Request dari Reed622
---
[Name] mengetuk meja beberapa kali. Manik matanya berulang kali tersorot pada jam yang menempel manis di dinding kelas.
"Jadi, untuk skripsinya tak ada pertanyaan?"
"Tidak." [Name] menjawab seorang diri. Seluruh temannya menatap dirinya, "Ada apa melihatku?"
"[Surname]-san, kuminta skripsimu selesai lebih cepat dari teman-temanmu." ucap seorang lelaki yang berdiri di depan kelas, tampaknya ia adalah dosen.
[Name] membulatkan matanya, "Apa?! Kenapa?!"
"Bukankah seharusnya begitu? Kau ini mahasiswi teladan, bukan?" Pak Dosen itu tersenyum miring.
"Baiklah, akan kutunjukkan kehebatan seorang [Fullname] pada kalian!" [Name] bangkit dari tempat duduknya, beranjak keluar kelas, "Aku pulang duluan."
Pak Dosen menahan tangan [Name], "Mana sopan santunmu pada dosenmu?"
[Name] menggerutu kesal, "Baiklah, baiklah, selamat siang. Terimakasih dan sampai jumpa."
Pak Dosen tersenyum tipis, "Bagus."
[Name] tanpa basa basi lagi segera berlari keluar dari kampurnya itu. Sesekali melirik jam yang melingkar manis di tangannya, "Sial, sudah jam segini!"
***
[Name] melihat ke seluruh café, mencari seseorang, "Ah!"
[Name] berlari menghampiri seorang lelaki yang duduk di meja dengan dua kursi. Ia segera membungkukkan badan di depan lelaki itu, "Maaf, aku telat!"
Lelaki itu hanya mengangguk samar, "Duduklah."
[Name] menurut. Ia mengambil duduk di depan lelaki itu, "Levi, kau sudah memesan sesuatu?"
"Belum," jawab Levi, "Kau mau makan apa? Biar aku yang traktir."
Senyum [Name] merekah. Dilihatnya satu per satu menu yang tertera dalam buku menu, "Aku mau choco fountain! Oh, ya, dan takoyaki!"
Levi mengangguk, "Tidak biasanya kau ingin coklat."
[Name] mengerucutkan bibirnya, "Memangnya kenapa?"
Levi menggeleng. Ia berjalan menuju meja kasir untuk memesan makanan.
[Name] menghentakkan kaki seraya bersenandung ria. Saat melihat ke luar jendela, ia tak sengaja melihat dosen yang tadi membuatnya kesal memasuki café.
"Oh, [Surname]-san?" Pak Dosen menghampiri [Name].
Saat hendak duduk di depan [Name], lelaki itu segera disembur oleh ucapan [Name], "Kau tidak boleh duduk di situ!"
"Eh?" Pak Dosen membuat-buat suaranya seperti orang yang merengek, "Kenapa?"
Berhenti membuatku kesal!
[Name] berusaha tak merespon dosennya yang terus mengoceh itu. Levi lama sekali.
"Ah!" [Name] kembali tersenyum saat melihat Levi kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Line!
FanfictionBerisi cerita-cerita para tokoh Attack on Titan dalam aplikasi sosial media bernama "Line". Note : karakter tokoh sengaja diubah demi kesuksesan dalam menghibur para pembaca. Baca juga sequel cerita ini, Attack on Line! - Book 2. I'm not the own of...