya.

"Duduklah yang nyaman, aku akan mengambilkan minuman segar untukmu"pesan lisa yang sesudahnya berjalan cepat memasuki ruang kecil disebelah dapur.

Rose duduk diatas sofa berwarna softpink, tatapannya perlahan tapi pasti menyapu setiap jengkal rumah lisa.
Sesuai jangkauannya, rumah yang terdiri dari 2 lantai itu sangatlah sepi.

Wajar kalau lisa merasa kesepian dan begitu bersemangat menerima kehadirannya.

Pandangan rose terpaku pada beberapa bingkai foto yang terpasang di dinding berwarna pastel, foto itu terdiri dari sepasang suami-istri dan dua anak perempuannya yang tersenyum lebar.

"Minuman segar sudah datang~"

Lisa kembali keruang tengah bersama nampan berisi 3 gelas jus strowberry.

Setelah meletakan nampannya diatas meja, lisa mengambil tempat duduk tepat disebelah rose.

"Minumlah rose,"

"Terimakasih"

Rose dengan malu-malu meraih salah satu gelas berisi cairan merah segar tersebut dan meminumnya perlahan. Lisa sendiri sudah menghabiskan setengah gelas bagiannya.

"Oh, taruh dikamarku saja ya?"pekik lisa begitu matanya menangkap sosok jungkook memasuki ruang tengah bersama koper-koper yang digereknya.

Jungkook reflekh berhenti__ ditatapnya lisa dengan kedua tangan yang saling bersedekap.

"Enak sekali ya? Hanya duduk dan minum.."cibirnya dengan nada melas yang dibuat-buat.

"Ah, maaf-- Biar aku saja yang membawanya"

Rose segera meletakan gelasnya lalu bangkit dari sofa.

"Heii.. aku hanya bercanda~ Jangan dianggap serius-- kopermu sama sekali tidak berat. Aku bisa membawanya kemana saja"Jungkook nyinyir. Matanya sengaja mengedip sebelah.

"Apa kau baru saja berkedip pada rose?"serobot lisa dengan tatapan dingin-- sedingin jus yang diminumnya.

"Mataku berkedip pada semua orang, setiap hari, setiap detik"

I N S O M N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang