25.Nightmare

3.8K 259 8
                                    

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan :
Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

Author pov.

Keluarga kecil itu menjalankan hari dengan suka cita. Segala halang rintang semakin merekatkan mereka pada cinta Sang Maha Cinta.

Pagi ini rumah bercat biru kembali riuh seperti biasanya. Waktu pagi, saatnya semua bergegas untuk mulai aktivitas.

"Dedek cepetan. Kak Azi ada jam tambahan pagi ni. "Teriak Ghazi yang saat ini di tingkat akhir sekolah dasar memanggil adik tersayang yang sekarang ada di tahun kedua sekolah dasar.

"Iya kak... "Sahut adek kecilnya kalem.

"Ayah.. Anak-anak. Sarapan sudah siap. "

"Oke bunda..."

Ikhwan tersenyum di usia yang hampir setengah abad, ia memiliki kebahagiaan yang sempurna. Anak-anak yang sehat, pandai, sholeh juga sholeha. Istri yang menyenangkan hati. Walaupun hidupnya tak kelebihan harta, namun ia sangat bersyukur, istri cantiknya itu tak pernah menginginkan hal-hal yang berlebihan, pandai mengatur keuangan, apalagi usaha fashion istrinya itu berjalan baik jadi masih mempunyai lebih yang bisa di sedekahkan.

"Dedek bukunya udah semua? Kakak bawa ke mobil ya"

"Udah kak.. Dedek pake sepatu dulu"

Kini giliran Syafa yang tersenyum. Gemas melihat kedua anaknya, ya berantem, ya saling mencari, ya saling merindukan.

"Bekal nya dimasukin tas ya. Hati-hati. Pinter ya nak... "Ucap Syafa sambil mencium pipi kedua anaknya.

"Ayah nggak di cium? "Ucap Ikhwan dari balik kemudi.

"Ayah nggak usah manja"sahut Ghazi judes yang membuat bundanya terkikik.

"Ayah nanti yang spesial "bisik Syafa yang membuat suaminya tersenyum nakal.

Rumah kembali sunyi. Saat seperti ini Syafa kembali merasa gelisah. Ya, memang beberapa hari ini dia merasa tak tenang, hatinya gelisah. Namun ia belum sempat menceritakan kegelisahannya itu pada suaminya. Karena akhir-akhir ini suami tersayangnya sedang banyak pekerjaan. Ia tak mau menambah beban pikiran.

Usai Dhuha empat rakaat, Syafa bergegas ke ruko. Sepanjang hari ini Syafa terlihat tidak berkonsentrasi, beberapa kali Nindya mendapatinya sedang melamun.

"Ada apa mba?? Kok seharian ini aku sering lihat mba melamun? Apa ada masalah? "

"Nggak Nin.. Beberapa hari ini perasaan mba nggak enak. Gelisah, takut terjadi apa-apa Nin. "

"Banyakin istighfar mba... "

"Iya Nin.. Entahlah. Mba merasa kalo akan ada sesuatu Nin... "Ucap Syafa sembari menghela nafas. Ia berharap keluarganya baik dan selalu mendapat perlindungan.

Rumahku SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang