BAB 29

19K 1.1K 27
                                    

Hinata duduk bersimpuh dilantai. Kedua tangannya yang berada diatas paha sedikit berkeringat. Kepalanya menunduk takut karena sepasang mata tajam menusuk memandang kearahnya.

"Jadi menantuku? Kemana kau kabur selama ini?"

Kushina yang saat itu ingin menjenguk anak dan cucunya dikagetkan oleh bisik-bisik beberapa maid yang mengatakan istri anaknya itu sudah kembali. Dengan tergesa Nenek yang masih terlihat muda itu masuk dan menemukan sepasang manusia sedang berpelukan. Kushina memandang Hinata sangat tajam. Wanita paruh baya itu marah walau hanya sedikit.

Hinata bungkam karena tidak tahu harus menjawab seperti apa. Sungguh benar gosip yang selama ini beredar. Yang paling menakutkan dikeluarga ini adalah sang Nyonya besar, Namikaze Kushina.

"Grandma! lihat Boruto punya adik yang cantik!"

Langkah kaki kecil dan teriakan Boruto membuat urat Hinata yang tegang mendadak lemas 'Aku selamat'.

Kushina menoleh kepada sang cucu yang sedang menggeret apron yang digunakan oleh seorang maid disampingnya. Ditangan maid itu terdapat sesosok bayi kecil yang sedang bergerak-gerak aktif. Wanita baya berambut merah panjang itu langsung berdiri, membuang bantal "akh! " yang secara tidak sengaja mengenai wajah Minato,suaminya.

Kushina sedikit berjalan tergesa. Mengambil dengan hati-hati bayi berambut indigo tipis dan bermata biru itu. Dipandanginya wajah bayi yang terlihat sangat menggemaskan. Mulutnya bergerak-gerak lucu dan mengeluarkan suara yang terdengar manis. Kushina langsung terpesona.

"Cantik kan?" Boruto berkata dengan bangga.

Khusina menangis bahagia. Akhirnya dia mempunyai cucu perempuan. Wanita paruh baya itu mencium pipi gembul Himawari yang sangat lembut. Hinata bernafas lega karena mengira kemarahan Kushina sudah mereda. Hinata baru saja akan berdiri, Tapi Kushina meliriknya tajam dan berbicara.

"Siapa yang menyuruhmu berdiri anak nakal? Duduk!"

Hinata kembali menurut, ia terduduk kaku dilantai. Mata peraknya melirik sang suami, tapi yang dia dapat malah Naruto mengalihkan pandangannya kearah lain dengan sengaja. Sial! Kakinya sudah sangat kram mungkin sebentar lagi akan kesumutan.

Naruto yang masih merasakan Hinata memandangnya sinis hanya berpura-pura bermain Ponsel.

Kushina membelai pipi Himawari. Bayi lucu itu menggeliat dan tersenyum dan semakin membuat Khusina gemas. "Siapa namanya?" tangan kecil Himawari meraih wajah Kushina seolah membalas belaian sang nenek.

"Namikaze Himawari"

Naruto menjawab dengan sedikit deheman. Tatapan Hinata yang seperti kucing dibuang itu melemahkan imannya. Lama tidak merasakan kehangatan sang istri membuatnya mudah menegang. Naruto sedikit membenahi posisi duduknya. Berusaha menutupi sesuatu yang tidak pantas menjadi tontonan publik. Ehem.

"Nama yang cantik, Secantik dirimu!"

Kushina mencolek hidung kecil Himawari. Membuat bayi itu tertawa senang. "Aku mau lihat adik!" Boruto menarik pakaian neneknya sambil berjinjit-jinjit. Melihat sang cucu kesusahan membuat Kushina tersenyum dan kembali duduk di sofa. Boruto menaiki sofa dan duduk disamping sang nenek.

"Hima cantik ya! Seperti Mommy! "

Boruto senang adiknya memiliki kemiripan dengan sang ibu dan juga dirinya. Dengan begini mereka semua terlihat seperti keluarga sungguhan. Tidak akan ada yang meragukan bahwa Hinata itu ibunya. Jika masih ada yang ragu tinggal tunjukkan wajah sang adik maka semua beres.

"Bu! Tolong maafkan aku~Semua ini karena Naruto!"

"Naruto-kun! " ralat Naruto ditengah kekesalannya.

YUME O TSUZUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang