"Ppssttt."
Samar-samar Levi menangkap suara bisikan seseorang. Ia abaikan suara itu karena mengganggu.
"Ppssstt, Lev."
Bacot, sapa sih itu?
Levi bimbang. Haruskah ia menengok ke belakang dan membantu teman? Ataukah ia harus bersikeras menyimpan hasil kerja kerasnya?
"Oi, Lev!"
Duak!
Semakin lama si pemilik bisikan itu menendang-nendang kursi Levi hingga Levi dibuat menggerutu.
Temen ga sopan gosah diladeni, Lev.
"Woi, Lev!"
Levi menutup telinga. Dibenamkannya kepalanya pada meja. Udeh, Bro, ga kuat gue, Bro.
Duak! Bruk!
"Ups ..."
Si Pengganggu--yang setelah diketahui adalah Erwin-- menahan tawanya ketika Levi terjatuh.
Seisi kelas yang refleks menengok pada Levi tawanya segera pecah.
Pasalnya kini Levi tersangkut di atap. Ditambah dengan celananya yang berwarna coklat.
"Gile, Lev, lo berak di celana?!"
Diem lo. Bantuin gue kek.
"Pantesan daritadi gue nyium bau nyengat! Ternyata lo berak di celana!" Erwin menggelengkan kepalanya.
Ga usah diulang dua kali juga keuleus.
"Terus, kok lo bisa nyangkut di situ sih?"
"Gara-gara lo, Kampret."
"Hah?! Gara-gara uler keket?!"
"Alakazam kobra-kobra!"
Levi menendang kursinya--yang entah bagaimana bisa ikutan nyangkut-- menuju kepala Erwin.
Gol! Erwin tepar akibat tendangan super dari Levi.
Dah diem ae lo, Pengganggu.
---
Miris ya, makin lama makin gaje :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Line!
FanfictionBerisi cerita-cerita para tokoh Attack on Titan dalam aplikasi sosial media bernama "Line". Note : karakter tokoh sengaja diubah demi kesuksesan dalam menghibur para pembaca. Baca juga sequel cerita ini, Attack on Line! - Book 2. I'm not the own of...