Mikasa menepuk bahu Armin. "Eh, nih nilai matematika lo." Disodorkannya selembar kertas kepada Armin, "Selamat, ye."
Hati Armin bahagia. Tapi, seketika hancur lebur bagai bubur kala mendapati nilainya nol besar seperti telur.
"Kok nilai gua--"
"Makanya belajar, jangan dinalar doang."
Mata Armin berkaca-kaca, "Tapi kan nalar gua masuk akal."
"Di matematika apa yang lo rasa masuk akal malah jerumusin lo."
"Yaudala gua mau otewe ruang guru dulu, mau remed." Armin berjalan malas menuju ruang guru.
"UTS ga ada remedial, Bego."
Pupus sudah harapan Armin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Line!
FanfictionBerisi cerita-cerita para tokoh Attack on Titan dalam aplikasi sosial media bernama "Line". Note : karakter tokoh sengaja diubah demi kesuksesan dalam menghibur para pembaca. Baca juga sequel cerita ini, Attack on Line! - Book 2. I'm not the own of...