Choice [Levi x Reader x Yukio x Akashi]

1.8K 171 56
                                    

Request dari miss_ackerman99

Entah kenapa ga bisa ditag orangnya:'

---

[Name] mengunci pintu kamarnya. Ia melangkah ke sudut tempat tidur lalu berbaring sembari memeluk guling.

Kepalanya ia tenggelamkan pada guling kesayangannya. Tangis yang ia tahan akhirnya ia tumpahkan semuanya.

[Name] benci keluarganya.

[Name] benci orang tuanya.

[Name] benci kehidupannya.

[Name] benci segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.

Kenapa mereka selalu mengekangku?

Tok! Tok! Tok!

"[Name]?"

Dengan segera [Name] menghapus air matanya dan segera membuka pintu. "Onii-chan?"

"Bisa kita bicara sebentar?"

[Name] mengangguk dengan senang hati. Ia bahkan berharap bahwa Okumura Yukio, kakak angkatnya, datang menemuinya. Tak disangka, harapannya terkabul dengan cepat.

"[Name], kau harus terima perjodohan ini."

[Name] menggeleng kuat, "Kenapa? Kenapa Yukio-nii juga berpihak pada mereka?!"

Yukio memeluk [Name] dan mengusap rambutnya, "Ini demi kebaikanmu."

Biasanya, jantung [Name] akan meledak bahagia saat Yukio mengelus kepalanya. Namun, saat ini berbeda.

[Name] menepis tangan Yukio dengan kencang, "Kebaikanku?" ucapnya sarkas, "Mengekang itu termasuk kebaikan? Saat ini kebebasan termasuk hal yang tabu, ya?"

Yukio terdiam. Ia bisa saja menolong [Name] dengan berkata bahwa ia tak setuju dengan perjodohan ini.

Jika saja calonnya itu bukanlah Levi Ackerman.

Jika saja Levi Ackerman bukanlah salah satu penyelamatnya.

Jika saja Yukio tak merasakan gejolak perasaan terlarang.

Ya, jika saja.

"Lagipula, aku ini masih SMP! Dan akan dinikahkan dengan pengusaha muda?" [Name] menatap Yukio, "Tidakkah kaupikir si Levi itu pedo, Onii-chan?"

Yukio menampar pipi kiri [Name], membuat gadis itu membulatkan mata terkejut, "Kau tidak boleh berkata seperti itu, [Name]."

Melihat adiknya mengusap pipinya seraya merintih pelan, ia hendak menangkup pipi adiknya itu.

Namun, belum saja tersentuh, sudah ditepis terlebih dahulu oleh [Name], "Pergi."

Yukio mematung mendengarnya, "[Name], maaf--"

"Pergi, Yukio!"

Teriakan [Name] yang sangat jarang terdengar itu membuat Yukio tersentak dan sadar akan sesuatu.

Attack on Line!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang