Kembali ke rutinitas dimana Harry yang selalu membawaku kemana saja dia pergi. Dan seperti yang aku bilang sebelumnya, ia akan tampil di live longue BBC Radio 1 hari ini. Tepat sekarang, Harry dan band-nya melakukannya. Aku di luar ruangan bersama Jeff dan Harry Lambert (stylist-nya). Suasana yang membosankan kendati seharusnya aku sudah akrab dengan mereka, tetapi tidak, belum.
(Harry Lambert at the back)
Kami tidak dapat mendengar mereka yang tampil, salah satu penyebabku tidak betah berlama-lama di sini. Namun, sesekali Jeff memasuki ruangan mereka dan meninggalkanku dengan Harry Lambert di sini. Seorang Jeffrey bisa melakukan apa saja, semua tahu itu. Dan lihat, ia meninggalkan kami lagi tanpa sepatah kata setelah mengantungi ponselnya.
"Mhmm, Harry, sekali lagi terima kasih." kataku, memutuskan untuk mengajak Harry Lambert berbicara meski sesungguhnya aku sangat buruk dalam hal ini.
Ia menoleh dari ponselnya menatapku, "oh, Stephanie, kamu sudah mengucapkannya ribuan kali." jawabnya menepuk pundakku.
Aku terkikih. "Hanya saja, aku tidak tahu bagaimana cara berterima kasih padamu dan Harris. Mereka adalah tim terbaik yang pernah aku temui, sungguh! Mereka sangat professional."
"Tidak perlu berlebihan, Steph. Mungkin kita harus merencanakan pertemuan dengan Harris atas kesuksesan bisnismu."
"Bahkan ini belum dimulai." Aku tergelak akan ucapannya. "Tapi, ya, aku sangat ingin bertemu dengan Harris."
"Aku tahu. Suamimu bercerita jika kamu adalah penggemar berat Harris."
"Sial, ini tidak akan asik lagi."
Lambert tertawa, "tenang saja! Bisa jadi Harry merencanakan sesuatu untukmu. Yakin 100% bisnismu akan sukses. Jika tidak, aku akan memberimu sesuatu spesial yang tak terduga." ia mengulurkan tangan, ingin menciptakan sebuah jabatan. Aku sempat mengernyit akan ucapannya, tetapi tetap saja aku menerima jabatan tangan Harry Lambert. "Tapi jika kamu sukses, kamu yang akan memberiku, deal?" imbuhnya.
Tanpa berpikir panjang aku mengangguk. "Deal."
Harry Lambert. Dia seorang designer sekaligus stylist berbasis di London. Aku tidak banyak mengerti bagaimana asal mula tim Harry (suamiku) namun yang aku tahu tentunya Jeff banyak berperan dalam pembentukan timnya. Lagi-lagi bukan menjadi rahasia umum.
Jika mereka-Harry Styles dan Harry Lambert-bersatu, kami akan mengganti panggilan mereka menjadi Harold dan Lambert. Harry membuat keduanya menoleh yang mana menjadi lelucon bagi kami.
Setelah perform dan siarannya selesai, kira-kira sekitar 2 jam aku menunggu. Rencananya aku akan membawa Harry melihat kantor baruku yang mana membuatnya ikut antusisas seperti diriku.
Jeff masih berusaha berbincang dengan Harry dan band-nya. Pasti sedang membicarakan kegiatan mereka selanjutnya. Aku masih menunggu bersama Lambert hingga ia juga dipanggil menuju kerumunan yang Jeff buat. Rasanya aku harus ikut bergabung daripada mati bosan kesepian. Entah kemampuan dari mana, tanganku tiba-tiba merangkul bisep Harry. Seluruh pandangan langsung tertuju padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE END
FanficAku bersamamu karena sebuah ikatan, bukan landasan. H ✎ 𝘰𝘯 𝘨𝘰𝘪𝘯𝘨 ... 「written in bahasa 」 Copyright ©2020 by 𝘁𝗮𝗸𝗶𝗻𝗴-𝗮𝗹𝗹𝘁𝗵𝗲𝗿𝗶𝘀𝗸