Maaf yah author baru bisa update sekarang. Sabtu kemarin author kecapean habis jalan-jalan😆😆🙏🙏
Jadi dimaafin yah..😊😊Kalau ada kata-kata yang salah dan tidak dimengerti mohon dimaklumi yah author buru-buru banget ngedit ceritanya jadi kemungkinan ada beberapa kata yang sulit dipahami.
Selamat membaca👇👇👇
Kali ini gue nggak tau harus merasa senang atau takut saat mendapati diri gue sendiri yang sekarang berada di ruang kepala sekolah bersama dengan Dimas.
Gue dan Dimas pun saling bertanya satu sama lain mengenai kenapa kami berdua dipanggil dan menghadap kepala sekolah bersama.
Dan kami berdua pun tidak tau jawabannya kenapa kepala sekolah sampai memanggil kami berdua ke ruangannya sekarang ini.
"kalian berdua tau kenapa Ibu memanggil kalian berdua kesini" ucap Ibu kepala sekolah
Gue dan Dimas pun saling menatap satu sama lain lalu menggelengkan kepala secara bersamaan sambil berkata " tidak tahu Bu"
Ibu kepala sekolah pun cuma memandang kami berdua dengan wajah tenangnya setelah itu pandangannya cuma terfokus ke arah gue saja.
Saat pandangan kepala sekolah cuma terfokus ke arah gue entah kenapa gue merasa firasat buruk akan terjadi saat gue melihat kepala sekolah memandang gue dengan wajah tenang dengan sorot mata yang tajam seakan-akan meminta penjelasan suatu hal yang gue sendiri tidak tau apa itu.
"Citra" bagaikan tersambar petir disiang bolong gue langsung kaget saat kepala sekolah memanggil nama gue. Hanya dipanggil nama saja gue sudah kaget minta ampun apalagi kalau ditanya yang macam-macam sama kepala sekolah gimana jadinya coba?
Walaupun gue merasa kaget dan sedikit takut tapi gue juga masih punya sedikit keberanian diri untuk memandang kepala sekolah pada saat ia memanggil nama gue walaupun di dalam hati kecil gue masih merasa takut dan gugup akan sesuatu yang tidak gue mengerti sama sekali.
"Akhir-akhir ini ibu mendengar sesuatu yang tidak baik tentang mu, dan ibu juga butuh penjelasan tentang ini" ucap Ibu kepala sekolah sambil meletakkan tablet miliknya ke hadapan gue.
gue pun melirik ke arah Tablet yang kepala sekolah letakan di depan gue itu. Dan lagi-lagi foto yang sama yang gue lihat yaitu foto yang akhir-akhir ini membuat teman-teman gue salah paham kepada gue itu kini berada di dalam tablet milik kepala sekolah.
"Bu kalau mengenai foto ini saya bisa jelaskan kejadiannya" ucap gue dengan nada suara bergetar karena sedikit takut kalau gue salah dalam mengeluarkan perkataan.
"ya, ibu akan mendengarkan semua penjelasanmu itu jadi jelaskan sekarang" ucap Ibu kepala sekolah dengan wajah tenangnya tanpa mengintimidasi diri gue.
melihat wajah ramah dan tenang dari kepala sekolah membuat rasa gugup gue sedikit menghilang dan gue pun mengambil napas dalam-dalam buat menenangkan diri gue sendiri dan mulai menjelaskan semuanya kepada kepala sekolah.
gue pun menceritakan kenapa gue bisa memegang botol minuman keras dan sekotak rokok itu serta beberapa foto lainnya yang gue ingat betul diambil dihari yang sama pada waktu itu.
Foto itu diambil pada saat gue tengah melaksanakan kegiatan ketertiban sekolah waktu gue masih duduk dibangku SMP. Tepat pada saat itu gue masih aktif sebagai anggota Osis di sekolah gue yang dulu, dan disaat itu juga seluruh anggota osis diminta oleh dewan guru untuk membantu mereka buat razia dadakan di setiap-tiap kelas dan tempat-tempat yang sering dijadikan teman-teman gue minum-minum dan merokok.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boy Friend
Teen FictionApa kalian pernah punya teman sekelas yang nyebelin, aneh, + jahil yang nggak ketolongan? Kalau gue punya satu disini dan namanya adalah Dirga. Dan yang paling anehnya lagi Dirga yang gue lihat dan orang lain lihat itu berbeda. Hah, yang benar saja...