17. Spesial yang manis-manis

3.6K 265 2
                                    


Rosulpun sering memuji dan menggoda istri-istrinya, karena pada fitrahnya wanita ingin selalu tampil agar di puji.

Note :

Aku hanya akan menulis yang baik-baik. Bukan berarti keluarga mereka selalu baik, tapi aku ingin memberitahu bahwa keburukan mereka biar hanya ALLAH dan mereka yang tahu tak perlu di umbar. Karena keluarga laksana pakaian, saling menutupi aurat, saling menutupi aib yang tak perlu di beritahukan.

Ikhwan pov

Enam belas tahun aku melewati usia rumah tangga dengan Shafa Althafunnisa. Tak selamanya hidup kami mulus, kadang kami harus melalui jalan yang bergelombang,kadang pula kami harus menghadapi jalan yang terjal dengan jurang di kanan kiri yang siap menghempas kami.

Namun memiliki seorang istri yang sholehah membuatku selalu nyaman. Dirinyalah tempatku untuk pulang. Wanita dengan mata teduh dan senyum manis yang membuatku selalu tenang.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)
Harta yang melimpah ruah berupa emas dan perak, binatang peliharaan yang gemuk,anak-anak yang banyak menjadi hal yang disukai manusia.(QS: Ali Imran Ayat: 14)

Shafa wanita yang lembut sesuai makna namanya. Wanita yang selalu membuatku tenteram. Ibu dari anak-anakku. Wanita yang selalu memanjakanku dan memintaku memanjakannya.

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah” [H.R. Muslim]

Benarlah hadits itu. Istri sholehah yang selalu sabar mendampingiku. Menjaga setiap amanahku.

"Mas yakin kita pergi berdua? Sebenarnya adwk pengen kita pergi bareng-bareng.." tanya istriku dengan nada ragu yang terdengar.

"Kenapa? Adek keberatan? "

"Anak-anak gimana? Hafla apa nggak rewel? "

Naluri seorang ibu, pasti akan berat untuk meninggalkan anak-anaknya.

"In syaa ALLAH nggak dek. Idlan sama Ghazi pasti bisa ngemong. Mereka juga nggak sendiri kan? Mama sama bakal nemenin mereka"

"Tapi kan Idlan mau ujian mas... Dia butuh konsentrasi "

"Masih dua bulan lagi dek... Mba Rahma juga udah bilang kalo mbak Uci nanti di perbantukan di sini selama kita umroh. Mas udah menyiapkan semuanya. "

Grep...
Sebuah pelukan hangat aku dapatkan. Wajahnya di telusupkan di dada, sambil mengeratkan pelukan.

"Istriku kenapa?? "

"Mas baik banget.... "

"Emang... "

"Ih... Nggak banget"rajuknya manja

"Lah.. Tadi kan adek yang bilang kalo mas baik. Mas kan cuma membenarkan apa yang adek bilang. Bukannya perempuan selalu benar dan laki-laki selalu salah... "Godaku

"Iya... Iya.. Tapi itu nggak berlaku buat adek... "

"Kenapa? "

"Dek.. Nurut dong apa kata suami.
Dek... Itu salah...yang bener begini.
Dek.. Nggak boleh bantah suami ya" jawabnya menirukan apa yang sering aku ucapkan, dan membuatku tertawa.

"Trus kalo mas nyuruh jelek gimana? Adek mau? "

"Paling adek pegang jidat mas, terus bilang mas sehat ??"

Rumahku SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang