Bag 19

867 43 0
                                    

"Citra masih belum siap juga yah? Teman mu sudah nungguin tuh diluar" ucap mama gue yang tiba-tiba saja masuk ke kamar gue dan berjalan menghampiri gue.

"Cepet banget dia datang" jawab gue ke nyokap "untung sudah siap dari tadi, ya sudah ma Citra pergi dulu" pamit gue ke nyokap dan langsung pergi keluar menemui orang yang sudah menunggu gue.

Gue pun setengah berlari keluar rumah karena tidak sabar buat pergi jalan-jalan dan ditraktir nonton.

Saat gue sudah berada didepan pintu gue pun langsung bergegas keluar dan gue melihat Arlin sedang membelakangi gue.

"Arlin ayo pergi" ucap gue yang langsung menarik tangan Arlin begitu saja

"Lo sekarang bawa motor yah? Kok motor lo seperti pernah lihat tapi dimana yah?" ucap gue saat melihat motor Arlin parkir di halaman rumah gue itu begitu familiar buat gue

"Arlin kok lu diam saja sih?" gue pun mencoba menengok ke arah Arlin yang berdiri tepat di samping belakang gue, dan betapa terkejutnya gue saat ini melihat orang yang ada disamping gue itu bukanlah Arlin melainkan Dirga.

Dirga cuma menatap gue dengan diam tanpa banyak bicara.

"Kok lu disini?" ucap gue kaget melihat Dirga

Lagi-lagi Dirga cuek sama gue dengan tidak menjawab perkataan gue dan cuma menatap gue dengan diam.

"lu ngapain disini?" ucap Arlin yang tiba-tiba muncul dan melepaskan pegangan tangan gue yang ternyata masih menggandeng tangan Dirga dengan kasarnya.

Dirga yang tidak suka dengan kedatangan Arlin cuma bisa menatap tajam kearah Arlin tanpa banyak bicara.

"Ayo Citra kita pergi" ucap Arlin sambil menarik paksa tangan gue dan membawa gue menjauh dari Dirga menuju mobil taxi yang mengantar Arlin kerumah gue.

Tanpa banyak bicara Arlin langsung saja membuka pintu mobil taxi itu lalu menyuruh gue masuk kedalam mobil, setelah merasa gue sudah duduk manis di dalam mobil Arlin pun langsung menutup pintu mobilnya.

Dan tidak berselang lama pintu mobil yang ada di sebelah gue terbuka, dan Dirga duduk disamping gue dengan diam.

"Lu ngapain disini! Cepat keluar, ini tempat duduk gue." teriak Arlin sambil menarik paksa tangan Dirga agar keluar dari mobil

Dirga tidak bergeming dari tempat duduknya dan juga tidak menjawab ucapan dari Arlin

Karena tidak dipedulikan oleh si lawan bicara semakin membuat Arlin tambah kesal, dan berteriak tidak jelas dan membuat telinga gue sakit mendengar teriakan tidak jelas dari Arlin.

Gue pun memutuskan keluar dari mobil dan berjalan menghampiri Arlin dan menarik tangan Arlin agar mengikuti gue.

Arlin cuma bisa pasrah saat gue menarik tangannya dan menjauh dari Dirga.

Gue pun menyuruh Arlin duduk ditempat duduk yang ada di samping Dirga.

Awalnya Arlin nggak setuju dan berusaha keluar dari tempat itu tapi gue memaksa Arlin untuk duduk manis disana, dan gue duduk di samping sopir taxi.

"Nah gitu kan enak liatnya jadi kalian tidak perlu rebutan tempat duduk" ucap gue senang saat melihat Arlin dan Dirga duduk berdampingan dengan saling diam, dengan muka yang cemberut sehingga membuat seulas senyum kecil di wajah gue yang melihat Dirga dan Arlin lagi cemberut dan saling membuang muka satu sama lain.

"Ayo pa jalan" ucap gue ke sopir taxi

❇️❇️❇️❇️

Tak berselang lama gue, Arlin dan Dirga akhirnya sampai di Mall.

Gue pun langsung masuk ke dalam mall di iringi dengan dua makhluk yang tak henti-hentinya berdebat dari parkiran mall sampai masuk kedalam mall perdebatan mereka nggak kunjung berakhir, bahkan sampai membuat semua orang jadi memperhatikan kami sepanjang jalan.

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang