Menghindar

1.5K 76 0
                                        

Satu minggu kemudian

Dalam satu minggu setelah pesan alay yang dikirim Rani pada Dirga‚ sikap Dirga semakin hari semakin gila pada gue.

Setiap hari gue selalu diganggu olehnya‚ nggak disekolah maupun dirumah Dirga selalu mengganggu gue.

Saat gue sedang di rumah dia selalu mengirim pesan-pesan yang aneh. Kenapa gue bilang aneh? Itu karena Dirga mengirim pesan seperti menjawab isi sebuah pesan padahal gue nggak pernah bertanya apapun sama dia.

Beberapa pesan yang dikirim Dirga

Dyas D Pratama
Gue sudah makan kok.

Apa coba mengirim pesan seperti itu? Orang gue nggak pernah tanya juga.

Dyas D Pratama
Lagi nonton pertandingan basket di tv.. jadi jangan di chat mulu

Woy siapa juga yang nge chat lu? Gila benar ini anak‚ gue nggak nanya juga apa lagi nge chat dia tapi kenapa Dirga malah ngirim pesan seperti itu apa maksudnya coba??

Dyas D Pratama
Apaan sih? Udah malam juga tidur gih sana

PERCAYALAH GUE NGGAK PERNAH NGECHAT DIRGA DULUAN ATAU APALAH ITU. YANG ADA DIA YANG TERUS-TERUSAN MENGGANGGU GUE DENGAN PESAN-PESAN YANG NGGAK JELAS ITU.

Itu sedikit kegilaan yang dilakukan Dirga saat gue sedang berada dirumah. Tapi berbeda lagi kegilaan Dirga saat gue berada disekolah.

Saat disekolah Dirga sering mengganggu gue kalau kelas sedang sepi‚ sedangkan kalau kelas lagi rame Dirga malah bersikap dingin dan cuek ke semua orang termasuk gue.

Dirga selalu mengganggu gue saat jam istirahat pertama karena cuma disaat istirahat pertama itu lah kelas selalu kosong dan juga karena kebiasaan gue yang sering sekali tidak keluar kelas pada jam istirahat pertama yang membuat Dirga lebih leluasa mengganggu gue.

Gue selalu keluar kelas cuma pada jam istirahat kedua saja‚ kalau istirahat pertama gue habiskan di dalam kelas dengan sibuk mencatat beberapa pelajaran yang belum selesai‚ walaupun gue sedang lapar gue tinggal memakan bekal yang sering gue bawa.

Saat gue tengah sibuk menulis‚ Dirga malah duduk di tempat duduk Rani kalau Cuma duduk disamping gue dengan diam saja sih gue tidak mempermasalahkan itu tapi ini Dirga nggak pernah bisa diam saat duduk di samping gue‚ ada-ada saja tingkah Dirga yang membuat gue jengkel. 

Saat gue sedang asik-asik menulis Dirga malah tiba-tiba merebut pulpen yang gue gunakan buat menulis, dan bukan itu saja Dirga juga pernah menarik buku catatan gue pada saat gue tengah asik menulis dan itu malah membuat coretan yang begitu panjang di buku gue.

Kalau ditanya kesal sudah pasti gue kesal banget saking kesalnya gue terkadang sering tidak bisa mengendalikan emosi gue. Gue selalu mengeluarkan semua kekesalan gue ke Dirga saat Dirga sudah mengganggu gue.

Tapi apalah daya itu anak sepertinya terbuat dari batu. Dirga tidak pernah takut akan kemurkaan gue yang terbilang menyeramkan ini.

Bakan gue saja dulu pernah ditakutin anak laki-laki yang ada disekolah gue dulu kalau lagi ngamuk.

Kalau gue sudah ngamuk gue sering suka lemparin barang-barang yang ada di hadapan gue mau itu kayu‚ gunting‚ sapu‚ atau apa pun yang ada dihadapan gue pasti bakal gue lemparin ke orang yang membuat gue marah besar dari situ lah mereka tidak berani lagi membuat gue marah.

Tapi Dirga bukanya takut dia malah semakin mengganggu gue kalau gue sedang marah besar dan pada akhirnya gue yang menyerah dan mengalah menghadapi Dirga.

Gue nggak tau lagi harus menghadapi Dirga dengan cara apa‚ gue pun sudah pasrah saja dan tidak lagi menanggapi kejahilan dia kalau gue melawan Dirga pasti akan terus-terusan mengganggu gue.

❇️❇️❇️❇️

" Rani tunggu gue " ucap gue saat melihat Rani mau keluar kelas.

Rani pun menghentikan langkahnya dan menunggu gue tepat didepan pintu kelas.

" Tumben banget lu istirahat‚ biasanya juga lu nggak mau istirahat " ucap Rani saat gue sudah ada disampingnya dan berjalan menuju kantin bersama.

" Di kelas Horor " ucap gue bohong padahal alasan gue istirahat bukanlah itu tapi alasan sebenarnya adalah agar gue bisa terhindar dari gangguan mahluk halus yang sering mengganggu gue akhir-akhir ini.

" Horor " ucap Rani bingung 

" Iya‚ horor. Sudahlah nggak usah bahas itu dulu. Gue lagi males bahas yang horor-horor " ucap gue 

Rani cuma bisa diam tak mengerti.

Tak membutuhkan waktu yang lama gue dan Rani sudah berada di kantin sekolah‚ dan gue sama Rani langsung saja memesan makanan lalu duduk ditempat duduk yang sedang kosong di kantin itu.

" Lu sudah dengar gosipnya? " tanya Rani membuka pembicaraan saat kami sudah duduk

" Gosip " jawab gue bingung

" Iya‚ gosip tentang Dirga yang ditembak kakak kelas itu. " ucap Rani pelan seperti sedang berbisik

" nggak tau dan nggak mau tau. " ucap gue dengan muka bete saat mendengar nama Dirga

" Lu mah nggak asik. Orang anak satu sekolah lagi heboh banget tentang hal itu lu malah nggak tau apa-apa tentang gosipnya. " ucap Rani

" Emang itu penting? " Tanya gue dengan muka masih bete saat mendengar tentang Dirga lagi, Dirga lagi. Apa nggak bisa sehari saja gue nggak melihat atau mendengar tentang Dirga.

" Penting gila " ucap Rani dengan nada suara yang di alay-alaykan "secara Dirga itu populer banget di sekolah kita"

" Terus gue harus bilang wiw gitu? " ucap gue ikut-ikutan alay.

" Wiw banget tau, secara itu kakak kelas adalah cwe terpopuler banget di sekolah." Ucap Rani sekarang bukan cuma suaranya yang di alay-alaykan tapi juga mimik mukanya pun ikut di alay-alay kan nya.

" Ih, wow banget dong, terus diterima? " ucap gue yang sekarang sudah tidak bete lagi mendengar tentang Dirga tapi malah penasaran dengan jawaban darinya.

" Boro-boro dijawab orang Dirga nya saja langsung pergi tanpa mengatakan apa pun dan katanya sih kakak kelasnya itu langsung nangis saat Dirga nggak mempedulikannya mana saat itu lagi banyak orang yang lihat." ucap Rani dengan nada bicara serius

" Hahahahahaha." Tawa gue menggema di kantin

" Kenapa lu malah tertawa? Memang ada yang lucu? " tanya Rani bingung

" Ya‚ lucu aja" ucap gue sambil mengontrol tawa gue yang membuat semua orang yang ada di kantin memperhatikan kami dan sebenarnya gue juga tidak mengerti kenapa gue tertawa padahal Rani tidak lagi melawak.

Sampai sini dulu yah.

Updatean yang ini sengaja aku panjangin untuk mengganti ke tidak update an bulan lalu. Semoga kalian suka dan jangan lupa nantikan kelanjutannya sabtu depan

.

.

.

.

⬇️⬇️⬇️

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang