26

594 12 0
                                    

Sekarang aku di Bandara menepati janji untuk memberikan salam perpisahan kepada cowok itu,sebenarnya aku tidak ingin pergi tapi bunda dan kakak memintaku untuk jujur setidaknya pada hatiku kalau sampai detik ini aku masih mencintainya

"Hai"

"Kamu datang"ujar cowok itu

Seketika aku hanya bisa membalas dengan senyuman khasku,entah kenapa aku tidak sanggup ketika mata kami bertemu,seakan benteng yang aku bangun selama ini roboh seketika
"Pa ma,Rangga ngomong sama zahra dulu bentar yah"pinta rangga

"Silahkan nak"balas papa

"Aku permisi dulu ya om tante,"ujar zahra

"Iya sayang"

Disinilah akhirnya,aku dan cowok itu duduk bersebelahan,memandang langit biru dan tentunya dengan detak jantung yang tidak beraturan

"Saya akan pergi 1 minggu sebelum benar-benar stay di Jakarta"

"Haa??bukannya?"heran zahra

"Nguji kamu aja,masih peduli sama saya atau nggak,"jawab rangga

"Ya..ya masih lah,kan kakak senior aku sewaktu SMA,"

"Senior aja?,"

"Hmm,"

"Haha...kapan mulai kuliah?"

"Tiga minggu lagi,"

"Rajin-rajin yaa,"ujar cowok itu sambil mengelus puncak kepala gadis itu

"Kak..cewek itu siapa?"

"Siapa?yang mana?"

"Nggak jadi"

"Pacar aku,tapi sekarang lagi LDR an dia diAmerika dan aku disini"

Seketika badanku kaku,kecewa ketika mendengar semua pernyataan cowok itu padahal dia akan jujur kalau dia masih sangat mencintai cowok itu tapu apalah daya semua terlambat

"Terus kenapa kakak masih bilang cinta sama aku,modus banget"balas gadis itu mencoba mencairkan suasa padahal matanya sudah mulai berkaca-kaca
Jangan menangis  batin zahra

"Perasaan itu memang jujur adanya,tidak pernah berkurang sedikitpun zahra"

"Jujur ara sangat bangga sama kakak karena sangat peduli dan baik kesemua orang apalagi wanita,tapi kakak tidak bisa selamanya seperti ini,hanya ada satu wanita yang akan jadi ibu dari anak-anak kakak,aku masih mencintai kakak tapi bukan berarti aku siap untuk berbagi,"jelas zahra

"Baiklah,maafkan saya,ini murni kesalahan saya,tapi gadis itu nama Enjel hanya sebuah kesalahan,dia memaksa saya untuk menjadi pacarnya karena saat itu perusahaan papa di Amerika bangkrut dan dia anak temannya papa,dia udah suka dari aku saat masih diIndonesia dan kami baru jalan 3 bulan,saya tidak pernah mencintainya dan tidak bisa ra,"

"Kak...sebentar lagi pesawat kakak,"

"Hmm...saya harap semua masih sama,dan selalu tetap sama ra,"

"Saya pamit"

Setelah kepergiaan cowok itu aku berpikir tidak ada lagi keraguan yang ada dalam hati,bahwasanya aku mencintainya,seorang yang dulunya menjadi cinta masa SMA walaupun akhirnya harus berpisah dan bertemu kembali dengan status tetap saling cinta tapi tidak bisa memiliki

Aku langsung pergi menuju kampus,melihat pengumuman dan ternyata aku lulus sebagai mahasiswa disalah satu kampus ternama,sesuai dengan jurusan,aku ingin membuat butik terkenal dan mendesain baju yang membuat semua orang percaya diri

"Selamat ya ra,"balas lea sambil saling memeluk

"Gue lulus le,loe gimana?"

"Gue juga"

RAGA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang