BAB 2

20K 1.5K 102
                                    

Keheningan semakin menjadi tatkala tubuh tegap dan tinggi beserta semua atribut seharaga sebuah mobil berjalan pelan. Dengan mata yang sedari lahir diciptakan untuk mengintimidasi pemuda itu mendekati targetnya. Sosok yang menjadi tujuannya hanya menatap sekeliling dengan raut bingung.

Bayi pirang bermata biru dengan dua garis melintang dipipinya itu menjadi pusat perhatian. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Setahu mereka playboy brengsek sekelas Namikaze Naruto selalu berhati-hati jika berhubungan dengan wanita. Lalu apa yang berada dihadapan mereka ini. Cetak biru sempurna sang Cassanova. Jangan bercanda.

Para Manusia yang ber-otak selakangan seperti mereka memandang kagum sekaligus iri pada perempuan yang sedang menggendong bayi disana.

Namikaze muda itu berjalan dengan keangkuhan yang sudah ada ditiap sel tubuh sexy-nya. Langkahnya berhenti dua jengkal dari sang bayi. Pandanganya penuh intimidasi dan menyelidik. Setiap jengkal bayi itu begitu mirip dengannya. Walau dihatinya banyak sekali pertanyaan tapi raut mukanya tidak menunjukkan apapun.

Mata biru kelam itu memandangi tubuh wanita indigo didepannya. Pendek dan begitu kumal. Dia bukan typenya. Lalu siapa anak ini. Bahkan sekali lihat saja semua orang akan yakin bahwa bayi pirang gemuk ini adalah anaknya.

Seingatnya dirinya bahkan tidak mengetahui bahkan mengingat pernah bertemu dengan Wanita ini sebelumnya. Apa ini sebuah lelucon. Seperti april moop begitu.

"Da da kyahahah Dad Dadda.."

Bagus. Celotehan bayi gemuk ini membuat kelas yang sedari tadi hening menjadi rusuh. Bisikan bagaikan dengungan ratusan tawon mengisi setiap sudut kelas. Alis pirang tebal Pemuda berusia 21 tahun itu mengernyit. Matanya mengintimidasi pada sosok mungil yang sungguh mirip dengannya.

"Hey tuan! Berhentilah melotot. Kau menakuti anakku".

Suara lembut dan begitu halus menyapa gendang telinga Naruto. Bau Nafasnya yang manis bahkan tercium jelas dihidung mancungnya. "Kau tidak apa sayang? Paman ini menakutimu hm?". Wanita itu mengelus surai pirang sang bayi yang sedang berceloteh riang. Mengabaikan atensi seorang pria luar biasa tampan disebelahnya.

Perempuan gila mana yang mengacuhkan keberadaannya. Perempuan lain bahkan akan saling mencakar hanya untuk berada didekatnya. Tapi lihatlah makhluk betina yang satu ini. Bahkan Naruto seakan tidak nampak dimatanya. Berani sekali.

Harga diri selangit yang dimiliki Naruto terinjak-injak. Pertama kali dalam Hidupnya ada betina yang tidak memujanya. Bahkan dirinya diabaikan. "Siapa Namamu?" Tanya Naruto Penuh ancaman. Begitu datar dan terdengar dingin. Naruto berusaha mengintimidasi perempuan didepannya saat ini.

"Oh maaf.. aku Hinata. Hyuuga Hinata. Kalau anda?".

Dengan sopan Hinata itu memajukan tangannya. Berharap ada sambutan yang menjadi salam perkenalan. Tapi hanya udara kosong yang diterimanya.

'Sombong sekali'. Batin Hinata. 

Naruto didalam hati kembali mengumpat. Seluruh Negeri bahkan tahu siapa dirinya. Wanita ini berasal dari mana sehingga tidak tahu berbicara dengan siapa. Orang lain bahkan harus mengantri jika ingin bernafas disampingnya.

Tangan kanan Naruto menekan sisi wajah Hinata. Membuat perempuat itu mengerucut lucu. Matanya bahkan berkedip-kedip. "Siapa kau sebenarnya". Naruto mengulangi pertanyaannya. Mencari sebuah pembenaran dan mengingat-ingat apakah dia kenal dengan wanita ini. Tapi nihil dia tidak mengingat apapun.

Melihat ibunya seperti terktekan bayi yang berada digendongan itu mencolok mata biru kelam pria dewasa yang sedari tadi melotot padanya dan juga ibunya. Naruto tidak berteriak seperti banci. Walau matanya begitu perih dan mengeluarkan air mata tapi dia masih mempertahankan sikap dinginnya. Lihat saja wajahnya yang kaku dengan mata merah melotot.

YUME O TSUZUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang