Marah

1.4K 75 0
                                    

✳️✳️✳️✳️

Selesai dari kantin gue dan Rani langsung balik ke kelas kami. Tapi saat kami ingin masuk ke dalam kelas, di depan pintu kelas kami sudah banyak siswa dan siswi dari kelas lain pada berdiri Menutupi pintu masuk kelas kami.

" Kenapa banyak anak dari kelas lain di depan pintu kelas kita? " tanya Rani

" nggak tau, mungkin kelas kita lagi ngadain pembagian sembako " jawab gue ngaco

" Haa, nggak lucu" ucap Rani sambil tertawa garing lalu berjalan mendekat kearah banyaknya kerumunan siswa dan siswi yang menghalangi pintu masuk.

" Minggir-minggir orang cantik mau lewat" ucap Rani sambil melewati kerumunan dengan mudahnya.

Gue yang melihat Rani begitu mudah sekali masuk dalam kerumunan itu pun mencari-cari kesempatan berjalan dibelakang Rani agar gue juga bisa masuk bila berjalan di belakangnya.

Saat gue dan Rani sudah masuk ke dalam kelas dan berdiri tepat di depan pintu masuk gue melihat Dirga sedang duduk di tempat duduknya ditemani dua laki-laki yang berdiri tepat di samping Dirga.

Gue nggak tau apa yang dilakukan dua laki-laki itu pada Dirga. Tapi yang terlihat oleh mata gue salah satu dari laki-laki itu seperti sedang memarahi Dirga sedangkan yang satunya Cuma diam sambil memperhatikan Dirga.

Brak... suara meja ditendang dengan kerasnya hingga membuat semua orang yang ada dikelas dan‚ di depan pintu kelas menjadi kaget.

" Dasar songong banget ini anak" ucap laki-laki yang tadi menendang meja dengan sangat keras

" Pergi" ucap Dirga dengan menatap laki-laki yang baru saja menendang mejanya itu dengan tatapan yang sangat dingin dan mengancam.

" Benar-benar minta dihajar ini anak" ucap laki-laki itu dengan sudah mau melayangkan satu pukulan ke wajah Dirga, tapi malah ditahan oleh temannya yang berada disampingnya.

" Sudahlah Gilang, gue kesini menemani lu bukan untuk berbuat kasar pada adik kelas sendiri. Bukannya lu bilang cuma mau melihat siapa orangnya kenapa lu malah bersikap seperti ini? Kita sudah kelas XII seharusnya kita memberi contoh yang baik pada adik kelas bukanya memberikan contoh yang tidak baik seperti ini, dan kekerasan bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Apa lu pikir dengan memukulnya semua akan berakhir? Tidak lang semua akan bertambah panjang jika lu memukulnya, kendalikanlah emosi lu jangan sampai lu yang dikendalikan oleh emosi." ucap laki-laki itu menenangkan temannya yang sedang marah besar.

Temannya yang bernama Gilang itu pun mencoba mengontrol emosinya setelah mendengar ucapan temannya.

Saat Gilang sudah bisa mengontrol emosinya, Gilang lalu menatap Dirga yang sama sekali tidak takut padanya malahan Dirga duduk santai banget seperti tidak terjadi apa-apa.

Gilang cuma bisa menghela napas dengan kasarnya lalu pergi meninggalkan Dirga dengan diiringi oleh temannya.

" Uh‚ gue kira tadi bakal ada adegan Action disini " ucap Rani kecewa saat yang diharapkannya tidak terjadi.

Sedangkan gue cuma bisa geleng-geleng kepala saat mendengarkan ucapan Rani barusan.

" Woy‚ kenapa kelas gue seperti antrian bioskop seperti ini" teriak Bimo di luar pintu masuk kelasnya dan membuat semua anak yang pada berkerumunan di depan pintu memperhatikannya.

" Pergi kalian semua" usir Bimo terhadap orang-orang yang menghalangi pintu masuk kelasnya.

Dan ucapan Bimo barusan sukses membuat mereka semua pergi.

" ini lagi menghalangi pintu juga" ucap Bimo saat melihat Citra dan Rani pada berdiri saja di dalam kelas dekat pintu masuk.

Bruk...

Citra dan Rani didorong oleh Bimo. Citra langsung terdorong sampai ke papan tulis yang ada di dekat pintu dengan gaya seperti cicak yang sedang nempel dinding‚ sedangkan Rani malah terjungkal ke meja yang tidak jauh dari pintu masuk.

" Woy, gila lu yah? " ucap mereka barengan

" Salah sendiri siapa suruh lu menghalangi jalan" ucap Bimo sambil berjalan meninggalkan dua temannya yang dia dorong tadi.

" kan lu bisa minta kami minggir‚ dan nggak perlu lah pakai dorong-dorong segala" ucap Rani kesal karena sudah dibuat mencium meja dengan tidak elitnya.

Bimo tidak mempedulikan ocehan Rani padanya, dan dia terus saja berjalan menuju tempat duduknya tanpa melihat atau pun meminta maaf pada dua temannya yang dia dorong tadi.

Rani yang merasa tidak terima diperlakukan seperti itu pun berjalan menghampiri Bimo lalu mendorongnya dengan sekuat tenaga yang dia miliki.

Bimo yang saat itu tidak siap sama sekali untuk bertahan agar tidak jatuh pun akhirnya terjatuh di pangkuan Dirga yang lagi duduk dengan santai dibangkunya.

Saat Bimo jatuh di pangkuannya, Dirga langsung saja mendorong badan Bimo dari pangkuannya dan Bimo pun malah berakhir di lantai kelasnya.

Mungkin ini kali yah yang dibilang sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Rani‚ Citra dan beberapa orang yang ada di dalam kelas kecuali Dirga langsung tertawa saat melihat Bimo lagi tiarap di lantai. 

Sedangkang Bimo cuma bisa pasrah tanpa banyak perlawanan saat melihat dirinya sendiri berakhir pada lantai kelas. 

Sampai sini dulu yah.

Maaf jika update kali ini sedikit pendek dan Semoga kalian suka dan jangan lupa nantikan kelanjutanya sabtu depan.

.

.

.

.

.

.
⬇️⬇️⬇️

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang