"Mengapa kamu tidak bisa menjadi Istri yang baik?!"
"Maaf? Di rumahmu ada banyak kaca, jadi tolong berkaca."
Dia menjambak rambutnya sendiri dengan kedua tangannya sambil menggeram kesal. Wajahnya merah, urat-urat di sekitar lehernya juga terlihat jelas. "Aku lelah, Steph! Lelah!"
"Kamu pikir aku tidak lelah berdebat denganmu di tiap detiknya?!" tanganku mengambil pisau yang tergeletak di meja makan, mengarahkannya pada leher tepat dimana nadiku berdenyut. "Jika aku dapat melakukan ini, maka aku akan, Harry," dengan emosi yang membuncah, aku melemparnya, mengarahkannya pada kaki Harry yang dilindungi boots. Beruntung angin memelesetkan pisau tersebut. "Tapi aku tidak ingin membuat Ibuku semakin sekarat."
Harry bergeming di tempat masih dengan mata yang hampir terlepas dari kelopaknya. Dan detik selanjutnya, kakiku memilih untuk menjauh darinya—jika bisa selamanya.
♡♡♡
pendek-pendek dulu ya :)
tbh, cerita ini juga terinspirasi dari mimpi gue sendiri gegara tidur jam 7:45 PM terus bangun jam 11:36 PM terus tidur lagi sampe setengah lima wkwkjan jadi siders ya ♥
—I lava ü

KAMU SEDANG MEMBACA
THE END
FanfictionAku bersamamu karena sebuah ikatan, bukan landasan. H ✎ 𝘰𝘯 𝘨𝘰𝘪𝘯𝘨 ... 「written in bahasa 」 Copyright ©2020 by 𝘁𝗮𝗸𝗶𝗻𝗴-𝗮𝗹𝗹𝘁𝗵𝗲𝗿𝗶𝘀𝗸