Team

1.4K 53 0
                                    

" Apa ini bu? " tanya salah satu siswi di kelas gue pada saat guru mata pelajaran terakhir membawa toples berukuran sedang yang berisi kertas-kertas di dalamnya, lalu dia memerintahkan kami untuk mengambil kertas itu satu-persatu.

" ambil saja dulu nanti ibu akan jelaskan pada kalian " ucap ibu guru sembari meletakan toples yang dia bawa ke atas meja salah satu murid yang duduk paling depan

Satu persatu anak-anak mengambil kertas-kertas yang ada di dalam gelas itu tanpa mengerti sama sekali bakal diapain kertas yang sudah berada di masing-masing tangan mereka itu.

" tiga" ucap Rani saat melihat isi kertas yang diambilnya tadi. "kalau kertas kamu isinya apa cit?" tanya Rani

"lima" jawab gue saat melihat isi dalam kertas gue

" apa maksud dari nomor-nomor ini yah? " tanya Rani dengan muka bingung sambil memandang kertas yang dia pegang

" gue juga nggak tau maksudnya, kita tunggu saja ibu menjelaskan maksud dari nomor-nomor yang ada di kertas ini " jawab gue

❇️❇️❇️❇️

"apa sudah semua" tanya ibu guru

"Sudah bu" jawab siswa siswi serentak

"Oke ibu akan menjelaskannya sekarang, nomor-nomor yang ada dimasing-masing kertas kalian itu adalah nomor kelompok kalian. Coba yang dapat no satu angkat tangan dulu" ucap ibu guru

Dan siswa dan siswi yang mendapat angka satu di kertasnya pun mengangkat tangan mereka

"oke, ada 3 orang, dan kalian yang mendapat angka satu bakal satu kelompok silahkan perwakilan dari kalian mencatat nama yang ada di kelompok kalian lalu serahkan pada ibu." ucap ibu guru

"Selanjutnya nomor 2" ucap ibu guru

Kelompok selanjutnya pun mengangkat tangan dan salah seorang dari kelompok itu mencatat nama teman-temannya yang satu kelompok dengannya.

Begitupun seterusnya sampai pada giliran gue yaitu kelompok yang mendapatkan nomor 5, gue jadi penasaran dengan teman kelompok gue.

"yang mendapat nomor 5 angkat tangannya" ucap ibu guru yang diiringi dengan angkatan tangan gue yang penuh dengan semangat saat ibu guru menyebutkan kata 5.

Dan gue langsung lirik kanan,lirik kiri, lirik kearah depan tapi kok nggak ada satu pun teman kelas gue yang mengangkat tangannya. Satu-satunya arah yang belum gue lirik adalah arah belakang, gue pun sedikit menengok ke arah belakang dan disana sudah ada dua orang yang mengangkat tangannya dimana kedua orang itu adalah orang yang tidak diharapkan sebagai teman satu kelompok gue. 

"Kenapa diantara banyaknya siswa dan siswi yang ada dikelas ini gue harus satu kelompok sama dua orang itu? Kenapa, kenapa harus mereka berdua" omel gue dalam hati saat melihat Dirga dan Bimo mengangkat tangan mereka dan melirik sedikit ke arah gue

Bimo terkenal dengan kenakalan dan suka bikin onar dikelas apa bisa satu kelompok dengan nya? Ditambah lagi Dirga yang akhir-akhir ini sering mengganggu gue terus bagaimana nasib kelompok ini gue sudah bisa memastikannya yaitu suram.

Pikiran-pikiran aneh pun mulai bermunculan di otak gue bahkan gue sampai memikirkan gue bakal dihukum berjemur di lapangan karena tugas kelompok gue tidak selesai dan pada saat itu banyak murid yang memperhatikan dan mentertawakan gue.

"Tidak.. Gue tidak mau hal yang memalukan itu terjadi" gue pun memukul pelan kepala gue untuk menghilangkan pikiran-pikiran yang selalu bermunculan di otak gue ini. " gue nggak akan membiarkan diri gue dipermalukan seperti itu, gue akan melakukan yang terbaik untuk tugas gue nanti walaupun tanpa bantuan dari mereka gue bisa mengerjakannya sendiri semangat Citra lu pasti bisa." ucap gue menyemangati diri gue sendiri dengan penuh percaya diri

Setelah bersusah payah menyingkirkan pikiran-pikiran aneh yang selalu ada di otak gue ini, gue pun langsung mengambil selembar kertas dan menulis nama kelompok yang tidak gue harapan dengan malasnya dan berjalan menuju meja guru lalu memberikan kertas yang gue bawa tadi.

❇️❇️❇️❇️

Sepulang dari sekolah gue langsung merebahkan badan gue ke atas kasur yang empuk dan nyaman milik gue untuk menghilangkan rasa penat dan lelah yang gue rasakan.

Line...

Line...

Line...

Line...

Line...

Line...

Semenjak gue bergabung di grup kelas gue Handphone gue nggak pernah bisa berhenti berbunyi. Gak siang gak malam selalu berbunyi pesan yang mereka kirim juga unfaedah semua contohnya saja seperti sekarang ini.

Teman 1

Woy bantuin gue dong

Teman 2

Bantuin apa bro?

Teman 1

Bantuin gue ambilin tisu. Tisu toilet gue habis gue gak bisa keluar nih.

Teman 3

Gak usah pakai tisu bro lapin aja pakai yang ada di dekat lu, misalnya baju gitu

Teman 1

Ide yang bagus bro. Entar gue coba

Kok punya teman rada jorok banget yah. Sudahlah lupakan saja mereka yang jorok itu. Tapi ngomong-ngomong soal grup gue jadi punya ide untuk membuat grup untuk tugas kelompok gue nanti.

Tanpa berpikir panjang lagi gue pun langsung membuat sebuah grup buat tugas kelompok gue.

"Ehm, kasih nama apa yah? Kelompok 5 aja deh biar terkesan simpel" dan gue pun langsung menambahkan Bimo dan Dirga kedalam grup yang baru gue buat itu.

Kelompok 5

Dyas D Pratama bergabung.
Bim000 bergabung.

Sampai sini dulu yah maaf jika ceritanya pendek jangan lupa nantikan kelanjutanya minggu depan yah dan maaf author updatenya baru sekarang.🤗🤗🤗
.
.
.
.
.
⬇️⬇️⬇️

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang