[Oneshot] Levi x Readers

8.9K 699 80
                                    

Yo gaes maapkeun kalau ini bukan AoL yang biasanya.

Karena Seia lagi ga ada inspirasi buat bikin yang lucu", jadinya yaudah Seia bikin oneshot romance Levi x Readers ae.

Hayo ngaku, siapa nih yang fansnya si Kopral Cebol? Banyak nih ya pastinya

Yaudah ga usah kelamaan, ini dia penpic romens Levi x Readers~
.
.
.
.

[Name]. Anak baru di SMA Shingeki, murid kelas satu. Sebagai sosok yang belum lama menginjakkan kakinya di SMA itu, wajar saja jika ia belum tahu banyak mengenai peraturan dan larangan di SMA Shingeki, dan kemudian mendapat sanksi.

Namun, bagaimana jika ia selalu tertimpa masalah yang menyebabkan sanksi-sanksi itu terus menghujaninya?

Seperti yang saat ini sedang terjadi padanya.

Diseret oleh Ketua OSIS SMA Shingeki menuju gudang. Jangan tanya untuk apa, karena saya sendiri juga belum mengetahuinya.

"Oi, apaan sih nyeret-nyeret gue?!"

[Name] mengalungkan tangannya pada batang pohon, menahan seretan dari Ketua OSIS. Namun, tetap saja tak berguna.

[Name] mengaku, bahwa walaupun tubuh Ketua OSIS ini sedikit--ehem--pendek, tetapi tenaganya tak buruk juga.

Alhasil, inilah yang terjadi. [Name] terjungkal ke belakang.

"Guoblok!" [Name] mengusap pantatnya. Matanya berkaca-kaca.

"Berdiri." Ketua OSIS itu mengintimidasi [Name] dengan tatapannya. "Ga usah cengeng jadi cewek."

[Name] yang terintimidasi segera bangkit. "Sakit bego!"

"Ga mau tau. Intinya lo harus bersihin seluruh area gudang ini. Ditambah lagi sama potong seluruh rumputnya, jangan sampai ada yang tersisa sedikit pun."

[Name] mengerucutkan bibirnya. "Emang salah gue apa lagi sih?"

"Lo dengan seenak jidat ngumpulin lembaran pendaftaran OSIS kosong. Eh, bukan kosong. Tapi, coretan-coretan lo yang ga guna itu memenuhi lembaran itu. Ada kata-kata galau lah, bahkan ada juga kata-kata yang gunjing gue! Lo denger? Gunjing gue."

"Ya, yaudah gue minta maaf, Cebol-senpai." [Name] menundukkan kepalanya. Ia segera melangkah untuk mengambil alat kebersihan dan segera melaksanakan hukumannya.

"Jangan panggil gue Cebol."

[Name] menghela nafas, "Terus siapa?"

"Levi."

"Yaudah, maaf."

[Name] menatap punggung Levi yang mulai menjauh.

☆☆☆

Waktu terus berjalan. [Name] tak juga jera mendapatkan berbagai hukuman dari Levi.

Levi mulai penat mengurusi [Name]. Ia tak bisa selalu mengawasinya. Tapi, mau bagaimana lagi, [Name] selalu membuat masalah dan tak ada anggota OSIS lain yang mau mengurus [Name].

Seperti biasa, Levi berada di depan kelas [Name], bersiap untuk menghukum gadis tersebut. Akan tetapi, tak seperti hari-hari biasanya.

Hari ini [Name] berhasil membuat Levi lama menunggu.

"Levi-senpai."

Levi menengadah. Maniknya menemukan gadis yang ditunggunya.

Ada yang aneh dari [Name]. Biasanya, ia menyambut Levi dengan kata-kata hinaan yang tak sepatutnya dilontarkan junior kepada seniornya.

Namun, sekarang [Name] terlihat kacau. Dengan surai berantakan dan mata kemerahan. Dan jangan lupakan kepalanya yang terus menunduk.

"Lo kenapa?"

[Name] menggeleng dan mengusap matanya dengan kasar. "Sekarang apa hukuman buat gue?"

"Cerita apa yang lagi terjadi sama lo."

[Name] menengadah dan satu butir buih air keluar dari kelopak matanya. "Ha?"

"Gue ga tega nyiksa orang yang lagi menderita."

Plak!

"Siapa yang lo maksud menderita?!" [Name] tersenyum lebar.

Levi tersenyum miring. "Oke, lo bersihin toilet sekarang juga."

"Nice!" [Name] mengacungkan ibu jarinya kemudian berlari menuju toilet.

☆☆☆

"Levi-senpai!"

Levi tersadar dari lamunanya. Ia melihat wajah [Name], tepat di manik matanya.

"Kenapa, Senpai?"

Levi berdehem, "Lo ga usah sok tegar."

[Name] tercekat. "A-apa maksud lo?"

"Gue tau lo lagi ada masalah."

"Hm.. Gue pulang dulu, ya, Senpai~"

Levi menahan tangan [Name].

[Name] menghela nafas, "Lo emang batu."

"Cepet cerita."

"Gue dikhianati semua orang. Gue jadi berandal gini juga salah mereka. Tapi- gue tetep bantu mereka walaupun mereka lagi susah. Tapi- sekarang? Mereka ninggalin gue gitu aja. Bukan sekarang doang sih, sebelumnya juga gitu."

"Lo terlalu baik, sehingga lo dimanfaatin orang-orang di sekitar lo." Levi menanggapi.

"Gue rasa juga gitu." [Name] mulai melangkahkan kakinya menjauh dari toilet.

"Cuma gara-gara hal sepele kayak gitu lo ga boleh kabur dari hukuman lo. Inget itu."

[Name] tertawa. "Iya, iya. Gue juga bakalan nyari gara-gara terus biar lo repot."

"Gue akan segera memperbaiki sisi diri lo yang kayak gitu."

[Name] tertawa lagi. "Coba aja kalau bisa."

= FIN =

Plis ini super duper gaje. Romensnya juga ga dapet yalord :(

Seia malah ngerasa bikin FF BDSM masa :v

Gara" si Levinya tuh suka banget ngehukum si Rea, dan Reanya dengan senang hati mau" aja dihukum :3

Maapkeun kalau gaje :"

Attack on Line!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang