Hai, semua...
Maaf yah author sabtu kemarin nggak update.😳
Dan sabtu ini author cuma bisa update satu bag dulu yah mohon di maafin.😁😁Selamat membaca...
Semoga kalian semua suka sama ceritanya.heeGue sudah seperti orang bodoh celingak celinguk di depan gerbang sekolah sambil mencari seseorang yang sudah buat gue berdiri didepan gerbang selama lima menit terakhir ini tidak menampakkan batang hidungnya juga.
"ini anak niat mau ngantar pulang gue nggak sih" omel gue saat tak melihat Arlin sama sekali di kerumunan siswa dan siswi yang keluar dari pintu gerbang tepat dimana gue berdiri.
Saat gue tengah ngomel nggak jelas di depan gerbang sendirian akibat kelamaan menunggu Arlin, tiba-tiba saja mata gue nggak sengaja ngeliat 3 anak berandalan dengan pakaian khas preman dan rambut berwarna warni macam pelangi sedang tersenyum dan berjalan ke arah gue.
Karena takut lihat tampang mereka yang seperti preman itu membuat gue memalingkan wajah gue dan segera mengirim pesan ke Arlin buat segera menyusul gue di depan pintu gerbang sekolah, tapi masih tak kunjung dibalas atau pun dibaca olehnya, dan itu semua malah membuat gue jadi takut karena anak berandalan itu sudah semakin dekat dengan gue.
"lama ya nunggunya" ucap salah satu anak berandalan itu dengan tindik di hidungnya yang sudah seperti tindik kerbau serta seluruh telinganya di pakaikan anting dari bawah sampai kebagian yang paling atas yang sudah mirip tempat anting ketimbang telinga saking banyaknya anting yang dia pakai.
"Apa dia nggak keberatan tuh pakai anting sebanyak itu di telinganya? Apa telinganya nggak bakal lepas kalau di pakai anting sebanyak itu?" pertanyaan demi pertanyaan muncul begitu saja di otak gue saat melihat laki-laki itu berdiri di depan gue dengan bentukannya saja sudah mirip preman gitu ketimbang anak sekolah.
"ayo gue antar pulang" ucapnya sambil memegang tangan gue yang langsung gue tepis dengan kasarnya karena sudah berani nyentuh gue begitu saja.
"Kenal juga nggak sudah berani pegang-pegang tangan gue. Ini orang siapa sih? sok kenal banget, Arlin kemana lagi? dari tadi ditungguin nggak muncul-muncul juga" batin gue
"kok kasar gitu sih? Kan lu sendiri yang ngajak ketemuan dan minta dijemput pulang" ucapnya
"ini orang ngomong apa sih dari tadi nggak jelas baget. Sudah sok kenal, berani pegang-pegang tangan gue dan sekarang dia bilang gue ngajak ketemu dia dan minta dijemput sama dia! Ini orang waras?" batin gue sambil memandang heran ke arah laki-laki itu.
"Ayo" ajak nya sambil memegang lengan gue lagi dan hal itu malah membuat gue jadi tambah kesal dan menendang kaki laki-laki itu dan melepas paksa tangannya dari tangan gue dan beranjak pergi dari tempat tersebut dan berbalik arah masuk ke dalam sekolah kembali.
Tapi langkah gue langsung terhenti, dan malahan gue jadi melangkah mundur ke belakang akibat tas gue kena tarik olehnya.
"Lepasin tas gue" teriak gue ke laki-laki bertampang preman itu.
"Jangan galak-galak gitu lah bikin gue tambah gemes saja" ucap laki-laki itu sambil tersenyum menggoda ke arah gue yang bukannya buat gue terpesona ini gue malah bergidik ngeri lihatnya.
"lu pilih pergi sekarang atau gue panggil satpam" ancam gue itu langsung disambut dengan tawa oleh mereka semua yang membuat gue jadi tambah bingung sama mereka karena nggak takut sama sekali dengan ancaman dari gue.
"gue suka cewek galak" ucapnya sambil berusaha mengulurkan tangannya buat nyentuh wajah gue yang langsung terhenti begitu saja akibat tanganya digenggam erat oleh orang lain sebelum tangan itu menyentuh wajah gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boy Friend
Teen FictionApa kalian pernah punya teman sekelas yang nyebelin, aneh, + jahil yang nggak ketolongan? Kalau gue punya satu disini dan namanya adalah Dirga. Dan yang paling anehnya lagi Dirga yang gue lihat dan orang lain lihat itu berbeda. Hah, yang benar saja...