18.Spesial Cintaku

3.7K 253 6
                                    

Ketika cinta pada manusia bersumber dari cinta Sang Maha Mencintai, apa yang akan di cari lagi?

Syafa pov

Laki-laki kekar, ganteng yang terbaring di sampingku, memelukku dengan eratnya. Pria matang yang membuatku tergila-gila seperti anak abg jatuh cinta. Pria dingin yang membuat jantungku berdetak kencang saat bertemu. Pria irit omong yang membuatku selalu nyaman. Ayah dari tiga buah hatiku.

"Mas... Kok mas tau sih selain ke Baitullah adek pengen banget ke Turki, tahu darimana?"

"Mas nikah sama adek nggak setahun dua tahun. Hampir lima belas tahun, waktu yang sangat panjang untuk bisa mengenalmu. Dari setiap cerita yang adek sampaikan ke anak-anak, menginspirasi mereka untuk merindukan bagaimana kehidupan jaman rosul, para sahabat, para khalifah.

Cerita tentang para khalifah yang menerapkan hukum islam. Mas tau kerinduanmu. Mas gau keinginan terpendammu"

Aku tersenyum miris mendengar jawabannya. Suamiku begitu tau bagaimana aku, sedangkan aku? Tak tau apa-apa.

Hatiku bagai tertohok, tertimpa berton-ton beban, sesak. Aku selama ini sibuk dengan anak-anak, dengan ruko, sampai tak memperhatikan suamiku sampai detail. Apa yang di inginkannnya, apa impiannya, bagaimana perasaannya.

"Kenapa kok malah sedih dek? "

"Kok adek ngrasa nggak mengerti mas ya... Adek nggak tau apa yang mas mau, apa yang mas inginkan. Apa yang mas impikan. Adek ternyata nggak perhatian ya sama mas.. Nggak berusaha memahami mas. "

"Sttt... Adek sangat mengerti mas. Adek tau harus bagaimana saat emosi mas meledak tak terkontrol. Harus bersikap apa saat mas putus asa. Yang mas mau, mas impikan dan mas inginkan adalah senyum bahagia selalu ada di wajah istri juga anak-anak mas. Mas menjadi alasan mereka bahagia, alasan mereka untuk selalu tersenyum.

Mas juga pingin istri dan anak-anak mas tak kekurangan suatu apa, kebutuhan terpenuhi. Satu lagi hal yang selalu mas damba dan akan mas damba, kita berkumpul kelak dan di pantaskan menjadi penghuni surga. "

Ku dekap erat tubuh gagah nan kekar suamiku. Terisak di dadanya.

"Kenapa adek yang banyak kekurangan ini mendapatkan suami sebaik mas? Berjodoh dengan pria yang sangat di dambakan banyak orang? "

"Justru mas yang sangat bersyukur mendapatkan pendamping pria seperti adek. Wanita yang sabar dan kuat. Bahkan mas merasa nggak ada apa-apanya bila di bandingkan dengan kesabaran yang adek berikan sama mas.

Mas selalu mengingat bagaimana susahnya mengendalikan emosi, dan adek dengan sabar selalu menjadi penenang saat mas emosi. Iklas pada semua.... "

"Stttt jangan mengingat masa kesakitan kita mas. Cukup kita yang tau. Apa yang sudah ALLAH tutup jangan kita buka lagi ya... Yang penting sekarang mas adalah suami yang sangat baik, ayah yang menjadi teladan bagi anak-anak. "

"Tuh kan.... Adek selalu menutup segala kejelekan mas. Padahal mas bisa seperti ini karena kesabaran adek juga... "

"Adek itu istri mas. Pakaian mas, yang harus menutup apa yang nggak boleh orang tau, yang nggak boleh orang lihat. Makanya cukup adek yang lihat, yang tau dan yang adek yang rasa.

Dulu di awal nikah, bunda dan mba Rahma pernah menasehati. Dek jagalah mulut, telinga dan penciuman suami kamu. Agar dia hanya mendengar yang baik-baik dari kamu, melihat yang indah-indah, dan mencium yang wangi-wangi.

Adek selalu ingat itu, ingat semua yang di nasehatkan ke adek. "

"Mas beruntung memiliki kamu dek. "

Rumahku SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang