Penalaran

4.2K 572 25
                                    

Soal teori dan logika, sudah pasti Armin jagonya. Armin memanfaatkan kelebihannya itu untuk menjawab soal matematika yang bisa dibilang cukup membingungkan.

Armin bingung? Mana mungkin lah ya.

Tapi, kali ini hal itu terjadi. Disebabkan oleh Armin yang belajar mapel lain, bisa dikatakan Armin salah jadwal.

"Hm ..." Armin mengusap-usap dagunya, berpikir keras.

"Ah, sudut yang ini lebih gede dari yang ini," Dimulai sudah penalaran dari Prof. Dr. Armin, "berarti jawabannya ini."

"Yang ini sama yang ini sudutnya sama besar. Berarti yang ini jawabannya."

Meskipun salah jadwal, Armin dapat dengan mudahnya mengerjakan soal.

"Yosh, kurang yang romawi dua."

Manik birunya meneliti tiap soal yang tertera pada romawi dua. Tai lah disuruh pake caranya.

Armin mengerjakan soal demi soal dengan ngasal, ralat, dengan menggunakan logika.

Kira-kira seperti inilah jawabannya,

'Volume bangun dua setengah dari bangun satu, terbukti dari tinggi bangun dua yang dimasukkan ke bangun satu. Jadi, bangun dua sudah pasti volumenya 154 cm kubik.'

Armin tersenyum. Moga bener semua!

Mikasa yang mengetahui apa yang dilakukan Armin--Mikasa duduk di seberang Armin-- segera menggeleng-gelengkan kepalanya. Salah semua lo, Goblok. Bego juga lo ternyata.

Attack on Line!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang