Pertemuan

2.5K 104 0
                                    

Ini adalah hari pertama gue masuk sekolah baru gue. Dan gue datang terlalu pagi, kelas gue isinya cuma gue, dan yang lain pada belum datang. Gue jadi merasa merinding saat berada sendirian di kelas, pikiran-pikiran aneh pun mulai bermuncul di kepala gue.

"Gue nggak akan datang sepagi ini lagi besok" batin gue saat gue benar-benar ketakutan melihat seisi ruangan kelas yang masih kosong.

Dan di saat gue benar-benar dalam ketakutan di dalam kelas sendirian, gue mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat, dekat, dan mendekat. Dan muncullah sesosok cowok dengan memakai seragam sekolah yang nggak beraturan. 

Kenapa gue bilang nggak beraturan? Itu karena dia memakai pakaian tidak pada tempatnya.

Misalkan saja ikat pinggang yang seharusnya berada di pinggang malah menggantung bebas di leher nya, sedangkan dasi yang seharusnya berada di leher malah berada di tas selempangnya. 

Baju seragamnya pun dibiarkan terbuka bebas begitu saja. Untungnya sih ia masih memakai baju kaos lagi di dalam seragamnya itu, kalau tidak itu bisa bahaya buat mata suci gue ini, dan ditambah sepatu yang seharusnya berada di kaki malah iya pegang ditangan kanannya. 

Ini orang sebenarnya bisa nggak sih gunakan pakaian dengan benar? Gue bingung sama cowok yang baru masuk ini. Dia berpakaian seperti orang yang terburu-buru pengen sekolah.

Tapi itu tidak jadi masalah buat gue. Mungkin dia memang terburu-buru sehingga tidak dapat memakai pakaian dengan semestinya. 

Gue senang setidaknya gue ada teman di kelas ini dan tidak sendiri lagi. Walaupun teman gue ini rada aneh, tapi nggak apa-apa lah dari pada harus sendirian.

Dan gue juga baru ingat bahwa dia itu adalah Dirga. Orang yang sering disebut teman-teman waktu MOS kemarin.

Orang yang terkenal dengan kecuekan dan tidak bersahabatnya dengan orang lain, dingin dan sombong. Tak ada yang baiknya yang gue dengar tentang dia. Yang baik yang gue dengar tentang Dirga hanya masalah muka yang tampan saja. Dan ya, gue akui Dirga memang tampan. Tapi apa gunanya tampan kalau lu sombong.

"Eh, lu. Siapa nama lu?" tanya Dirga sambil mengancing bajunya yang terbuka tadi.

"What," Dia ngomong sama gue dan nanyain nama gue? Apa gue nggak salah dengar? Kata teman-teman saat MOS Dirga tipe orang yang cuek dan nggak bisa diajak ngomong, kok sekarang dia malah ngajak gue bicara sih? Sepertinya gue kudu periksa telinga sekarang.

"Kenapa diam, lu bisu yah?" tanya Dirga lagi yang kini sudah rapi tinggal sepatu sama dasinya saja yang belum dipasang.

Kurang ajar banget sih ini anak ngatain gue bisu! gue bisa ngomong kali. Kalau saja gue bukan orang yang sabar, sudah masuk rumah sakit ini anak.

"Gue Citra" ucap gue ketus dengan muka yang cemberut.

"Ooh, hembody" ucap Dirga dengan santainya sambil memasang sepatunya

"What, dia ngatain gue hembody!" Batin gue

Benar-benar kurang ajar banget nggak sih ini anak! Ya, gue tau kok nama gue itu sama dengan iklan handbody di Tv tapi nggak usah panggil seperti itu juga kali, bikin orang kesal saja dengarnya.

"Lu tau caranya pasang dasi?" tanya Dirga

"Ya, tau" jawab gue dengan sangat ketus ke Dirga karena gue sudah kesal banget dikata-katain olehnya melulu dari tadi.

"Pasangin dasi gue." perintah Dirga

Mata gue langsung melotot saat Dirga ngomong seperti itu. Gila banget ini anak main perintah gue pakaiin dasinya saja emang gue pembokatnya, atau ibunya, atau istrinya gitu? Kenal aja baru sudah main perintah-perintah saja. 

Emang dia nggak pernah pakai dasi apa? Terus selama ini yang masangin dasi dia itu siapa? ibunya? Masa badan segede itu nggak bisa pakai dasi. Malu woy sama anak SD.

"Gue nggak bisa pasang dasi. Gue biasanya minta pasangin dasi sama bibi gue. Karena dia sakit dan nggak masuk kerja gue jadi kesulitan memakai seragam dengan benar" ucap Dirga

"Ooh, jadi alasan dia memakai seragam acak-acakan seperti itu gara-gara bibinya nggak masuk kerja" gue pun menggumam sendiri saat mendengar ucapan Dirga barusan.

"Jadi lu mau kan bantu gue?" ucap Dirga dengan suara yang dilembut-lembutkan dan tidak nyolot seperti tadi.

Ya, kalau mintanya selembut itu gue mah nggak bisa nolak atuh.

Gue pun akhirnya memasangkan dasi milik Dirga. Gue jadi merasa memasangkan dasi ke suami gue.hahaha mimpi lu Citra. 

Dirga ternyata tinggi juga. Dan tinggi badan gue cuma sampai di bahunya doang, dan itu membuat gue kesulitan untuk memasangkan dasi ke dia. Tapi untungnya dia langsung sadar bahwa gue tengah kesulitan memasang dasi ke dia karena badan Dirga yang lumayan tinggi itu membuat Dirga jadi sedikit membungkuk kearah gue agar gue bisa lebih mudah memasangkan dasi padanya.

"Gue udah mirip pasangan suami istri yang ada di FTV biasanya.hahaha lu mikir apa sih Citra? Aneh-aneh aja" batin gue

Gue pun menggeleng-gelengkan pelan kepala gue buat berusaha menghilangkan pikiran-pikiran aneh yang bermunculan dalam otak gue.

"Kenapa lu menggelengkan kepala? Pasti lu lagi memikirkan hal yang mesum kan?" tanya Dirga yang sadar bahwa gue lagi mikirin sesuatu

"ini anak kalau ngomong seenaknya sendiri. Gue memang mikirin hal yang aneh tapi nggak mesum. Otak lu tu isinya mesum semua" gerutu gue

Gue sudah kesal banget sama orang yang sekarang berada di hadapan gue ini. Sudah dibantuin juga malah ngata-ngatain gue mesum segala. Saking kesalnya gue malah nggak sengaja tarik dasi Dirga kekencangan dan membuat Dirga meronta kesakitan gara-gara lehernya kecekik dasi sendiri.

"Woy lu mau bunuh gue yah" ucap Dirga sambil melonggarkan dasi yang kekencangan tadi.

"Hihi, emang niat nya sih gitu" batin gue

Pasti bakal seru kalau itu sampai terjadi. Pasti gue akan langsung terkenal dan masuk koran, dan di dalam koran itu bakal tertulis.

TELAH TERJADI PEMBUNUHAN DI DALAM KELAS YANG KORBANNYA ADALAH SISWA BERNAMA DIRGA. KORBAN DITEMUKAN TEWAS TERCEKIK DASI SENDIRI. DAN PELAKUNYA ADALAH SISWI BERNAMA CITRA SHALSABILA TEMAN SEKELASNYA SENDIRI. MOTIF PEMBUNUHAN DIDUGA PELAKU SAKIT HATI PADA KORBAN.

"Gue pasti sudah gila. Kenapa gue memikirkan hal yang aneh seperti itu?" batin gue

Sampai sini dulu yah..👋👋👋

Semoga kalian suka ceritanya. Jangan lupa nantikan kelanjutannya minggu depan.

.

.

.

.

.

.

⬇⬇⬇️⬇️⬇️

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang