Last Cake [Connie x Sasha]

1.3K 163 71
                                    

Req dari PampirKul

---

"Hei, itu kueku!"

Connie menoleh ke belakang, keningnya berkerut tak suka saat kegiatannya memotong kue terhenti, "Apa maksudmu, Sasha? Bukankah sudah jelas kalau ini kueku?"

Sasha merebut kue dalam loyang persegi itu. Ia merogoh saku roknya, mengeluarkan sebuah spidol. Ia menuliskan sesuatu di loyang tersebut.

Ini punya Sasha. Yang makan, nyolong, minta, gue doain hidupnya ga berkah, lambungnya sakit mulu. Amin.

Connie menatap tulisan yang dibuat oleh Sasha itu. Ia menatap Sasha dengan tajam, "Apa-apaan lo?!"

Sasha bersidekap. Ia tersenyum lebar. Tatapan yang tertuju pada lelaki botak itu seperti orang yang meremehkan sesuatu, "Nein, Connie. Sekarang, ini udah jadi punya gue."

Connie bersungut-sungut memandang kepergian Sasha membawa kuenya dengan bersenandung bahagia.

Sekarang, Connie harus berhati-hati apabila bertemu dengan Sasha saat membawa makanan. Mungkin ia harus mencatatnya dalam buku khusus miliknya yang menyimpan berbagai larangan yang harus dihindari selama ia hidup.

***

Sasha selalu mengejar-ngejar Connie.

Sasha selalu mencari Connie.

Sasha selalu menunggu Connie.

Kenapa Connie selalu menghindarinya? Ia hanya ingin melihat Connie, bersama makanannya tentunya.

Apakah itu salah?

Sasha memandang seisi kantin dengan bosan. Bakso di depannya hanya ia tusuk-tusuk tak jelas tanpa dipandang.

Sasha bukannya membenci bakso, ataupun bakso buatan Bu Rico Brezenska itu tidak enak.

Bu Rico yang keheranan dengan sikap Sasha akhir-akhir ini akhirnya berani mengajukan pertanyaan yang terpendam, "Kamu kenapa? Kok bengong? Baksonya nggak dimakan? Nggak enak, ya? Oh, atau kamu nggak punya uang, jadinya kamu takut makan baksonya?"

Sasha menggeleng lemas, "Kangen makanan gratis dari Connie, Bu."

Bu Rico hanya mengangguk paham mendengarnya, "Kenapa nggak disamperin aja?"

Sasha sejenak mendongak untuk menatap Bu Rico sesaat kemudian menunduk, "Dia saya samperin kabur mulu. Kayak orang liat setan aja. Kan saya itu cantik, nggak nyeremin."

Bu Rico menelan ludah. Bukan wajah lu yang nyeremin, tapi cara makan lu, batin Bu Rico.

"Saya salah apa, ya, Bu?" tanya Sasha seraya lanjut memakan bakso. Mubazir kalau dibiarin, katanya.

Bu Rico menyangga dagu dengan tangan kanannya, tanda ia mulai tertarik pada arah perbincangan ini, "Emang kemarin-kemarin, kamu ngapain aja sama Connie?"

Sasha memiringkan kepalanya. Bola matanya menatap ke langit-langit kantin, "Saya sih hari Rabu kemarin, nyolong kuenya dia, terus saya tulisin kepemilikan saya di loyangnya."

Attack on Line!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang