8

715 24 0
                                    

"Rangga..."teriak cewek-cewek

"Semangat."

"Rangga I love you."

"Rangga berkeringat."

Begitulah para cewek yang slalu saja histeris saat melihat Rangga bermain

"Woii Loe pada semangatin gue juga dong,"ujar Tino dari lapangan

"Ogah,"balas cewek-cewek dipinggir lapangan

Rangga dan anggota lain tertawa tapi mata cowok itu tetap saja melihat kearah cewek yang lagi berjalan di koridor bersama sahabat nya,siapa lagi kalau bukan Zahra

"Rangga ketawa."

"Manis banget senyumnya."

Ujar para cewek lagi

Mereka pun melanjutkan permainan,bel masuk pun telah berbunyi 10 menit yang lalu,cewek-cewek itu pun sudah masuk ke kelas masing-masing

Cowok itu tidak fokus latihan,pikirannya selalu saja kepada cewek itu dn tiba-tiba

Bruuk

Rangga terjatuh dan langsung dibantu oleh anggota basket yang lainnya

"Loe ke UKS aja dulu,tangan loe berdarah,"ujar Nanda

"Nggak usah."

"Gue bilang sama Clara biar kepala loe di cukur sama dia,susah banget di atur,"ujar Tino

"Oke..gue pergi,kalian lanjut latihan."

Cowok itu menuju ruang UKS sambil menahan sakit.
Sesampai di UKS,cowok itu pun langsung masuk tapi langkahnya terhenti ketika melihat cewek yang sedang asik memainkan laptopnya.

Cantik,batin Rangga

Tok...tok..tok

Suara ketukan pintu itu membuat Zahra langsung melihat kearah sumber suara,dia sangat terkejut ketika mata nya bertemu dengan mata cowok itu

"Boleh gue masuk,?"ujar Rangga

"Iya."

Cowok itu menuju kearah Zahra

"Tangan gue luka."

"Sekarang gue cuma piket sendiri,teman piket gue sakit dan perawat yang biasa disini lagi ke rumah sakit."

"Loe aja,"balas Rangga sambil melihatkan tangannya yang luka kepada cewek itu

"Gue nggak mau ngobatin luka orang,kalau orang itu nggak percaya gue kak."

Cowok itu hanya bisa diam

"Yaudah mana tangan kakak yang luka,?tanya Zahra

"Tapi nggak mau."

"Aku cuma mau buktikan kalau aku nggak bisa diremehkan,"balas Zahra sambil tersenyum kepada Rangga

"Gue suka loe manggil diri loe dengan panggilan aku,berarti loe nggak marah lagi,"balas Rangga sambil melihat Zahra yang masih fokus membersihkan lukanya

Zahra hanya bisa tersenyum membalas perkataan cowok itu,dia mencoba berdamai dengan hatinya sendiri

"Ara."

"Iya kak,"balas zahra

"Gue mintak maaf,"ujar Rangga sambil memegang tangan Zahra

Mata mereka bertemu ada rasa yang sulit diartikan didalam sana

"Nggak apa-apa kak."

Zahra pun melanjutkan dengan membungkus sama perban luka cowok itu

"Udah selesai kak."

"Makasih."

"Jangan dibasahi lukanya dan jangan sampai terkena kotoran nanti malah jadi parah,"ujar Zahra

"Iya bawel."

"Haha..aku nggak bawel kali kak,"balas Zahra tertawa

"Gue pergi dulu yaa,mau latihan basket lagi"

"Besok aja,kan tangan kakak luka."

"Nggak apa-apa."

"Kak...besok aja lagi,"balas Zahra lembut

"Oke ...gue izin pulang aja,tapi sebelumnya gue mau id Line loe."

"Untuk,?"

"Terserah gue."jawab cowok itu

"Mintak Aja ke Dila,dia kan udah ada id Line aku."

"Oke,sepertinya lebih unggul adik dari pada Abang."

Zahra hanya bisa tersenyum

"Pergi dulu ya,"pamit rangga

"Iya."

Cowok itu meninggal kan ruang UKS tersebut,gadis itu benar-benar merubah sikap nya yang keras kepala,dia lumpuh oleh perkataan gadis itu,yaa...ada rasa yang tercipta disudut sana

.

.




RAGA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang