Bag 13

1.3K 62 0
                                    

"Citra lu mau kemana sih main pergi saja"

"Mau bunuh diri" ucap gue kesal

"Kenapa? Lu lagi banyak masalah jadi sampai mau bunuh diri?"

"Iya." jawab gue singkat dan terus berjalan menjauh dari Dirga

"Masalah apa?" tanya Dirga

Gue pun menghentikan langkah kaki gue, lalu berbalik menghadap ke arah Dirga.

" Lu bener mau tau?" tanya gue dengan muka serius

"Iya, mau" ucap Dirga dengan muka penasaran

Gue pun menghampiri Dirga yang berdiri tidak jauh dari gue, lalu memberi isyarat kepadanya agar menunduk sedikit ke gue, biar gue bisa membisikan sesuatu ke telinganya.

Dirga langsung mengerti instruksi dari tangan gue dan langsung menunduk sedikit ke arah gue

Tapi bukannya gue yang berbisik ke dia! ini malah dia yang membisikan sesuatu ke telinga gue.

"Tumbuh tuh keatas nggak kesamping" ledek Dirga sambil memperagakan iklan yang ada di tv biasanya

"Kurang ajar... lu bilang gue pendek dan gendut hah? Gue tu ga gendut atau pun pendek. Lu nya aja yang tumbuh terlalu tinggi bukannya gue yang pendek." omel gue sambil menarik telinga Dirga, dan yang punya telinga cuma bisa meringis kesakitan akibat telinga nya ditarik.

"Citra, kenapa lu tarik telinga Dirga?" ucap Dimas yang tiba-tiba saja muncul

"Hah, eh ga ko! gue nggak tarik telinga Dirga." ucap gue membela diri dan melepaskan tangan gue dari telinga Dirga

Secara kalau gue bilang sama Dimas yang sebenarnya entar gue malah dikira cwe yang emosional dan suka main kasar sama orang. Bisa-bisa reputasi sebagai cwe kalem dan baik-baik yang gue sandang selama ini bisa hancur begitu saja.

"Terus kenapa Dirga terlihat seperti orang kesakitan gitu?" tanya Dimas sambil memperhatikan Dirga yang lagi menggosok-gosok telinganya yang memerah

"Ooh, ini Dirga telinga nya lagi kemasukan semut, dan gue cuma membantu mengeluarkan tu semut dari telinganya." ucap gue bohong

"Ooh, kirain tadi lu lagi jewer Dirga. Terus semutnya sudah keluar?" tanya Dimas lagi.

"Iya, sudah ya kan Dirga?" ucap gue sembari memandang Dirga dengan mengedipkan kedua belah mata gue berharap Dirga mengerti maksud dari gue.

"Gue nggak kemasukan semut tuh! tapi digigit kecoa kaki pendek berbadan gemuk." jawab Dirga lalu pergi begitu saja sehingga meninggalkan tanda tanya besar pada orang yang mendengarkan ucapannya barusan.

Kurang ajar banget tu anak sudah ngatain gue pendek dan gendut ini dia juga ngatain gue kecoa.

"Emang ada kecoa seperti itu?" ucap Dimas bingung dengan ucapan Dirga

"Entahlah, lagian kenapa juga lu malah mikirin itu kecoa sih?" jawab gue bingung dengan ucapan Dimas

"Ya, kalau beneran ada gue mau tangkap tu kecoa buat dipelihara. Mungkin saja itu kecoa spesies langka yang hampir punah." ucap Dimas

Emak... ane dikatain spesies langka! bentar lagi pasti gue bakal dimuseumkan oleh orang-orang. Kalau sampai itu terjadi Dirga lah orang pertama yang gue seret untuk menemani gue disana.

"Lagian juga kenapa Dimas kok lu mau saja dikibulin Dirga? Yang Dirga maksud itu kan gue. Kalau lu tau siapa kecoa yang Dirga maksud itu apa lu masih mau tangkap?" batin gue

"Citra" panggil Dimas

"Hah... apa?" Jawab gue setengah sadar dari lamunan gue

"Kenapa lu ngelamun sih?" Tanya Dimas

"Eh, nggak apa-apa kok, gue kesana dulu yah sepertinya yang lain membutuhkan bantuan gue" jawab gue dan berjalan menjauh dari Dimas.

"Kok gue malah ditinggal?" banti Dimas

✳️✳✳️️✳️

"Loh sayang kok pulangnya cepet? nggak seperti biasanya" tanya mama gue

"Iya ma, tadi di sekolah ada kejadian luar biasa. Jadinya sekolah dibubarkan lebih awal dari biasa" jawab gue sambil meletakan tas gue di atas meja makan lalu mengambil segelas air untuk diminum.

"Kejadian apa?" Tanya mama gue yang masih sibuk dengan tugasnya didapur

"Keracunan makanan" jawab gue singkat sehingga membuat mama gue kaget dan menghampiri gue dengan memeriksa keadaan gue.

"Yang mana yang sakit?" tanya mama gue panik sambil memeriksa keadaan gue

"Ma yang keracunan bukan Citra. Citra baik-baik saja kok! mama jangan berlebihan gitu dong. Orang Citra baik-baik saja" ucap gue berusaha menenangkan mama gue yang terlanjur panik

"Oh, maaf sayang mama jadi berlebihan sama kamu. Kamu tau kan sejak kecelakan waktu itu membuat mama takut akan kehilangan kamu"

Iya, dulu gue emang sempat mengalami kecelakaan dan koma selama 2 bulan. Sejak saat itu lah mama gue selalu berlebihan kalau menyakut diri gue.

Gue nggak tau selama gue koma gimana perasaan kedua orang tua gue saat melihat anaknya terbaring tak berdaya di rumah sakit. Pasti perasaan mereka sangat hancur.

"Iya ma... Maafin Citra yang waktu itu tidak pernah mendengarkan ucapan mama sampai hal itu menyadarkan Citra." jawab gue sembari tertunduk lesu dan menahan air mata gue yang ingin jatuh

"Iya sayang, mama sudah memaafkan kamu kok" ucap mama gue dengan mengelus kepala gue dan detik selanjut memeluk tubuh gue kedekapannya. Dan pada saat itu juga air mata yang sudah dari tadi gue tahan tidak bisa terbendung lagi. gue pun langsung menangis terisak-isak dipelukan mama gue dan menyesali apa yang pernah gue alami.

"Aduh, aduh anak mama malah jadi nangis? Maafin mama yah mama malah buat kamu nangis" ucap mama gue sambil mengelus lembut rambut gue "sudah dong jangan nangis lagi lihat tu mukamu jadi jelek gini" sambung mama gue sambil menyeka air mata yang membasahi pipi gue

Gue pun menghentikan isak tangis gue dan memeluk erat tubuh mama gue

"Sudah jangan peluk mama lagi. Mama gerah tahu apa lagi ingus kamu itu nyangkut di baju mama nih." Ucap mama gue melepaskan pelukan lalu menunjuk bajunya yang basah kena air mata bukan ingus

"Itu bukan ingus mama" tegas gue

"Mau ini ingus atau bukan mama nggak peduli. Yang mama mau itu kamu berhenti menangis dan masuk ke kamar sana ganti baju, Dan jangan lupa cuci muka mu itu."

"Iya ma." Jawab gue dan pergi begitu saja meninggalkan mama gue di dapur.

Sampai sini dulu yah😀😀
Dan doakan saja author nya supaya ga sibuk-sibuk lagi dan bisa update terus.hee🙋🙋
Masalah tulisan yang salah maafin author yah maklum lah author terkadang pengen cepat-cepat ngetik dan ga membaca ulang cerita walaupun terkadang dibaca ulang juga sering kelewatan tu tulisan yang salah😁😁😁

.

.

.

.

.

⬇️⬇️⬇️

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang