Request dari Dakinyaexo
---
Hanji di dalam kelas tengah berpikir keras. Ah, tidak, bukan memikirkan tentang materi yang terpampang di papan tulis. Melainkan, ia berpikir soal Levi.
Ya, Levi. Seorang Ketua OSIS SMA Shingeki yang terkenal garang.
"Hm," Hanji bergumam, mencoret-coret bukunya dengan coretan tak bermakna, "Kemarin itu, Levi atau bukan, ya?"
Sementara itu, derap langkah yang menggebu terdengar. Pintu kelas terbuka, seiring dengan sosok Levi yang memunculkan muka.
Pak Item--guru yang sedang mengajar--menghampiri Levi.
"Ah, anu, Pak," Levi menunduk, "Maaf, saya terlambat." Ia membungkukkan badannya sopan.
"Kaukira sudah berapa kali terlambat, hm?" Pak Item mengintimidasi Levi dengan tatapannya.
"Hm," Levi melipat jarinya satu per satu, "Satu, dua, tiga, em--"
"Bapak ga nyuruh kamu ngitung."
Levi mendongak, menatap manik Pak Item yang mulai redup, "Tapi, tadi Bapak tanya berapa kali. Berapa itu kan jumlah, Pak, jadi ya saya itunglah. Bapak ini gimana sih? Ngakunya guru paling top di sini, tapi gitu aja ga bisa."
Pak Item menatap Levi semakin intens.
Hm, kayaknya Pak Item jatuh cinta sama Levi deh.
"Kenapa, Pa--"
Mampus gue, batin Levi dalam hati setelah menyadari apa yang telah ia lakukan.
"Sekarang, kamu bersihin toilet cewek sampai kinclong."
"Tap--"
Pak Item meletakkan telunjuknya di bibir Levi yang aduhai, "Ga ada tapi-tapian, Ganteng."
Nih guru homo anjay.
Levi terdiam sejenak, "Yaudah, Pak, saya lakuin deh."
Pak Item mengacungkan jempol, "Nah, gitu dong!"
"Yaudah, dadah, Pak~" Levi berlalu sembari melambaikan tangan.
"Dada--" Pak Item membulatkan matanya, "Woi, toilet arahnya ga ke sana, Goblok!"
"Jalan pintas, Pak!" Levi berseru seraya mengacungkan jempol.
Pak Item memijat kening. Mata rabunnya menatap ke sekeliling kelas, "Hanji Zoe."
Hanji yang merasa dipanggil lantas menoleh, "Ya, Pak?"
"Kamu cari Levi, gih. Pastiin dia ga cabut ke kantin lagi."
Hanji tersenyum kecut saat Pak Item menekankan kata "lagi". Ia bangkit dari kursinya dan mulai melangkah keluar, "Baik, Pak."
***
Tatapan Hanji menyapu ke seluruh lorong menuju kantin.
Kenapa kantin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Line!
FanfictionBerisi cerita-cerita para tokoh Attack on Titan dalam aplikasi sosial media bernama "Line". Note : karakter tokoh sengaja diubah demi kesuksesan dalam menghibur para pembaca. Baca juga sequel cerita ini, Attack on Line! - Book 2. I'm not the own of...