Sebelum kalian mulai membaca author minta maaf karena baru update..🙏 yang seharusnya jum'at atau Sabtu eh, ini malah ke minggu..😢😢 maafin author atas keterlambatannya dan selamat membaca..🤗🤗
"Citra lu duluan saja kelasnya. Gue baru dapat WA dari wali kelas kita buat nyamperin dia keruangannya." ucap Dimas yang tiba-tiba berhenti berjalan dan berbalik arah dan pergi ninggalin gue begitu saja.
Gue pun melanjutkan perjalanan buat ke kelas yang tadinya sempat terhenti itu.
Gue berjalan sendirian melewati setiap lorong dan melewati beberapa kelas yang kebetulan emang harus gue lewati karena kelas gue itu di paling pojok banget.
Dan entah kenapa di setiap jalan, dan kelas yang gue lewati gue selalu saja dapat tatapan tidak suka dari anak-anak dari kelas lain.
Tatapan mereka begitu sinis dan seolah-olah jijik sama gue.
Dan gue juga sempat dengar samar-samar omongan mereka terhadap gue
"Eh, coba lihat deh dia kan orang itu." bisik-bisik dari mereka terdengar samar di telinga gue.
"kelihatannya sih cewek baik-baik taunya-, mereka tak menyesalkan perkataannya tapi malah tiba-tiba saja tertawa meledek dan menatap ke arah gue dengan tatapan sinis.
Gue pun tidak pedulikan tatapan sinis, dan ucapan yang terdengar samar-samar itu. Gue terus saja berjalan menuju kelas gue walaupun di setiap jalannya gue selalu mendapatkan tatapan sinis dari beberapa anak dari kelas lain.
Dan gue pun akhirnya berhasil sampai di kelas gue dengan perasaan yang sudah tak menentu itu.
"sebenarnya apa yang terjadi sih? Kenapa mereka seperti benci banget sama gue? Emang gue punya salah apa sama mereka?" pertanyaan demi pertanyaan muncul begitu saja di otak gue tentang sikap yang gue dapat dari mereka terhadap gue.
"Woy Citra" teriak Rani sambil goyangin badan gue terus menerus
"Eh, apa? Kenapa?" tanya gue bingung melihat Rani yang tiba-tiba saja teriak-teriak di samping telinga gue sambil menggoyang-goyangkan badan gue.
"Lu diajak bicara malah diam saja, dan dari lu masuk kelas sampai lu duduk di sini kenapa tatapan lu jadi kosong gitu sih? Horor tau." ucap Rani
"Eh, emang iya? Dan lu dari kapan duduk disamping gue yah? Ko tiba-tiba muncul gitu aja?"
"Lu ditanya malah balik nanya." ucap Rani dengan muka cemberut "gue sudah disini dari lu belum sampai kelas kali ah, lu nya saja yang ga sadar dan ngelamun saja dari tadi."
"Hee, maaf" ucap gue sambil cengengesan
"Lu kenapa sih? Udah mirip mayat hidup lu tadi tau ga, gue jadi serem lihat lu seperti itu." ucap Rani
Gue pun menceritakan semua yang gue lihat, dan gue dengar tentang anak dari kelas lain yang sedang ngomongin dan natap gue dengan tatapan sinis, dan seakan-akan seperti benci banget lihat gue.
Rani pun mendengarkan dengan seksama, dan cuma bisa mengangguk-ngangguk saja saat mendengarkan cerita gue.
"Sebenarnya mereka semua kenapa sih? Apa gue punya salah yah sama mereka semua."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boy Friend
Teen FictionApa kalian pernah punya teman sekelas yang nyebelin, aneh, + jahil yang nggak ketolongan? Kalau gue punya satu disini dan namanya adalah Dirga. Dan yang paling anehnya lagi Dirga yang gue lihat dan orang lain lihat itu berbeda. Hah, yang benar saja...