[24]. Jennie's Room

6.4K 915 93
                                    

Jimin memarkirkan mobilnya tepat diarea parkir salah satu gedung apartemen mewah kota busan yakni Big Camps.

Jungkook, Lisa dan Rose turun bersamaan.

Mereka menatap bangunan yang terdiri dari 30 lantai tersebut dengan mata membulat dan mulut menganga.

"Yang kutau apartemen ini hanya memiliki satu kamar dimasing-masing lantai. Setiap lantai punya lift sendiri"ucap Jimin yang baru turun dari mobil-- yang kian menambah ketakjuban Jungkook, Lisa dan juga Rose.

"Aku menyesal tidak datang kemari sejak dulu. Aku benar-benar tidak menyangka jennie tinggal di apartemen yang lima kali lipat lebih mewah dari rumah Jungkook"gumam Lisa.

Jungkook menatapnya dengan alis saling bertautan. Kenapa rumahnya dibawa-bawa?

"Kalian mau tetap berdiri disini seperti pengemis atau bagaimana?"

Sampai akhirnya ucapan Jimin yang sedikit merobek hati-- menyadarkan Jungkook, Lisa dan juga Rose dari ketakjuban berkepanjangan mereka.

Jungkook berjalan didepan, disusul Lisa, Rose dan Jimin dibelakang.

Mereka masuk kedalam lift khusus lantai 21 yakni lantai dimana Jennie tinggal selama kurang lebih 3 tahun--- Sebelum ia dinyatakan menghilang.

"Berapa password-nya?"tanya Jungkook begitu mereka semua berjajar didepan satu-satunya pintu diruangan lantai 21 yang luasnya luar biasa.

"Tidak usah memakai password. Lihat, Pintunya sudah dibobol."sahut Jimin. The power of orang kaya.

Iya, Jimin anak orang kaya meski tidak sekaya Suho EXO.

Jungkook membuka pintu apartemen Jennie dengan sedikit dorongan kuat. Pintu segera terbuka dan menyuguhkan kondisi rapi didalam ruangan seluas rumah tersebut.

Mereka menyebar kesegala arah untuk melihat dan memeriksa semua perbotan diruangan Jennie.

Lisa mengekori Jungkook.

Jimin mengekori Rose.

Rose sesekali menoleh kebelakang dan Jimin yang ada dibelakangnya tak lelah memberi senyuman lebar.

Jimin sadar sudah terlalu banyak tersenyum hari ini-- ia harap tidak ada ruangan kosong di Rumah Sakit Jiwa Busan.

Jungkook memeriksa lemari, meja rias, rak buku dan lain-lain. Lisa yang bosan hanya mengekori akhirnya memilih duduk ditepi ranjang king size milik Jennie. Matanya secara tak sengaja menemukan sebuah bingkai foto dibawah bantal.

Ia pun mengambilnya.

"Apa ini pria yang sering diceritakan Jennie?"gumamnya dengan tatapan lurus kearah pria kurus berambut mint yang tersenyum manis sembari memeluk Jennie dari belakang.

Mereka sama-sama tersenyum manis didalam foto tersebut.

"Lisa-ah, orangtuamu pernah datang kemari kan?"tanya Jungkook tanpa menoleh apalagi menghentikan kegiatan ala detektif-nya.

"Ehm, kenapa memangnya?"

"Apa mereka tidak pernah memberitaumu sesuatu? Seperti menemukan hal-hal janggal diapartemen ini?"

Lisa berpikir agak lama.

"Seingatku tidak. Mereka hanya mengatakan belum menemukan jejak Jennie, itu saja"Lisa mengerakkan bahunya naik-turun.

"Tempat ini sudah diperiksa polisi kan? Kenapa tidak dipasang garis lintas?"tanya Rose yang masih memilah lemari besar tempat Jennie menyimpan barang-barang koleksi seperti gaun, sepatu dan aksesoris.

I N S O M N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang