Bag 18

850 41 0
                                    

Arlin Pov
Saat gue sedang memperhatikan pelajaran yang dijelaskan oleh guru tiba-tiba Hp gue yang dari tadi ada di hadapan gue bergetar dan menampilkan panggilan telepon dari Citra yang langsung diangkat oleh gue tanpa berpikir panjang dan tanpa peduli bahwa gue lagi tengah belajar.

Gue pun mengangkat telpon dari Citra sambil bersembunyi di kolong meja. Sebenarnya sih kalau minta ijin keluar buat angkat telpon pasti dapat izin dari guru, tapi gue malas melakukannya dan akhirnya gue memutuskan untuk bersembunyi di kolong meja.

Gue mendengarkan setiap ucapannya dari balik telepon dan menjawab perkataannya dengan suara pelan seraya berbisik.

Tapi saat Citra meminta tolong ke gue tiba-tiba suaranya menghilang dan membuat gue panik saking paniknya gue malah langsung beranjak berdiri dan lupa bahwa gue tengah berada di kolong meja, dan itu malah membuat kepala gue berdenyut-denyut dan sakit akibat kejedot meja dan juga membuat guru yang mengajar jadi memperhatikan gue karena membuat suara berisik.

Saat gue dapat tatapan tidak suka dari guru yang mengajar gue pun mencari alasan agar tidak ditanya macam-macam dengan mengatakan izin pergi ke toilet, dan guru itu pun mengizinkan gue keluar.

Gue pun mengambil kesempatan itu buat pergi ke kelas Citra dan memeriksa apakah Citra ada di kelasnya atau tidak.

Saat gue sudah sampai di kelas Citra gue pun mengintip dari balik jendela yang ada dikelas Citra, dan gue tidak menemukan Citra di dalam kelas itu.

Gue nggak tau lagi harus mencari dia kemana. Di tambah lagi suara Citra tiba-tiba saja menghilang dan membuat gue jadi semakin frustasi dan panik saat tidak tahu keberadaan Citra.

Gue pun masih mencoba mendengarkan telepon yang masih tersambung itu dan mendengar samar-samar sedikit suara Citra.

["kembalikan hp gue! Kalo lu nggak kembalikan kita nggak akan bisa keluar dari...."]

"Lagi-lagi suaranya menghilang! Dimana sebenarnya lu Citra? Kenapa suara lu menghilang terus? Dan siapa yang mengambil hp lu?" Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan di kepala gue dan membuat gue semakin frustasi ditambah lagi gue mendengar sesuatu yang membuat kuping gue panas dan kepala gue mau pecah saat mendengarkan percakapan Citra dengan seorang cowok yang entah itu siapa.

Apa mungkin Citra lagi ngelecehin seorang cowok! Itu adalah hal yang tidak mungkin. Gue kenal Citra dan seperti apa dia gue tau semuanya, tapi kenapa anak ini berteriak dan bilang Citra ngerobek bajunya? Dan ditambah lagi dia bilang juga Citra agresif! Apa yang sebenarnya terjadi? Dan dimana lo sekarang Citra?

Gue benar-benar frustasi dan ingin ngehancurin sekolah ini gara-gara tidak dapat menemukan Citra.

Saat gue sudah tidak bisa berpikir jernih lagi gue pun menatap ruangan laboratorium yang tertutup rapat, dan entah kenapa firasat gue mengatakan harus pergi melihat kedalam ruangan itu.

Gue pun berjalan mendekati ruangan itu dan mencari sebuah bangku untuk dijadikan alat untuk membantu gue buat bisa melihat ke jendela yang lumayan tinggi dari badan gue itu.

Dan saat gue berhasil menemukan bangku yang tidak jauh dari gue berada gue pun langsung menarik bangku itu ke arah jendela dan berdiri di atasnya lalu mengintip dari atas, dan gue menemukan Citra bersama cowok brengsek tapi pagi yang membuat tangan gue terluka.

Tanpa berpikir panjang gue langsung saja turun, dan berjalan menuju pintu lab itu dengan perasaan marah dan kesal dan gue langsung menendang pintu itu dari luar dan membuat pintu lab terbuka dan rusak.

Arlin Pov End

❇️❇️❇️❇️

"APA LU BILANG! LU SURUH CITRA LEPASIN BAJUNYA? APA LU SUDAH GILA" ucap Arlin dengan meninggikan volume suaranya

My Crazy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang