[27]. Stigma

5.7K 839 28
                                    

WARN ⚠⚠⚠


Kalimat bercetak tebal = Epilog part kemarin.
Kalimat bercetak miring = Flashback.

🍃🍃🍃























Seperginya Jungkook & Jimin dari pabrik, Mark Tuan-- rekan Yoongi yang sempat memergoki mereka, segera mendatangi sebuah ruangan kecil dilantai puncak pabrik.

Ia membuka pintu geser milik ruangan yang digadang-gadang tempat bos besar beristirahat tersebut.

Bersamaan dengan geseran pintu, seorang pria berparas tampan yang sedari tadi berdiri menghadap sebuah poster premier film 'House Of Wax' menoleh seketika. Teropong panjang berwarna hitam tergenggam ditangan kirinya.

Dialah Kim Seokjin, pengusaha muda yang memimpin Light Entertainment & Light Factory.

"Kuharap kau punya alasan bagus untuk membayar kelancanganmu menganggu waktu istirahatku."Ucapnya dengan senyuman manis yang sarat ancaman.

"Ada dua pelajar laki-laki menyusup kedalam pabrik, Bos."

"Siapa?"alis Seokjin bertautan. Ada rasa tertarik dibalik ekspresi tak sukanya.

"Yoongi bilang mereka temannya, tapi tempat ini bukan cafe dimana Yoongi bisa mengajak temannya bermain sewaktu-waktu. Iya kan, Bos?"

Seokjin mengangguk kemudian tersenyum. Mark adalah tangan kanan terbaiknya.
Pikiran mereka seperti saling terhubung.

"Mereka menyebut-nyebut nama Jennie."lanjut Mark yang membuat tubuh Seokjin berbalik sepersekian detik.

"Jennie Kim?"ulangnya lebih detail.

"Benar, Bos. Mereka sepertinya masih kerabat Jennie dan mereka pasti sudah banyak mencari tau hingga bisa menginjak tempat ini."

Seokjin semakin tidak suka. Ia berjalan memutari meja kerjanya kemudian menghempaskan diri dikursi putar favoritnya.

"Dimana kedua bocah itu sekarang?"

"Yoongi sudah menyuruh mereka pergi."

"Bawa Yoongi kemari. Permainan 'cinta & pengorbanan'nya cukup sampai disini"titah Seokjin disusul tawa kerasnya yang hambar namun cukup memekakkan telinga.

"Baik, Bos."

Mark undur diri dari ruangan.

Selang 10 menit, pria bersurai merah itu kembali masuk bersama pria berambut mint yang berjalan tepat dibelakangnya.

"Min Yoongi.."

Wajah pucat Yoongi mengeras saat mata sipitnya beradu dengan iris hitam sang Bos besar.

"Kudengar ada dua tikus berseragam SMU menyusup kedalam pabrik?"Seokjin mengetuk ujung teropongnya pada permukaan meja hingga menimbulkan suara benturan kecil namun nyaring.

Yoongi melirik sekilas sosok Mark yang kini tersenyum tipis-- Harusnya ia tau, tidak ada yang benar-benar bisa dianggap rekan disini.

"Mereka tersesat."

I N S O M N I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang