11

655 19 0
                                    

Hembusan angin pagi mulai meraba kulit mulus milik seorang gadis,hari ini Zahra pergi ke sekolah dengan angkot karena sopirnya sedang sakit.
Zahra melewati gerbang sekolah dan sambil tersenyum kepada pak satpam,tiba-tiba bunyi klakson terdengar dari arah belakang,zahra terkejut dan langsung menghindar,tapi mobil itu malah berhenti dan kaca mobil tersebut terbuka.

"Dengan apa pergi,?"tanya seorang cowok

Zahra salah tingkah ternyata pemilik suara itu adalah Rangga,yang dari semalam telah resmi jadi pacarnya

"Angkot kak,mobilnya jangan berhenti ditengah jalan,orang mau lewat,"balas Zahra

"Oke,saya ke parkiran dulu."

"Iya kak,aku langsung ke kelas aja."

-Rangga-

Ada yang beda dari hati cowok itu,setelah jadian dengan gadis kaku tersebut,hatinya malah tidak tahan untuk rindu.
Sesampai di gerbang sekolah dia melihat gadis itu sedang berjalan tepat didepan mobilnya.

Entah apa yang membuat Rangga menyukai cewek itu yang jelas dia memiliki hal yang tidak dimiliki orang lain

Cowok itu berjalan di koridor,dan membuat semua cewek teriak kegirangan

"Woi bro,"ujar Nanda dari belakang

"Hm."

"Loe lebih akrab ya sekarang sama adik kelas yang cantik itu,"ujar Nanda lagi

"Siapa,?"tanya Rangga

"Anak kelas 10,namanya Zahra,"balas nanda

"Iya."

"Kenalin gue dong sama dia,bosan jomblo terus."

Rangga sangat terkejut dengan pernyataan sahabat nya itu,cowok itu hanya diam dan berlalu dari hadapan Nanda,hingga sampai di ruang OSIS,nanda masih mengikuti Rangga

"Ayo dong bro,"rengek nanda

"Jangan coba-coba loe dekatin dia."

"Emang kenapa,?"tanya Nanda

"Dia milik gue."

"What?"

Rangga lagi-lagi berusaha menghindar dari sahabat nya itu

"Loe hutang cerita sama gue,"teriak Nanda

Hari ini anak basket latihan untuk perlombaan yang diadakan dua hari lagi,Rangga dan teman-temannya sudah bersiap-siap untuk latihan,mereka hari ini tidak belajar dan hanya fokus untuk latihan basket

"Loe pacaran sama Zahra,"ujar Tino

"Iya."

"Gue salut sama loe,"ujar Nanda

"Tapi gue nggak mau orang lain tau,"ujar Rangga

"Kenapa?"

"Cewek-cewek disekolah ini nggak aman buat Zahra,"balas Rangga

"Betul banget,nanti kalau cewek-cewek tahu bisa dibully si Zahra,"balas Nanda

"Jangan sampai,"kata Rangga

Di kantin

Zahra dan sahabatnya pergi menuju kantin dikarena kan jam pelajaran kedua sudah selesai

"Duduk disana aja,"ujar Lea menunjukkan bangku disudut kantin

Zahra hanya membalas dengan anggukan pertanda setuju

"Mau makan apa,?"tanya Zahra

"Bakso aja sama teh es,"balas Lea

"Yaudah gue pesan dulu."

Cewek itu pun menuju tempat pemesanan makanan,dia harus antri dikarenakan sekarang jam istirahat dan banyak siswa yang juga ikut mengantri makanan

"Minggir,"ujar Tika dan anggota geng nya

"Kak budidayakan sifat antri dong,"balas Zahra

"Apa sih loe,loe mau lawan gue."

"Bukan gitu kak tapi aku dari tadi disini dan teman-teman lain juga antri dari tadi,"balas Zahra

"Loe berani ya,loe itu cuma junior disini dan gue senior,"balas Tika menatap Zahra tajam

"Terus kalau loe senior,loe berhak sok berkuasa disini,"ujar suara bass milik seorang cowok

Zahra langsung melihat ke sumber suara dan ternyata pemilik suara itu adalah Rangga

"Rangga...hmm aku udah lapar dari tadi,"ujar Tika sok imut didepan Rangga

"Dia juga lapar,"balas Rangga sambil melihat Zahra

Zahra hanya bisa terdiam melihat Rangga yang membela dirinya

"Kok loe ngurusin dia sih,?"tanya Tika

"Terserah gue."

"Yaudah gue ngalah demi loe Rangga,"balas Tika sambil memegang tangan Rangga

Zahra sebenarnya sangat cemburu dengan apa yang dia lihat tapi ini adalah resiko yang akan dia alami

Setelah selesai berdebat cukup panjang dengan Tika,akhirnya Zahra bisa memesan makanan dan tidak butuh waktu lama pesanan dia sampai dimeja

"Ayo makan,"ujar Zahra

"Oh ya kok loe lama banget pesan makanan sampai gue lumutan disini."

"Ada kak Tika,dia nyuruh gue minggir tapi gue nggak mau,"balas Zahra

"Loe gila,kenapa sih loe malah main-main sama kak tika,loe main lumpur nggak masalah buat gue tapi ini urusannya sama kak Tika,"balas Lea

"Le gue nggak terima dia sok berkuasa disini."

"Tapi loe nggak usah berurusan dengan mereka."

"Tadi juga ada kak Rangga yang bantuin gue,"balas zahra

"Kak Rangga,?"tanya Lea

"Iya le."

"Loe kenapa akrab banget sama kak Rangga akhir-akhir ini,?"tanya Lea

"Gue dan kak Rangga..."

.

.

.

.

.

RAGA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang