[26]. The Factory

6.8K 921 67
                                    

Aku baru buka wp jam 4 subuh dan baca komen kalian, aku bener-bener gatau kenapa bisa kosong. Dipunyaku bisa kebuka soalnya, jadi aku mutusin buat unpub trus pub lagi 😊😊 Semoga udh bisa dibuka ya~

◆◆◆◆














Jimin masih mengemudikan mobilnya dalam jarak 5 meter dibelakang sebuah taksi berwarna kuning dengan stiker bergambar tangan dibagian kaca belakangnya.

Seperti yang Rose katakan, pria bernama Min Yoongi ada didalam taksi itu.

"Kalau sampai masuk ke jalur tol, berarti tempat yang ia tuju ada diluar kota busan. Kita tidak bisa mengikutinya, selain aku belum punya SIM, itu akan sangat menguras tenaga."Ujar Jimin dengan tatapan lurus kearah jalur tol yang tinggal beberapa meter didepan mereka.

"Tapi dia tidak terlihat seperti orang yang akan berpergian.."tukas Rose.

"Ya, aku setuju dengan Rose. Pria itu tidak mungkin meninggalkan kota ini karena dia tidak membawa apa-apa."imbuh Lisa.

"Hyung! Taksinya belok ke kiri!"

seruan Jungkook membuat Jimin yang sempat lengah buru-buru membanting setir dan ikut masuk kedalam sebuah gang kecil yang hanya muat untuk satu buah mobil saja.

"Hyung, lebih baik kau menghentikan mobilmu disini. Sepertinya jalan didepan sana buntu."

Jimin sependapat dengan Jungkook, jauh didepan mereka memang terlihat sebuah bangunan mirip pabrik. Jalan selanjutnya sudah pasti buntu.

Ia pun menghentikan mobilnya tepat beberapa meter dari tiang gang kecil tersebut.

"Kalian disini saja. Aku dan Jimin hyung yang akan memeriksa."Jungkook lagi-lagi membuat keputusan agar para gadis ditinggal ditempat aman.

"Tapi aku ingin ikut.."rengek Lisa yang merasa kesal juga penasaran pada sosok Min Yoongi yang katanya kekasih kakaknya itu.

"Aku juga ingin membawamu, tapi masalahnya kita tidak tau orang seperti apa itu Yoongi. Kita juga tidak tau apa yang ia lakukan disana jadi kalian harus tetap disini. Jika situasinya memungkinkan, kami janji akan menghubungi kalian dan kalian bisa menyusul nanti."

"Baiklah.."Lisa pasrah.

"Hati-hati.."pesan Rose.

Jungkook dan Jimin hanya memberi anggukan kuat sebelum akhirnya berlari menuju bangunan pabrik yang menjulang tinggi namun terlihat begitu sepi, tak terjamah tangan manusia.

"Rose, entah kenapa perasaanku jadi tidak enak.."Lisa memasang wajah khawatir.

"Kita doakan saja agar sesuatu yang buruk tidak sampai menimpa mereka.."Ucap Rose yang sama sekali tidak mengurangi kecemasan Lisa, karena sejujurnya perasaan Rose tak jauh berbeda.























"Jungkook, berhenti sebentar. Tali sepatuku lepas!"

Seruan keras Jimin membuat Jungkook yang masih berlari segera berhenti lalu menoleh kebelakang.

disana Jimin sedang berjongkok untuk membenahi tali sepatunya.

Karena keributan kecil itu, pengemudi taksi berwarna kuning dengan stiker bergambar tangan tadi ikut menoleh kearah Jungkook juga Jimin. Hanya sekedar menoleh, karena pria dewasa bertubuh tambun itu segera membuang wajah tak peduli dan kembali fokus pada mobil taksinya yang terparkir dengan posisi membelakangi gerbang pabrik.

Jimin sudah selesai mengikat tali sepatunya. Ia menghampiri Jungkook yang segera menariknya untuk menerobos gerbang pabrik yang tertutup tapi tidak dikunci.

I N S O M N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang