Ilmu padi itu semakin berisi semakin menunduk. Tak ada yang berhak sombong, karena sombong adalah pakaian kebesaran ALLAH.
Ikwan pov.
Sebuah mobil mitsubishi pajero berhenti di depan rumah. Mas Ibram dan mba Rahma kakak tersayang istriku.
"Assalamu'alaikum Wan... Adek ada?" sapa mba Rahma begitu turun dari mobil.
"Wa'alaikumussalam, ada mba. Kebetulan lagi ada tamu juga. Masuk mba, mas "
Bergegas mba Rahma juga mas Ibram masuk untuk melihat keadaan istriku. Raut khawatir tak lepas dari muka mereka.
"Assalamu'alaikum "
"Wa'alaikumussalam... Bapak!!! "Seru pak Imam kaget plus heran..
"Lho.... Imam? "Sapa mas Ibram tak kalah herannya.
"Iya pak.. "Jawab pak Imam menunduk hormat.
Istriku terbengong melihat interaksi mereka. Pak Imam bekerja sebagai manager, tapi yang tak kami ketahui ada relasi dengan suami kakak iparku ini.
"Pak Hambali perkenalkan ini mba Rahma kakak istri saya, dan itu mas Ibram suaminya. Mas ,mbak ini pak Hambali selaku ketua Rt di sini,pak Imam juga pak Karta pengurus Rt juga mas."ucapku memperkenalkan mereka.
"Saya Ibrahim dan ini Rahma istri saya."
"Jadi bunda Idlan ini adek dari bapak? Maaf pak saya nggak tau, sekali lagi maaf pak. "Ucap pak Imam sungkan.
"Biasa aja Mam. Imam ini bekerja di perusahaanku dek" jawab mas Ibram saat melihat dahi istriku yang berkerut.
Aku paham sekarang, kenapa pak Imam jadi sungkan seperti itu. Mukanya juga agak pucat.
"Saya profesional kok orangnya.nggak usah kuatir sama posisi kamu Mam. "
"Maaf pak... Bukan seperti itu. Tapi saya jadi merasa nggak enak, sempat meragukan kebenaran tentang bundanya Idlan. "
"Mam.. Kalo ipar saya seperti yang kalian tuduhkan ,dia mempertaruhkan banyak hal. Tidak hanya dirinya namun keluarga besarnya. Kalo dia termasuk jaringan teroris pahala surga belum pasti, sengsara dunia udah di depan mata. "
"Iya pak.. "
"Makanya saya heran saja mendengar tuduhan yang di alamatkan ke adik ipar saya. "Imbuh mas Ibran tampak geram.
"Sebelumnya maaf, bu Rahma ini deputi di dirjen pajak ya? " tanya pak Hambali
"Iya benar, ada apa ya pak? "
Ketiga tamu yang ada di hadapanku saling berpandangan. Raut muka mereka tampak khawatir.
"Ada apa pak? Kenapa menanyakan jabatan kakak saya? "Ulang istriku
"E.. Itu, anak pak Tito kan staf di sana"
Mba Rahma tak acuh menanggapinya.
"Bagaimana pemeriksaan tadi? "Tanya mas Ibram setelah tamu kami pulang.
Kini tinggal kami berempat. Mba Rahma terus memeluk istriku, memberi dukungan moril padanya.
"Lusa kami datang lagi mas. Tadi kami hanya di tanya seputar kegiatan halaqoh Fafa yang sesekali di adakan di rumah.
Polisi juga nggak berani mengaitkan kami dengan jaringan teroris manapun, karena tak ada bukti. Om Irsyad benar-benar membantu. Terimakasih ya mas. "
"Kamu ini, kayak sama siapa aja Wan. Masalah kerjaan kamu gimana? Apa ada pengaruh dari tuduhan ini? "
"Sempat ada teguran mas. Tapi saya udah yakinkan mereka, ini saya ambil cuti tanpa tanggungan selama dua bulan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumahku Surgaku
SpiritualBagaimana kisah Syafa Althafunnisa dan sang suami Ikhwan Abdulrasyid dalam membesarkan putra putrinya di tengah kehidupan yang hedonis Akankah ketiga anaknya akan mampu melawan arus. Berhasilkah usaha mereka memberikan pondasi keimanan. Mampukah m...