Tik. Tik. Tik.
Christa menghitung rintik hujan yang terjun dari pohon. Otaknya turut serta memikirkan apa yang sedang ia hadapi.
Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Belum ada rintik hujan yang mendarat dari pohon yang ia amati.
Oke, berarti jawabannya yang ini C.
Christa mengusap dagu. Masuk akal juga sih.
"Christa Renz!"
"Ya, Pak?" Christa menatap pengawas yang nengamatinya.
"Kenapa kamu liat keluar terus?"
"Refreshing otak, Pak."
"Yaudah jangan kelamaan, ntar baper kamu."
Christa kembali mengamati hujan. Meniti setiap tetes air yang terjun.
Semakin lama hujannya semakin deras. Tetes air hujan dari pohon yang ia amati semakin cepat.
Ini gue gimana mau tau jawabannya kalau ujannya cepet kek gini?
Christa mengusap kedua tangannya. Hujan, pelanin dikit kek ritme lo. Demi masa depan gue ini.
Dan alakazam! Hujan seketika mereda. Benar-benar ajaib Christa ini.
Kembali Christa menghitung air hujan yang jatuh. Ini pasti A.
Satu. Dua.
"..."
Kok B?
---
Plz ini gaje plus gating banget :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Line!
FanfictionBerisi cerita-cerita para tokoh Attack on Titan dalam aplikasi sosial media bernama "Line". Note : karakter tokoh sengaja diubah demi kesuksesan dalam menghibur para pembaca. Baca juga sequel cerita ini, Attack on Line! - Book 2. I'm not the own of...