Req dari Shiro_Aoya
---
Gadis bersurai [H/C] itu tampak gelisah menunggu seseorang. Bibirnya terus bergerak tak jelas bak melafal mantra. Sorot matanya tak pernah luput dari ponsel yang berada di tangannya.
Sebuah vibrasi yang disusul dengan notifikasi pesan membuat [Name] seketika harap-harap cemas.
Ah, tapi ada sebuah kebahagiaan yang membuncah di dada.
Aka-kun
Lihatlah ke arah kanan arah pukul 3[Name] mengikuti instruksi dari kekasihnya tercinta. Di sana ada seorang pemuda tampan bersurai crimson dengan kedua matanya yang senada dengan surai indahnya.
"S-Sei!" [Name] melambaikan tangannya seraya tersenyum lebar.
Akashi ikut tersenyum saat melihat gadisnya tersenyum. Yah, meski tipis. Akashi ini pelit senyum sekali, bung.
Bahkan dengan pacar sendiri.
Akashi beranjak menuju kursi di depan [Name]. Ditatapnya gadis itu datar, namun menusuk.
"Kenapa?"
"[Name]," Akashi menggenggam erat kedua tangan [Name]. Tatapannya masih setia tersorot pada paras rupawan gadis itu, "Ayo menikah."
Ah, rupanya hanya menikah. [Name] pikir Akashi masih merajuk karena persoalan beberapa saat lalu.
"Ya--" [Name] hampir saja menyembur Akashi dengan jus mangga yang ia pesan, "Tunggu-- apa?! Menikah?!"
Akashi hanya mengangguk singkat sebagai jawaban. [Name] terpaku saat mendengar ajakan Akashi, ah, lebih tepatnya perintah.
"[Name]?"
"Eh.. oh.. uh.." [Name] melirik ke seluruh sudut cafe ini, memikirkan kata-kata yang tepat.
"Baiklah," [Name] tersenyum simpul, "Bukankah kau seharusnya juga meminta restu pada keluarga kita, Sei?"
"Keluargaku sudah merestuinya."
[Name] tertawa kecil, "Baiklah kalau begitu, kita tinggal memikirkan tanggalnya."
***
[Name] duduk bersandar pada dinding kamarnya. Tangan kirinya memeluk bantal kesayangannya dengan erat. Sedangkan tangannya ia gunakan untuk mengirim pesan pada orang yang selama ini adalah bagian dari keluarganya.
[Display Name]
Hei, Levi nii-chan, lusa datang ke pernikahanku dengan Sei, ya!~ ♡Dada [Name] berkecamuk tak karuan saat mengetikkan pesan itu. Ditambah lagi saat Levi membalas pesannya.
Levi
YHanya satu huruf? Tidakkah itu terlalu berlebihan?
Baiklah, [Name] akui, fakta bahwa ternyata Levi, yang selama tiga tahun menjalin kasih dengannya, adalah kakak kandungnya sendiri. Dan fakta itulah yang seharusnya cukup kuat untuk membuat [Name] tak lagi berharap pada lelaki bersurai hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Line!
FanfictionBerisi cerita-cerita para tokoh Attack on Titan dalam aplikasi sosial media bernama "Line". Note : karakter tokoh sengaja diubah demi kesuksesan dalam menghibur para pembaca. Baca juga sequel cerita ini, Attack on Line! - Book 2. I'm not the own of...