Levi, Hanji, Petra, dan siswa lainnya di kelas 3H menggerutu kesal. Bagaimana tidak? Pasalnya, Pak Sugiyono, guru sejarah mereka, terus mendikte tugas yang menggunung.
"Dah, itu totalnya 100 soal. Kerjain dengan baik. Dan bel nanti, semua harus selesai." titahnya.
Watdehek! Soal 100 yang panjang-panjang gini harus selesai dalam 1 jam?
"Ga boleh protes. Ini hukuman buat kalian."
Salah kita apa sih, Pak?
"Ssttt." Seseorang berbisik pada Levi. Lelaki yang--sok--tampan itu pun menoleh, "Apa?"
"Lo kan ketua kelas sekaligus ketua OSIS, lo protes atau apa kek."
Levi mengangguk. Ia setuju dengan perkataan temannya itu. Ia pun mengangkat tangannya tinggi-tinggi, "Pak."
"Ya?"
Levi berdiri dengan gagahnya, "Pak, kita tuh mau ujian. Katanya mendekati ujian jangan ada tugas dulu, tapi ini? Bapak malah nyuruh kita ngerjain 100 soal dalam 60 menit. 100 dibagi 60 berapa coba, Pak? 0,6 menit. Dilogika aja, emang bisa nyelesaiin 100 soal kalau per soalnya butuh waktu cuma 0,6 menit?"
Seluruh siswa di kelas itu berbinar ceria. Mereka merasa Dewi Fortuna telah menorehkan secercah harapannya.
"Bacot. Ini tugas yang nyuruh gue, napa lo protes? Lo kira, lo siapa? Presiden?"
Ting Tong!
Setelah merasa kehilangan harapan, siswa 3H itu mendesah lega, karena ditolong oleh bel istirahat yang menjadi penyelamat.
"Bapak ga mau tau. Kalian ga boleh istirahat. Kerjain ini sampai selesai. Yang ga selesai, nilai USBNnya saya kosongin."
Anjing.
---
Terinspirasi dari pengalaman nyata Seia dan terjadi hari ini :'v
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Line!
FanfictionBerisi cerita-cerita para tokoh Attack on Titan dalam aplikasi sosial media bernama "Line". Note : karakter tokoh sengaja diubah demi kesuksesan dalam menghibur para pembaca. Baca juga sequel cerita ini, Attack on Line! - Book 2. I'm not the own of...