14 // eyes //

373 61 20
                                    

Dulu aku bersekolah di salah satu sekolah tata busana tertua di Paris, l’Ecole Supérieure des Arts et techniques de la Mode atau yang sering disebut ESMOD. Awalnya aku berniat mengambil sekolah di London, tepatnya di sekolah yang sama dengan Harris Reed, Central Saint Martins. Namun, mengingat 9 tahunku yang jauh dari Ibu membuatku menghapus jauh-jauh niatanku. Ditambah lagi sakit yang menggantungi Ibu sejak usiaku 7 tahun. Ibu mengidap kanker serviks. Itulah sebab adik keduaku tidak jadi melihat indahnya dunia, ia sudah tenang di sana bersama kakek dan nenek.

Lepas dari masa kecilku yang pahit, masa transisi dari remaja menuju dewasaku juga tidak jauh berbeda. Bagaimana awal mula aku bertemu Harry, seolah semua sudah direncanakan. Paparazzi, media, dan orang-orang yang sangat mudah dicuci otaknya oleh D*ily Mail. Demi Tuhan, aku tidak dapat menyangka semuanya akan terjadi pada hidupku.

Pada tahun 2014 tepatnya. Ibuku dan Anne merencanakan sebuah liburan di atas kapal pesiar. Mereka mengajak kami semua, termasuk Dove, Harry beserta keluarga besarnya. Bahkan Jeff dan Glenne juga ikut andil. Aku tidak mengerti apa yang membuat otakku menyetujui hal gila tersebut, tapi seingatku tetap saja Ibu penyebabnya.

Awalnya, kami—aku dan Harry—berteman layaknya seorang teman. Sekali lagi tidak pernah menyangka ide gila yang orang tua kami  rencanakan. Mereka membuatku turun dari taxi bersama Harry, jalan di sepanjang jalanan sepi New York bersama Harry juga, sampai keluar masuk bandara bersamanya dibumbui dengan kilatan kamera yang tidak sopan. Jujur, saat itu aku keberatan tapi apa yang bisa aku perbuat selain menutupinya dengan senyuman?

Harry yang pertama aku kenal adalah orang yang hangat dan mudah bergaul. Aku rasa awalnya ia juga berpikir demikian padaku. Untungnya, gosip tidak tersebar terlalu lama. Sebagian besar media menganggapku pensiunan model yang ingin kembali memulai karirnya dengan mendekati Harry. Setelahnya, ada sumber mengatakan (tidak tahu siapa) jika aku dan Harry berteman baik. Aku asumsikan mereka adalah bagian dari management Harry dan kawannya dulu.

Namun, sesungguhnya itu semua bukan pertama kalinya kami bertemu. Setahun sebelumnya, aku menemani temanku, Stella. Dia seorang model yang diundang ke suatu after party di London. Siapa yang tidak mengenali Harry dan grupnya? Bahkan kami berempat (aku, Stella, Harry dan Niall Horan) sempat berbincang. Tapi aku rasa pria keriting itu tidak mengenaliku atau bahkan mengingatnya jadi aku diam saja sampai sekarang.

Lalu pernikahan kami ternyata sudah direncanakan pada akhir tahun 2016, tepatnya saat natal. Lagi-lagi aku tidak mengetahui yang satu ini. Dan lebih parahnya lagi Harry tahu dan tidak berusaha menghubungi diriku untuk merencanakan suatu pembatalan. Dan kami menikah dengan tidak dilandasi cinta, di suatu tempat di Inggris yang jauh dari media pada bulan April, di tengah ujung kepadatan jadwal karir musik Harry. Ia memiliki gadis pujaannya saat itu, aku tahu dan yang pasti bukan diriku.

Aku sakit hati bukan main. Di samping sisi aku dan Harry sama-sama tidak dapat menolak permintaan seorang Ibu, di samping sisi juga kami sama-sama egois. Kejadian mendadak ini hampir membuatku menjadi gila, aku mengurung diri di kamar selama 2 hari dan menangis hingga rasanya air mataku sudah habis. Aku selamat sebab Harry mendobrak kamarku dan kami membuat perjanjian untuk menyenangkan hati keluarga. Sangat memprihatinkan.

"Harry, apa yang kamu lakukan?!"

Aku tersadar dari lamunanku karena TV yang aku pandangi sedari tadi tiba-tiba mati. Siapa lagi jika bukan Harry beserta tangan usilnya.

"Tidur, ayo." Ia mengubur dirinya ke dalam selimut di sebelahku, di ranjangku. "Kamu tidak benar-benar menontonnya. Jadi, cepat tidur, sini..."

Aku menyumpah serapahi dirinya berkat ulahnya yang tolol. Kepala kami terbentur satu sama lain karena ia menarikku begitu keras. Tetapi setelahnya aku tetap berbaring di sebelahnya tanpa ada rasa keberatan yang mana membuatku heran. Aku mencoba memastikan apakah ia sudah tertidur atau belum. "Harry?"

THE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang