Team III

1.3K 69 1
                                    

"Woy Dirga" ucap gue sambil melambai-lambaikan tangan gue kemuka Dirga untuk memastikan apa jiwa Dirga sudah beneran nggak ada.

"..................."

Oke ini mulai menakutkan sekarang, masa ini anak beneran dead dengan mata terbuka.

"DYAS DIRGA PRATAMA WOY, APA KAU MENDENGAR KU." teriak gue kesal karena dicuekin saja dari tadi

" Jangan lakukan itu lagi." ucap Dirga dengan natap gue dengan tatapan serius.

"Oke gue nggak bakal melakukannya lagi" iya kali gue mau melakukannya lagi saat melihat reaksi Dirga seperti mayat hidup itu, gue gak bakalan ngelakuin hal itu lagi pada Dirga.

"kita kerjain tugasnya di halaman belakang rumah gue saja, tapi lu tunggu sebentar disini gue mau ambil beberapa barang yang kita perlukan buat tugas kita nanti." ucap gue yang langsung disambut dengan anggukan oleh Dirga.

Gue pun bergegas menaiki anak tangga rumah gue lalu masuk kedalam kamar gue, dan mengambil beberapa barang yang gue butuhkan lalu kembali lagi ketempat dimana Dirga menunggu gue.

❇️❇️❇️❇️

Halaman belakang rumah Citra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halaman belakang rumah Citra

Gue pun berjalan menuju halaman belakang rumah gue dengan diiringi Dirga dari belakang.

Gue dan Dirga duduk di halaman belakang rumah gue dengan saling diam satu sama lain.

Saat keheningan menyelimuti kami berdua tiba-tiba ada suatu suara yang entah dari mana memecah keheningan itu, dan suara itu berasal dari suara hpnya gue.

Gue pun melihat hp gue dan membaca isi pesan dari si pengirim.

"Bimo?" ucap gue saat melihat notif yang ada di hp gue

Bim000
Woy rumah lu yang mana sih? Dari tadi gue muter-muter cari rumah lu nggak ketemu-temu.😤😤😤🗡🗡

Ini anak kemaren saja sok keren bilang tau dan nggak bakal tersesat ini malah dia yang tersesat mencari rumah gue dan sekarang ini kan zamannya teknologi kenapa nggak digunakan sih itu google Maps.

Citra_Shalsabila
Emang lu dimana? Cari aja blok E entar gue samperin deh kalau lu sudah sampai di depan blok E

Bim000
Lu pengen mati yah? Gue dari tadi nyari blok E nggak ketemu-temu. Jangankan blok E blok D nya saja gue gak ketemu ini gue malah berada di blok G. Rumah lu tu ribet amat sih cari nya. mana gue gak tau jalan keluar dari kompek ini lagi. Ini komplek perumahan atau hutan sih? Kok bisa bikin tersesat orang..😤😤😤😤

Hahaha, teman gue yang satu ini masuknya tadi dari mana jadi bisa sampai berada di blok G sih? Tapi yang anehnya lagi Dirga nggak tersesat cari rumah gue tapi kenapa Bimo malah tersesat yah?

Tapi Bimo kasihan juga kalau dia tidak bisa keluar beneran dari komplek ini gimana.

Citra_Shalsabila
Ya sudah lo tunggu aja gue di blok itu nanti gue samperin

Tapi blok E dan G kan lumayan jauh kalau disamperin jalan kaki capek kalau bawa motor sendiri, gue masih trauma sama kejadian di masa lalu gimana ini? kanapa Bimo nyasarnya kesana sih nggak bisa apa kesasarnya dekat blok gue ini saja.

Apa gue minta antar sama Dirga saja yah? Tapi apa Dirga mau? Coba saja dulu nggak salahnya nanya dulu kalau dia nggak mau terpaksa gue harus jalan kaki.

"Dirga" ucap gue ragu

"Apa" ucap Dirga yang masih sibuk dengan laptopnya

"Bisa anterin gue ke _

"Bisa, ayo" potong Dirga

Buset dah ni anak gue belum selesai ngomong juga udah main samber saja emang dia tau apa gue mau kemana

"emang lu tau gue mau kemana?" ucap gue ragu

"Tau" ucap Dirga sekenanya

"serius tau?" ucap gue meragukan ucapan Dirga

"iya, ayo cepat" desak Dirga

Kenapa gue jadi khawatir yah? Dari mana dia tau maksud gue? Apa Dirga bisa baca pikiran gue? Masa iya sih dia bisa baca pikiran? Tau ah ikut saja dulu kali saja Bimo sudah chat Dirga duluan makanya dia tau gue mau kemana.

✳️✳️✳️✳️

Gue pun akhir nya ikut naik motor Dirga dengan perasaan ragu

Dan benar saja keraguan gue akhirnya terjawab sudah, Dirga bukanya nganterin gue ke tempat Bimo dia malah pergi keluar dari komplek rumah gue

"Lah Dirga kita mau kemana ini sudah keluar komplek rumah gue loh." ucap gue saat melihat gue dan Dirga semakin jauh dari komplek rumah gue

Dirga bukanya menjawab dia malah semakin mempercepat laju motornya dan berhenti di sebuah kantor.

"Kita mau ngapain disini?" ucap gue bingung saat Dirga berhenti tepat di depan kantor KUA (Kantor Urusan Agama)

"kan lu sendiri minta anterin kesini" ucap Dirga

"gue emang minta anterin sama lu tapi nggak kesini tau, lagian ngapain juga gue minta anterin kesini" ucap gue kesal dengan tingkah Dirga

"kali aja lu mau nikah sama gue" ucap Dirga santai

"lu benar-benar udah sakit sepertinya. Cepetan anterin gue balik. Lagian ngapain juga kita di depan kantor ini? Untung ini kantor tutup kalau buka malu-maluin aja tau" ucap gue panjang lebar

"Yah, nggak jadi dong kita nikahnya" ucap Dirga dengan muka dilesu-lesuin

"nggak, cepatan anter gue balik" ucap gue kesal

"baliknya ke rumah gue apa kerumah lu?" ucap Dirga

"RUMAH GUE DIRGA, RUMAH GUE" teriak gue sambil mencekik leher Dirga dari belakang saking kesalnya gue bener-bener berniat ingin bunuh orang yang ada di depan gue ini.

"Oke, rumah lu tapi lepasin dulu tangan lu dari leher gue. Gue bisa mati kalau lu cekik gue terus, dan kalau gue mati nanti lu bisa jadi janda." ucap Dirga

Oke, sudah gue putuskan bakal gue habisin ini anak hari ini juga.

✳️✳️✳️✳️

Dan pada akhirnya Dirga pun mengantar gue untuk menemui Bimo itu pun disaat gue sudah puas meluapkan semua amarah gue padanya.

Dan kami akhirnya dapat menyelesaikan tugas kelompok kami bersama walaupun yang mengerjakan tugas itu cuma gue sama Dirga sedangkan Bimo malah sibuk main game dan ngerecokin saja bisa nya, tapi itu tidak jadi masalah yang terpenting adalah tugas kami akhirnya selesai..

Sampai sini dulu yah dan maaf baru bisa update sekarang dan semoga kalian masih mau menunggu update ku yang berikutnya.👋👋👋👋
.
.
.
.
.
⬇️⬇️⬇️

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang