19

596 13 0
                                    

Satu bulan berlalu setelah kepergian ayah dan bunda keBandung,perkemahan yang telah direncanakan oleh sekolah terpaksa tidak bisa ikut karena tidak diperbolehkan oleh ayah...
Aku bersikeras tapi ayah malah lebih keras dan yang lebih menyedihkan lagi adalah cowok itu sudah mulai berubah setelah pulang dari perkemahan,kami jarang mengirim pesan atau setidaknya bertemu disekolah,aku selalu minta penjelasan,tapi dia hanya acuh tak acuh..ini benar cowok itu telah berubah..

"Ngelamun terus,"ujar lea

"Dia berubah le,"balasku menatap kedepan dengam tatapan kosong

"Semenjak kapan?"

"Tiga minggu yang lalu,"

"Brengsek,"kesal lea

"Le..gue mohon jangan ikut campur ya,gue nggak mau lo jadi pelampiasan kemarahan cowok itu,biar gue selesaikan masalah gue sendiri,"

"Hmm..baiklah,tapi lo harus cerita untuk segala hal yang terjadi,"

"Gue harus bertemu dia,mumpung PMR ikut rapat nanti sore bersama osis,"tegas zahra

Setelah bel pulang berbunyi,setiap organisasi yang ada disekolah mengadakan rapat untuk program terakhir osis yaitu pentas seni

"Baiklah teman-teman..terima kasih telah bersedia hadir pada rapat pertama ini, membahas tentang acara kita dua bulan lagi yaitu pentas seni,langsung saja kepada ketua osis untuk menjelaskan secara lengkap kepada Rangga dipersilahkan"ujar moderator

Aku menatap cowok itu tapi tidak ada balasan,tiap gerak geriknya tidak lepas dari bola mataku sampai sentuhan lea membuatku terkejut

"Apa siih,"teriakku terkejut dan didampingi dengan tatapan dari semua anggota rapat..
Aku sangat malu dan merasa ingin menghabiskan lea saat ini juga

"Ma...aaaf.."balasku tak berdaya

"Jika eskul PMR tidak bersedia untuk ikut serta dalam acara ini silahkan keluar!"tegas Rangga

Aku terdiam menatap dan mendengar ucapan dari rangga tersebut,seperti sembilu yang tiba-tiba datang untuk menyakitiku

"Saya sudah minta maaf,"balasku sambil menunduk

"15 menit kita habiskan untuk melihat ketidak profesinalnya anggota Eskul PMR pada rapat pertama ini,"ujar Rangga

"Hmm baiklah tidak akan ada lagi rapat selanjutnya,saya permisi,"ujarku yang masih mencoba menahan air mata sambil menatap dengan lekat pada cowok itu dan berlalu

"Araaaa...,"teriak lea

"Ga..kenapa sih lo nyerang zahra,gue yang salah,"kesal lea lagi sambil berlalu

Taman belakang sekolah menjadi tempat untukku meluapkan kekesalan pada cowok itu,ada apa dengannya?batin gadis itu

"Araaa,..maafin gue,"kata lea langsung duduk disampingku

"Gue pengen sendiri sekarang le,"balasku terus menangis

"Hhiiks...hiikks apa salah gue,"isakku

"Baiklah...loe harus pulang setelah ini,gue duluan yaaa,"balas lea mengusap pundakku

Kepergian lea membuat aku semakin rindu akan ayah dan bunda,masalah ini terlalu menyakitkan,sehingga hanya bunda yang akan mengerti segala hal yang terjadi padaku

"Maaf"ujar suara cowok dari arah belakang

Suara itu adalah milik cowok itu,cowok yang menyakitiku beberapa minggu ini

"Maaf,"

"Apa salahku kak,?"tanya gadis itu sambil terus menangis

"Hari ini saya lagi banyak masalah"

RAGA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang