BAB 3

18.8K 1.4K 58
                                    

Ruangan dengan design serba mahal dan mewah ini dibangun atas permintaan khusus sang Namikaze. Ruangan berdiameter 10x5 meter itu di-isi beberapa perabotan mahal. Tidak ada sekat apapun. Kasur king size bahkan dapat langsung terlihat dari mini bar yang berisi beberapa minuman dan juga gelas kristal.

Namikaze dan kekuasaan beserta hartanya, Apa yang tidak mungkin.

Naruto duduk dengan menikmati segelas minuman yang entah apa sebutannya. Biru pekat seperti warna mata yang jadi ciri khas miliknya. Badannya bersender pada meja Bar dengan tangan kanan sibuk memutar-mutar gelas kristal yang mungkin sebanding dengan smartphone keluaran terbaru.

Disini hanya ada dirinya seorang. Di Ruang pribadi yang dibangun atas permintaannya untuk bersenang-senang tentu saja. Bahkan sederet jalang di kampusnya sudah pernah menghabiskan waktu disini, bersamanya. Mencari kepuasan Nafsu bejat mereka.

Genggaman pada gelas itu menguat dan membuat kerajinan mahal itu retak dan akhirnya menjadi pecahan. Wajah dingin itu memandang Cairan merah kental yang melumuri tangan kanannya. "Sial!". Bukan karena merasakan sakit, Naruto hanya merasa kesal. Orang suruhannya tidak bisa menemukan sedikitpun informasi mengenai wanita itu.

Hyuuga Hinata.

Siapa dia? Dia seolah berada didalam lindungan seseorang yang berkuasa melebihi sang tunggal Namikaze. Dan itu yang membuatnya marah. Naruto tidak bisa menembus kekuasaan orang yang berada dipunggung wanita Hyuuga itu.

"Arrghh!"

Tempramental itu adalah nama tengahnya. Dengan sekali dorongan dia membuat jajaran kristal mahal dan juga beberapa minuman beralkohol berceceran dilantai. Tak pernah ada yang bisa membuatnya se-frustasi ini seblumnya.

"Kau gila Dobe! "

Sasuke sedikit meninggikan suaranya. Mendengar itu Naruto hanya melirik-nya sekilas. Para Sahabatnya memandangi Naruto dengan Nafasnya yang tersengal-sengal. Sedikit tak biasa.

"Kau mengamuk hanya karena gadis kumuh dan bayi gemuk yang sialnya mirip denganmu itu? Kenapa kau tidak mencari tahu informasi mengenai wan-"

"Tidak ada"

Sasuke memotong ucapan Kiba. Sang pewaris kedua Uchiha itu memandang datar pada teman pirangnya yang mendengus kesal.

"Wow wow astaga! Namikaze sudah kehilangan Taringnya ternyata. Cih! Gadis seperti itu? Jangan melawak denganku".

"Kau terlalu banyak mengoceh kiba. Yang dikatakan Sasuke benar, tidak ada informasi secuil-pun mengenai wanita itu. Orang suruhanku juga tidak mendapat hasil apapun".

Nara Shikamaru si jenius dalam bidang politik akhirnya angkat suara. Para sahabat sang Namikaze juga tidak terlalu berbeda. Mereka semua menyuruh seseorang untuk menyelidiki siapa sebenarnya Hyuuga Hinata. Tapi semua pulang dengan tangan kosong. Wanita itu tidak terdeteksi bahkan oleh seorang Namikaze sekalipun.

Suara tawa sang Inuzuka menggema. Membuat para sahabatnya itu muak dan menganggap lelaki penyuka anjing itu sudah saatnya dimasukkan kerumah sakit jiwa.

"Tidak kusangka kalian juga sama saja. Huh! Hal seperti ini mudah bagi kami. Klan Inuzuka adalah yang terbaik dalam melacak sesuatu" ucap Kiba dengan sombongnya.

Sebuah amplop coklat bersegel resmi berlogo anjing besar itu mendarat mulus diatas meja. Semua melihatnya sedikit kaget. Klan Inuzuka memang benar-benar bisa diandalkan.

Naruto meyobek paksa amplop itu. Bahkan dengan sengaja Naruto menyobek gambar anjing kesukaan temannya itu tepat diantara leher -Seperti memenggal. Jangan lupakan seringai meremehkan dari mulutnya. Hampir saja terjadi baku hantam.

YUME O TSUZUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang