Penalaran [OMAKE]

4.1K 548 12
                                    

Mikasa menepuk bahu Armin. "Eh, nih nilai matematika lo." Disodorkannya selembar kertas kepada Armin, "Selamat, ye."

Hati Armin bahagia. Tapi, seketika hancur lebur bagai bubur kala mendapati nilainya nol besar seperti telur.

"Kok nilai gua--"

"Makanya belajar, jangan dinalar doang."

Mata Armin berkaca-kaca, "Tapi kan nalar gua masuk akal."

"Di matematika apa yang lo rasa masuk akal malah jerumusin lo."

"Yaudala gua mau otewe ruang guru dulu, mau remed." Armin berjalan malas menuju ruang guru.

"UTS ga ada remedial, Bego."

Pupus sudah harapan Armin.

Attack on Line!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang