BAB 19

16.6K 1.2K 51
                                    

Hari ini merupakan pagi yang paling bersejarah di University of Konoha. Berita bahwa sang Cassaniva telah bertobat bahkan menikahi seorang gadis miskin bernama Hyuuga Hinata menyebar bagaikan virus yang mematikan. Mematikan hati para wanita berselangkangan. Yang dulu sering mengangkang untuk Namikaze muda itu.

Berita patah hatinya bahkan melebihi patah Hati saat berita Song Song couple akan menikah.

Hinata berjalan angkuh sesuai arahan sang ibu mertua. Status barunya sebagai pendamping dari keturunan Namikaze mengharuskan Hinata berperilaku layaknya Ratu. Pandangan datar itu dipelajari dari sang suami yang memang terlahir dengan kecatatan tersebut.

"Lihat! si Hyuuga sekarang jadi angsa! Wajah sombongnya itu memuakkan sekali"

"Diam! Nanti Naruto mendengar bisa habis riwayatmu!"

Selalu ada pro dan kontra jika melihat nasib seseorang yang berubah. Tak terkecuali dirinya. Gadis miskin mendadak Milyader. Menikahi pemuda Tampan sekaliber Namikaze. Tak tanggung-tanggung berbagai hujatan mampir dengan gratis ke hidupnya.

Andai mereka tahu bahwa Hinata dipaksa menikahi pemuda itu. Dirinya bahkan dijebak dan sering dianiaya secara seksual oleh suaminya. Setiap malam Naruto mengharuskannya tidur hanya dengan mengenakan pakaian dalam saja. Jika Hinata menolak?

"Lakukan atau kau Hamil!"

Selalu ancaman itu yang Naruto gunakan untuk membungkamnya. Untung saja keluarga Namikaze kaya raya. Jadi dirinya tidak akan kedinginan hanya karena kekurangan bahan untuk menutup tubuh mulusnya. Suami brengseknya itu bahkan terang-terangan tidur sambil menggenggam payudaranya. Jika Hinata menolak.

"Pegang atau jilat!?"

Benar-benar mesum sekali sifat Sang suami. Dan semua ancaman itu terasa lebih mengesalkan saat wajah yang mengatakannya begitu datar bagai papan cucian milik mendiang ibunya dulu.

"Mam.. na.. na .Dad.."

Perkataan Boruto menyadarkannya. Didepan sana sang suami sedang berdiri dikelilingi banyak wanita. Tidak mengherankan, siapa yang bisa menolak Naruto dengan tampang dan hartanya yang melimpah. Hinata berwajah datar, saatnya membalas dendam.

Ponsel Biru metalic dengan merek terkenal berada disamping telinganya. Boruto hanya memandang bingung sang ibu yang menyeringai.

"Halo Kurenai? Amankan Tuan dari para pengganggu!"

Ponsel hadiah dari mertuanya itu memang sangat berguna. Puluhan wanita berkuncir kuda dan berpakaian Hitam memasuki area kampus. Menyingkirkan semua tangan yang meraba-raba tubuh Atletis Naruto.

"VVIP telah diamankan, bersihkan area!"

Seorang perempuan berambut hitam ikal dengan mata merah menghadap kearah Hinata, membawa Naruto yang tampak bosan karena terseret-seret.

"Ini pesanan anda Hime!"

Kurenai melepas cekalannya ditangan Naruto dan pamit undur diri. Menarik seluruh bawahan dan tiga buah Helikopter yang entah sejak kapan melayang di area kampus.  Pemandangan mencengangkan dihari yang cerah.

Pasukan itu adalah Pasukan Khusus pengamanan dari NK Group. Hanya bisa diakses oleh keluarga Namikaze saja, dan sepertinya Hinata menyukainya. Kemampuan pasukan itu bahkan bisa disetarakan dengan pasukan pengamanan anti Teror. Elit dari yang elit, seperti itu.

"Sedang menikmati kekayaanmu eh nyonya?"

Sindiran bernada datar itu ditujukan untuk seseorang. Hinata. Wanita itu melirik sang suami yang berasa dibelakang nya. "Tentu. Menjadi orang kaya itu menyenangkan ternyata. Benar kan Bolt?" Bayi gemuk dan Tampan itu tertawa keras. Semua orang memandang kagum juga aneh pada pasangam kaya didepannya.

YUME O TSUZUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang