(sebelum membaca silahkan klik video di atas yah agar kalian bisa membaca sambil dengerin musik..😊😊 silahkan kencangkan suara volume Hp kalian.😁😁
Yang ga tau arti lagunya sdh ada terjemahnya ko di videonya. Selamat membaca semua..😘😘)
️❇️❇️❇️❇️❇️
Karena gue ke kelas barengan dengan Dimas lagi untuk kesekian kalinya menjadikan gue dan Dimas sebagai bahan ejekan lagi oleh anak-anak dikelas kami.
"Ciyee, barengan lagi nih!" ledek salah satu teman sekelas kami
"Aduh jadi iri deh gue sama Citra sambung yang lain
"gue juga iri deh sama Citra! Citra beruntung banget sih bisa di deketin cowo-cowo ganteng mulu"
"Jadi Citra pacar lo itu siapa? Dimas atau Arlin? Duh ko semua cowok ganteng ada di dekat Citra mulu sih jadi jealous kan gue."
"Atau jangan-jangan lu malah pacarin mereka berdua lagi" sambung yang lain dengan cekikikan ga jelas dan senyum meledek
Gue bingung dengan ledekan-ledekan mereka ke gue! Kenapa mereka malah bawa-bawa nama Arlin? Apa maksud dari semua itu? Apa yang terjadi di kelas ini, dan ledekan teman-teman ke gue membuat gue jadi risih sekaligus marah kepada mereka semua karena udah nuduh gue yang engak-engak.
"Ga perlu dengerin mereka Citra. Mereka bisanya cuma ngeledek doang jangan pedulikan mereka" ucap Dimas
"Aduh kakandanya lagi belain tuh pasti cwenya kesenangan banget deh dibelain" ledek yang lain saat mendengar ucapan Dimas
"Pastinya" jawab yang lain, dan diiringi dengan tawa meledek dari yang lain.
"BERISIK!!!" teriak Dirga dengan nyaringnya sambil membentak meja dengan kasarnya sampai-sampai membuat yang lain langsung kaget dan diam membisu seketika.
Setelah berteriak dan membentak meja dengan kasarnya Dirga langsung berdiri dan menyikirkan bangkunya dengan menendang bangku itu sampai ke tembok yang ada di belakangnya lalu berjalan pergi meninggalkan kelas begitu saja.
Dan suasana kelas pun menjadi hening seketika. Tak ada lagi anak yang berani memulai percakapan atau pun melempar ledekan ke gue lagi, dan yang bisa mereka lakukan hanyalah diam dan saling memandang satu sama lain.
❇️❇❇️❇️
"Ran buruanlah entar ketahuan pa guru loh" ucap gue ke Rani yang tengah asik mencontek tugas milik gue.
"Bentar tinggal 2 lagi ini" jawab Rani sambil sibuk mencatat contekan tugas milik gue.
"Buruan entar pa gurunya masuk lagi" ucap gue takut ketahuan dan dari tadi juga mata gue ga bisa berhenti melirik ke arah pintu masuk kelas gue karena saking takutnya kalau tiba-tiba saja guru yang sedang keluar itu masuk dan melihat gue dan Rani tengah berbagi hasil contekan tugas individu kami.
"Nih udah selesai, makasih yah sobat gue yang paling baik dan manis ini" ucap Rani menyerahkan kertas soal sekaligus jawaban milik gue, dan juga memeluk gue dengan sangat erat sekali sampai-sampai membuat gue sulit bernapas akibat dapat pelukan dadakan dari Rani.
"Apa sih peluk-peluk! Lepasin gue Rani gue ga bisa napas ini" ucap gue sambil berusaha melepaskan pelukan dari Rani
"Oh, maaf gue memeluknya kekencangan yah." ucap Rani sambil melepaskan pelukannya dari gue.
"yuk kita kumpulkan tugas kita biar kita bisa pulang lebih awal" ajak Rani sambil menarik tangan gue dan menyeret gue kemeja guru buat meletakan tugas kami diatas meja guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boy Friend
Teen FictionApa kalian pernah punya teman sekelas yang nyebelin, aneh, + jahil yang nggak ketolongan? Kalau gue punya satu disini dan namanya adalah Dirga. Dan yang paling anehnya lagi Dirga yang gue lihat dan orang lain lihat itu berbeda. Hah, yang benar saja...