Bag 35

314 10 6
                                    

Yuhuuu, akhirnya author update lagi.🙆🙆

Selamat membaca semoga kalian suka😊😊

Gue berjalan sendirian dengan santai dan riang gembira menuju kelas gue sendirian tanpa harus mendengarkan ocehan dari Arlin yang bisanya cuma buat kuping gue sakit. 

Walaupun di setiap jalan yang gue lewati selalu saja mendapati tatapan sinis dari beberapa siswi yang tidak pernah gue pedulikan, dan terus saja berjalan menuju kelas gue yang tinggal beberapa langkah lagi dari gue itu.

Dan tak terasa gue pun akhirnya sampai di depan pintu kelas gue.

Saat gue memasuki kelas, entah kenapa gue jadi merasa ruangan kelas itu tiba-tiba saja berubah menjadi gelap dan suram. 

Gue merasa seakan-akan sedang berada di dalam sebuah film horor yang sedang memasuki rumah kosong yang angker, dan dihuni oleh beberapa demit yang seakan-akan ingin sekali menghabisi gue saat itu juga.

Tatapan sinis dari beberapa teman cewek kelas gue membuat gue jadi mematung sekian detik didepan pintu karena merasakan adanya aura pembunuh disekitar mereka.

Yah, gue sih nggak merasa kaget saat melihat reaksi mereka semua terhadap gue.

Dan gue pun sepertinya tau apa alasan mereka jadi bersikap seperti itu terhadap gue, apa lagi coba alasannya kalau bukan gara-gara foto yang di update Dirga kemarin.

Itu anak biang masalah dalam hidup gue deh. Belum juga masalah yang dulu selesai ini dia malah menambah masalah baru dalam hidup gue.

Dan saat gue bengong di depan pintu sambil melihat-lihat seisi ruangan kelas gue yang sudah diselimuti awan hitam itu tiba-tiba saja gue merasakan ada sebuah lengan parkir bebas di pundak gue tanpa permisi terlebih dulu sama gue.

Gue pun menengok ke arah samping buat melihat siapa orang yang sudah berani mendaratkan tangannya di pundak gue, dan entah kenapa gue merasa tidak terlalu kaget saat  mendapati Dirga berdiri di samping gue dengan sedikit membungkuk dan menatap ke arah gue sambil tersenyum.

"singkirkan tangan lu dari pundak gue" ucapan dari gue itu bukannya membuat Dirga menyingkirkan tangannya dari pundak gue yang ada malah Dirga tersenyum penuh arti ke gue lalu memutar badan gue untuk menghadapnya dan menaruh kedua telapak tangan nya ke wajah gue.

"pacar gue hari ini gemesin banget jadi pengen cubit" ucap Dirga dengan nada suara yang dimanja-manjakan sehingga membuat gue yang mendengarnya langsung melotot ke arahnya yang seenaknya saja ngaku-ngaku gue sebagai pacarnya dan membuat gue geli sendiri saat mendengarkan perkataannya itu.

"Dasar gila. Gue bukan pa-" gue tidak bisa melanjutkan perkataan gue karena Dirga keburu membekap mulut gue menggunakan tangannya dan membuat gue cuma bisa melotot ke arahnya.

"Diam, dan ikuti gue baru gue lepasin tangan gue dari mulut lu" Bisik Dirga yang cuma bisa gue jawab dengan anggukan.

Sebenarnya gue juga tidak tahu kenapa Dirga tiba-tiba saja membekap mulut gue, dan nyuruh gue untuk diam dan tidak melanjutkan kata-kata gue dan menarik tangan gue buat mengikutinya masuk ke dalam kelas kami yang langsung membuat suasana kelas benar-benar jadi hening dan menakutkan saat Dirga menarik tangan gue dan melepasnya saat gue sudah sampai ditempat duduk gue.

Tanpa banyak bicara Dirga langsung saja pergi menuju tempat duduknya dan ninggalin gue dengan beberapa pertanyaan yang begitu banyak bermunculan di otak gue.

"lu beneran pacaran sama tu bocah" bisikkan Rani ditelinga gue itu seketika membuyarkan pertanyaan-pertanyaan yang ada di otak gue tadi.

"gue engg.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang